Selama sembilan hari ke depan, 1-9 Agustus 2015, Smartfren bakal menggelar uji coba layanan 4G/LTE di sekitar kawasan Indonesia Convention Exhibition (ICE). Setelah memasuki masa komersial, Smartfren berharap bisa menjaring 1,5 juta pelanggan 4G. Selain informasi uji coba, Smartfren juga bermitra dengan Kodam IV Diponegoro dengan meluncurkan aplikasi SiPINTER untuk jajaran Babinsa.
“Indonesia Convention Exhibition merupakan salah satu lokasi yang pas untuk uji coba. Selain itu kami juga akan melakukan uji coba drive test di wilayah Jakarta hingga Serpong dimana acara Temu Kreatif Nasional berlangsung,” ujar Direktur Smartfren Roberto Saputra.
Uji coba yang dilakukan Smartfren tak hanya dilakukan di Jakarta, tetapi juga di Surabaya dan Malang. Roberto menambahkan dalam beberapa minggu ke depan layanan 4G/LTE Smartfren akan tersedia secara komersial, namun mereka ingin memastikan bahwa koneksinya akan tersedia sempurna. Target Smartfren adalah 1,5 juta aktivasi paket bundle Andromax 4G.
Smartfren sendiri merupakan satu-satunya operator yang hingga kini belum secara resmi meluncurkan jaringan 4G/LTE di Jakarta. Hal ini dilakukan karena Smartfren ingin memastikan jaringannya sudah tersebar secara menyeluruh. Nantinya evaluasi akan dilakukan apakah pihaknya sudah siap meluncurkan layanan 4G/LTE di ibukota.
Untuk handset sendiri Roberto memastikan nama Andromax masih digunakan sebagai produk andalan teknologi 4G/LTE. Tipe handset Andromax yang tersedia saat ini, yaotu Andromax R, Andromax Q dan Andromax E, mencakup produk entry level 4G/LTE yang diklaim memiliki harga terjangkau. Yang tersisa adalah kesiapan jaringan dan edukasi kepada pengguna agar lebih memanfaatkan jaringan cepat 4G/LTE tak hanya untuk membuka aplikasi yang umum saja, tetapi juga yang lebih bermanfaat.
Salah satu upaya yang sedang dijajaki Smartfren adalah membangun kemitraan dengan penyedia konten lokal untuk menunjukkan kehandalan teknologi 4G/LTE yang dimilikinya.
Peluncuran aplikasi SiPINTER
Di kesempatan yang sama Smartfren turut memperkenalkan aplikasi cerdas untuk meningkatkan produktivitas Babinsa (Bintara Pembina Desa) di jajaran Kodam IV Diponegoro. Aplikasi tersebut bernama Sistem Pelaporan dan Informasi Pembinaan Teritorial (SiPINTER) yang dapat diakses anggota di lapangan melalui smartphone Andromax.
Sebagai aplikasi yang mendukung tugas teritorial Kodam, SiPINTER dirancang dengan beberapa keunggulan, di antaranya berbasis teknologi mobile sehingga bersifat personal (melekat pada anggota), memiliki kemampuan untuk mendetaksi posisi dan pergerakan anggota, memiliki kemampuan untuk memetakan potensi wilayah, dan sebagai sarana alternatif bagi komunikasi dan komando secara langsung, massal, dan terarah. Penggunaan untuk sesama pengguna Babinsa nantinya tidak dikenakan biaya.
Secara khusus database SiPINTER ditempatkan di fasilitas data center yang diklaim teraman di Indoensia. Dengan sistem keamanan terjaga 24 jam penuh, solusi SiPINTER juga dilengkapi backup atau mirroring di tiga lokasi server terpisah sebagai bagian mitigasi risiko. Perangkat yang digunakan untuk layanan ini adalah BABINSA-100, smartphone khusus Babinsa di jajaran Kodam IV Diponegoro yang berbasiskan seri Andromax C3.