Startup perencanaan keuangan Finansialku memperkenalkan kembali tampilan situs dengan tambahan fitur yang memiliki objektif utama meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Seperti diketahui, berdasarkan survei OJK, tingkat literasi masyarakat pada tahun lalu sebesar 40% dan indeks inklusi sebesar 61,7%.
“Visi kami dari 2016 adalah selalu fokus ingin bantu masyarakat Indonesia mewujudkan tujuan keuangan dengan perencanaan, inklusi, dan literasi keuangan. Situs Finansialku menjadi bagian dari visi tersebut,” ucap Founder Finansialku Melvin Mumpuni dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/9).
Dalam paparannya, ada tiga fitur baru yang dihadirkan dalam situs Finansialku. Pertama, Web Stories yang berisi storytelling keuangan berdasarkan kisah nyata dengan persetujuan klien Finansialku sebelum naik tayang. Cerita yang diangkat dalam fitur ini difokuskan pada topik yang relevan, berempati, dan dilengkapi dengan solusi.
Berikutnya, artikel Financial Planning dan Analisis Investasi berbasis riset. Penulisan artikel dan analisis ini ditulis oleh perencana keuangan Finansialku yang berkompeten, berpengalaman, berorientasi pada klien, dan objektif. Fitur ini juga dapat membantu investor dengan tampilan data-data IHSG dan kurs terkini setiap minggunya.
Terakhir, Panduan Belajar atau Guide yang berisi langkah-langkah perencanaan keuangan. Fitur ketiga ini dapat membantu pembaca untuk merencanakan keuangan dari nol. Panduan cara menambah pemasukan dan investasi juga turut disediakan dalam fitur ini. “Seluruh fitur ini semuanya dapat diakses secara gratis oleh pembaca,” tambahnya.
Melengkapi keberadaan aplikasi
Selain memiliki situs, Finansialku juga memiliki aplikasi perencanaan keuangan yang sudah diluncurkan sejak 2017. Menurut Melvin, kedua produk ini saling melengkapi tujuan Finansialku yang ingin meningkatkan literasi keuangan. Situs lebih mengarah pada informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pemula.
“Sementara, dalam perencanaan keuangan itu tidak hanya literasi yang dibutuhkan, tetapi praktiknya. Aplikasi mengakomodasi kebutuhan tersebut karena dilengkapi dengan tools yang lengkap.”
Aplikasi Finansialku ini memiliki fitur premium yang mewajibkan pengguna perlu membayar biaya berlangganan sebesar Rp350 ribu per tahun atau Rp35 ribu per bulan. Menurut Melvin, biaya ini dikenakan karena bagian dari komitmen perusahaan dalam melindungi data nasabah dengan standar internasional.
Saat ini Finansialku sudah tersertifikasi ISO 27001: 2013 terkait keamanan dan kerahasiaan data. Perusahaan telah tercatat sebagai Certified Financial Planner, juga tercatat sebagai penyelenggara IKD di OJK, dan menjadi anggota dari Asosiasi Fintech Indonesia.
Perusahaan juga memiliki channel monetisasi lainnya, yakni menyediakan jasa konsultasi dengan tenaga perencana keuangannya. Diklaim perusahaan telah melayani hampir ribuan klien, tak hanya dari individu maupun korporasi.
Melvin menargetkan relaunch situs ini dapat mendongkrak tingkat kunjungan situs antara 9-10 juta kunjungan dalam setahun. Adapun untuk pengguna aplikasi diklaim telah mencapai lebih dari 350 ribu orang dan diharapkan dapat meningkat jadi 500 ribu orang hingga akhir tahun ini.
Dalam waktu dekat, perusahaan berencana untuk menambah fitur pencatatan keuangan dari berbagai bank terangkum ke dalam aplikasi Finansialku. “Fitur ini akan segera kami rilis pada November 2021 mendatang,” pungkasnya.
Lima pemain tercatat di IKD OJK
Finansialku menjadi salah satu dari lima penyelenggara IKD yang tercatat di OJK di cluster financial planner per Juni 2021. Empat pemain lainnya adalah Arkana Finance, Halofina, Fundtastic, PayOk, dan Savio. Belum ada pemain yang sudah mengantongi status berizin.
Menurut terminologi OJK, Financial Planner adalah sebuah platform yang membantu individu dalam merencanakan keuangan, memberikan advise terkait pilihan produk investasi yang ditawarkan oleh LJK yang terdaftar dan/atau berizin dan diawasi OJK sesuai risk profile masing-masing individu untuk tercapainya sebuah tujuan tertentu.