Dahulu, menjadi gamer kompetitif berarti hanya bermain dengan sangat jago lalu menjadi juara. Seiring perkembangan, pola pikir ini berubah. Bermain game secara kompetitif berubah menjadi esports, pemain tidak bisa hanya sekadar main, gaming berubah jadi lifestyle.
Belakangan ini, Anda yang turut mengikuti perkembangan esports mungkin sadar, bagaimana pergeseran tren pakaian terjadi di kalangan atlet-atlet esports. Kalau dulu kebanyakan pemain mungkin berpakaian santai, tanpa peduli penampilan. Sekarang, dibalut tren gaya sporty, para atlet esports tak kalahnya entertainer kelas wahid, yang total nilai pakaiannya mungkin bisa mencapai jutaan rupiah dari atas sampai bawah.
Melihat peluang ini, EVOS Esports memutuskan untuk melebarkan sayapnya dan mencoba untuk menjadi lebih dari sekadar tim esports, namun juga brand lifestyle. Percobaan pertama dari hal ini adalah dengan menggandeng salah satu brand streetwear lokal, Thanksinsomnia.
Memutuskan untuk lebih serius, pekan lalu (Jumat, 9 Agustus 2019), EVOS Esports membuka flagship store pertama mereka, di mall One Belpark, Fatmawati, Jakarta Selatan. Membawa nama EVOS Goods, menjadi salah satu cara untuk membangun brand image mereka sebagai brand lifestyle.
“Karena merchandise yang kita miliki bukan cuma jersey saja, melainkan berbagai fashion item yang bisa digunakan sehari-hari. Hal itu jadi salah satu alasan memberi nama EVOS Goods sebagai branding ragam fashion item EVOS.” Ucap Yansen Wijaya, Merchanidse Manager EVOS.
Selain itu, kolaborasi juga menjadi cara lain bagi EVOS Esports untuk semakin menegaskan posisinya sebagai brand lifestyle. Lini produk fashion dari EVOS Goods bekerja sama dengan beberapa seniman dan illustrator lokal ternama, Addy Debil, Adhitya Zul, Bemoshang, dan Tony Midi.
“Kehadiran EVOS Flagship Store pertama ini menjadi bukti bahwa saat ini kami tumbuh tidak hanya sebagai tim esports, tetapi juga serius dalam membangun brand lifestyle. Hal ini merupakan salah satu langkah strategis kami dalam membangun ekosistem bisnis esports di Indonesia.” Ujar Michael Wijaya selaku CMO EVOS Esports.
Mengingat kini organisasi esports lain juga turut melakukan merchandising, lalu apa yang membedakan EVOS Goods dengan tim lain? Kolaborasi dengan seniman dan ilustrator lokal menjadi satu hal. Namun selain itu, ternyata giveback ke community menjadi hal lain, yang juga adalah alasan pertama kali dibuatnya EVOS Goods.
“Kita memang awalnya membuat merchandise karena ada permintaan dari komunitas. Berusaha mempertahankan hal tersebut, giveback ke community, juga jadi salah satu apa yang ingin kami lakukan. Jadi kita berusaha untuk lebih engage ke komunitas, bikin kegiatan rutin entah itu mabar atau meet and greet setiap satu bulan atau 2 minggu sekali di EVOS Store.” Yansen mengatakan.
Dengan dibukanya EVOS Flagship Store dan strategi kolaborasi dengan seniman lokal yang dilakukan EVOS Esports, akankah esports sebagai brand lifestyle menjadi tren masa depan di ekosistem esports Indonesia?