Dark
Light

Sentry Ialah Periferal Pembaca Gerakan Mata Buatan SteelSeries

1 min read
June 10, 2014

Saat diucapkan, nama SteelSeries langsung mengingatkan kita pada periferal keyboard dan mouse senilai ratusan dolar yang diciptakan untuk para gamer profesional. Walau begitu, perusahaan asal Denmark tersebut tidak hanya mau bermain di zona aman saja. Kali ini SteelSeries mengenalkan Sentry sebagai device eye-tracking pertama mereka.

Untuk mengembangkan Sentry, SteelSeries bekerja sama dengan perusahaan spesialis teknolgi eye-tracking asal Swedia, Tobii Technology. Tidak jauh berbeda dari produk-produk mereka sebelumnya, Sentry disiapkan sebagai pendukung atlet eSport dunia. Jika mouse dan keyboard mereka merupakan periferal yang tak tergantikan bagi sebagian gamer, maka Sentry dirancang sebagai alat latihan dalam turnamen gaming kompetitif.

Anda ingat bagaimana performa dan produktivitas gamer StarCraft II dan MOBA dihitung dari jumlah klik dan action per menit? Dengan Sentry, gamer bisa mendapatkan data yang lebih akurat. Sentry memonitor intensitas pemain dengan menghitung seberapa banyak ia menggerakan bola mata dalam satu menit. Hitungan tersebut diukur dengan satuan FPM, atau fictation per minute.

 

Info menarik: Lian Li Ciptakan ‘Meja Komputer’ High-end Untuk Pengguna PC Paling Antusias

SteelSeries telah berkolaborasi dengan para atlet gaming profesional untuk menciptakan sebuah standar. Mantan kapten dan chief gaming officer Team Fnatic, Patrik ‘cArn’ Sättermon, mengomentari, “Kami terus menerus mencari cara untuk meningkatkan performa dalam bermain, bahkan jika peningkatan tersebut berada di level yang terpisah-pisah. Kadang hal tersebut akan menjadi pembeda antara menang dan kalah.”
Berdasarkan penjelasan SteelSeries, dalam waktu ke depan Sentry rencananya bukan hanya dibuat sebagai alat ‘pelatih’ saja. Tobii Technologies dan SteelSeries berharap teknologi eye-tracking juga bisa digunakan sebagai sistem kontrol dalam game. Bayangkan saat bermain game real-time strategy kompetitif seperti StarCraft, kita tidak perlu menyentuhkan kursor mouse untuk menggeser layar, hanya perlu melihat ke kiri, kanan, atas ataupun bawah layar.

“Jika berpikir tentang ide eye-tracking, Anda langsung berpikir tentang sebuah inonvasi besar dan teknologi generasi masa depan. Tapi jika ia dirancang sebagai bagian dari device gaming, maka Anda akan mendapatkan sesuatu yang benar-benar unik,” jelas sang chief technology officer SteelSeries, Tino Soelberg.

 

Info menarik: Logitech Kembali Bermain di Pasar Mouse Gaming High-end Dengan G502 Proteus Core

Ia meneruskan, “Esensinya, Sentry memanfaatkan fungsionalitas teknologi eye-tracking buatan partner kami, Tobii, yang telah menjadi pionir dalam teknologi ini dalam berbagai bidang industri. Saat Anda mengambil fungsi utama tersebut dan menyatukannya dengan kemampuan SteelSeries di lini gaming, kami pikir kami akan mampu membuat sebuah produk yang inovatif dan juga sangat bermanfaat bagi para gamer.

SteelSeries dan Tobii berencana untuk memamerkan perangkat ini lebih lanjut dalam ajang Electronic Entertainment Expo 2014 yang akan diadakan di Los Angeles Convention Center besok.

SteelSeries Sentry 01
Selain Sentry, SteelSeries juga merilis controller wireless Bluetooth Stratus XL. Controller ini merupakan penerus dan juga versi lebih besar dari gamepad Stratus yang dirilis Januari lalu. Seperti sepupu kecilnya, Stratus mendukung iPhone, iPad dan iPod touch. Bentuknya sedikit menyerupai Xbox 360 controller, dengan penempatan stik analog yang simetris (berbeda dengan milik Xbox).

Rencananya, baik SteelSeries Sentry maupun Stratus XL akan diluncurkan di pasar akhir tahun ini.

Via Venture Beat & Polygon.

Previous Story

Ini Dia Trailer Epik The Witcher 3 Berjudul the Sword of Destiny

Next Story

Kompasiana: Kampanye Hitam VS Kampanye Negatif

Latest from Blog

Don't Miss

RRQ Kazu juara FFIM 2022 Fall

Cetak Sejarah, RRQ Kazu Berhasil Juarai FFIM 2022 Fall untuk Pertama Kalinya

Kabar positif bagi tim RRQ Kazu yang sukses menjuarai Free

Menilik Riset Esports di Disiplin Ilmu Hukum, Bisnis, dan Sosiologi

Seiring dengan semakin populernya esports, semakin banyak akademisi yang tertarik