28 October 2022

by Lukman Azis

Penuh Drama, Twitter Akhirnya Menjadi Perusahaan Milik Elon Musk

CEO Tesla ini akhirnya dilaporkan resmi membeli Twitter senilai US$44 miliar dan memecat beberapa eksekutif Twitter

Selama berbulan-bulan, Elon Musk dan Twitter memang penuh akan drama. Sekarang CEO Tesla ini akhirnya dilaporkan resmi membeli Twitter senilai US$44 miliar dan pasca-akuisisi Musk langsung memecat beberapa orang dari jajaran eksekutif Twitter.

Elon Musk memulai era baru Twitter dengan memecat Chief Executive Officer (CEO) Parag Agrawal yang sebelumnya ditunjuk sebagai CEO pada November 2021 menggantikan Jack Dorsey. Chief Financial Officer (CFO) Ned Segal, Chief Customer Officer Sarah Personette, kepala bagian hukum dan kebijakan Vijaya Gadde, serta penasihat umum Sean Edgett juga digulingkan.

Dilansir dari TheVerge, para eksekutif tersebut menerima pembayaran yang bagus untuk masalah mereka. Menurut laporan dari Insider, Parag Agrawal mendapat US$38,7 juta, Ned Segal dengan US$25,4 juta, Vijaya Gadde memperoleh US$12,2 juta, dan Sarah Personette mendapat US$11,2 juta.

Ketertarikan Elon Musk terhadap Twitter sudah terlihat sejak awal tahun ini saat ia membeli saham Twitter secara reguler. Pada April 2022, ia menjadi pemegang saham Twitter terbesar dan diangkat menjadi anggota dewan direksi Twitter.

Elon Musk kemudian membuat penawaran untuk membeli Twitter pada 14 April 2022. Pendiri dan bos SpaceX itu percaya bahwa Twitter memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi platform kebebasan berbicara di seluruh dunia.

Awalnya dewan direksi Twitter menolak tawaran ini, tetapi Twitter memutuskan menerima tawaran akuisisi tersebut pada 25 April. Namun pada pertengahan bulan Mei, giliran Musk yang berubah pikiran.

Menurutnya, Twitter membuat pernyataan palsu terkait jumlah akun bot dan spam yang ada. CEO Twitter Parag Agrawal mengatakan bahwa jumlah akun bot di platform-nya kurang dari 5% dari jumlah pengguna aktif harian, tetapi Musk yakin jumlahnya lebih tinggi.

Pada 8 Juli 2022, Elon Musk mengumumkan ingin membatalkan rencananya untuk membeli Twitter. Kemudian Twitter menyeret Musk ke pengadilan untuk melanjutkan akuisisinya, pertarungan mereka berlanjut di Pengadilan Chancery Delaware pada bulan Oktober.

Usai beradu argumen lewat dokumen pengadilan selama beberapa minggu, Elon Musk akhirnya menutup kesepakatan dan menjadi pemilik baru Twitter pada 27 Oktober kemarin. Musk mengatakan bahwa dia berencana untuk mengubah platform menjadi sesuatu yang lebih seperti WeChat dan TikTok.

Sumber: TheVerge