Salah satu kesempatan emas yang datang pada saat diundang ke acara Google Indie Game Accelerator (IGA) adalah dapat berbincang langsung dengan narasumber Google. Acara tersebut diadakan pada tanggal 13 Desember 2022 yang bertempat pada Google APAC HQ di Singapura. Pada acara tersebut, para jurnalis berkesempatan untuk mewawancarai Sami Kizilbash selaku Global Head Accelerators and Expert Google yang ternyata juga sekaligus seorang fotografer. Sayang memang, waktu yang diberikan memang sangat terbatas, sehingga tidak semua pertanyaan bisa diajukan.
Kami sempat menanyakan apa kriteria yang membuat para developer dipilih untuk ikut serta dalam IGA. Apakah karena jumlah download pada Google Play? Atau memang konsep dan potensi keuntungan dari sebuah game. Apakah game tersebut juga sudah harus ada pada Google Play sehingga bisa dilihat oleh semua orang.
Sami mengatakan bahwa semua itu merupakan kriteria yang dilihat agar developer bisa masuk ke dalam IGA. Namun, game yang ditawarkan memang tidak harus sudah diluncurkan, bahkan masih dalam tahap alpha juga bisa diikut sertakan. Jadi, para developer bisa menunjukkan kepada Google rekam jejak dan kualitas tim mereka. Google tahu bahwa mereka sedang berkembang dan tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari pengembangan dan peluncuran game mereka.
Para developer sendiri masih sering melewatkan beberapa langkah pada peluncuran pertamanya. Walaupun tim developer sudah dilatih dalam skala besar, tetapi kadang masih membutuhkan pendampingan langsung. Hal tersebut bisa disebabkan karena mereka terburu-buru meluncurkan game tanpa mengambil langkah dan momen penting.
Google juga melihat apakah para developer tersebut memiliki game sebelumnya dan sebaik apa. Lalu sudah berapa lama game tersebut diluncurkan, namun tidak melihat seberapa banyak jumlah download-nya. Google hanya melihat apakah game tersebut memiliki peringkat yang baik dan apakah produk tersebut bagus untuk dimiliki. Google benar-benar ingin melihat kualitas tim sebagai sebuah tim yang dapat bekerja sama dengan baik.
Google nantinya akan menghubungkan para developer game dengan para mentor yang tepat untuk mengakuisisi pengguna, selain itu juga menghubungkan mereka dengan penerbit game yang bisa membantu mendistribusikan game mereka. Akan tetapi jika konten game tersebut dianggap kreatif dan unik, Google yang akan mencari developer tersebut. Hal tersebut karena Google ingin mencari ide yang unik serta bukan game clone atau duplikat dari game lainnya.
Selanjutnya, kami juga menanyakan mengenai ketertarikan investor pada industri mobile game. Menurut Sami, saat pandemi banyak muncul ketidakpastian dari pendapatan dan serta waktu. Hal tersebut tentu saja memengaruhi banyak hal karena semua orang akan lebih banyak waktu di rumah selama pandemi. Mereka akan melakukan hal seperti nonton video streaming online, belanja online, dan lain sebagainya.
Google mengatakan bahwa tahun 2027 nanti industri gaming akan mencapai puncaknya karena melihat gambaran yang besar selama 5 tahun ke depan. Namun, kondisi waktu saat ini memang dalam kondisi banyak ketidakpastian sehingga investor akan cukup berhati-hati. Oleh karena itu, mereka akan melihat tren seperti produk video streaming dan belanja online yang saat ini sudah mencapai puncaknya.
Selama berada di puncak atau peak tersebut, banyak bisnis akan menerima pendanaan tanpa harus memiliki dasar pendapatan yang kuat. Sami melihat investor ingin menempatkan modal mereka pada program startup Google, baik untuk program akselerator startup maupun pada IGA serta mencari model bisnis yang layak dicoba. Dan saat ini, Sami mengatakan bahwa mereka sedang menghabiskan banyak waktu pada program Studio Indie mereka.
Sami juga menambahkan, walaupun banyak tantangan yang dihadapi, para pengembang game dapat meluncurkan produknya dalam 2 bulan dan langsung mulai menghasilkan pendapatan dalam 6 bulan. Malah jika developer mengembangkan game dengan HTML5, mereka bisa mendapatkannya dalam waktu yang lebih cepat. Jadi, Google menyarankan agar para pengembang untuk membuat sebuah mini game dan mengembangkan komunitasnya, agar bisa menghasilkan revenue secara lebih cepat lagi.