Kebocoran data, alur informasi yang mandeg, dan penyimpanan data yang tidak terstruktur. Inilah tiga dari sekian banyak mimpi buruk bagi para IT developer. Oh, ralat, hal-hal itu bisa menjadi mimpi buruk bagi masyarakat pada umumnya yang hidup di era internet serba terhubung ini. Secara luas, masyarakat saat ini sudah membutuhkan keamanan teknologi dan infomasi, apalagi mereka yang ada di garda terdepan pertahanan negara?
TNI-AD, sebuah angkatan perang yang bertanggung jawab atas kedaulatan tanah Indonesia, memberi ruang perhatian terhadap bagaimana Tanah Air ini terjaga dari aspek teknologi. Melihat fenomena di dunia maya hari ini, perubahan yang terjadi di ranah digital ini memang perlu kesiapan yang lebih matang. TNI-AD sangat menyadari hal ini. Perubahan ini tak sejalan dengan sumber daya manusia di TNI-AD.
TNI-AD tidak mau berjalan sendiri untuk menjalankan misi ini. TNI-AD mengajak para IT developer Indonesia untuk memberi sumbangsih kepada Tanah Air ini lewat Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD.
Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD adalah sebuah kompetisi bagi para ahli teknologi dan IT developer Indonesia untuk menyumbang ide-ide inovatif mereka dalam pengembangan aplikasi pertahanan negara. Tiga kategori pengembangan dapat dipilih oleh para IT developer untuk mengikuti ajang ini, yaitu Operasi, Teritorial, dan Dukungan.
Tak hanya sebagai perlombaan, Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha juga menjadi ajang bagi TNI-AD untuk mencari dan mengajak talenta IT terbaik kebanggaan bangsa untuk menjadi bagian dari TNI-AD. Pasalnya, IT developer dengan ide pengembangan aplikasi terbaik dan terpilih akan secara otomatis menjadi anggota dari komunitas IT TNI-AD, berhak mengikuti lomba, dan berkesempatan memenangkan total hadiah puluhan juta rupiah.
Tak tanggung-tanggung, keanggotaan IT developer yang terpilih ini akan dilegalisasi dengan kartu anggota yang ditandatangani pejabat terkait, pin anggota, merchandise TNI-AD, dan sertifikasi keikutsertaan yang ditandatangani Kepala Staf TNI-AD (KSAD).
Nah, setelah terpilih untuk mengikuti Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha, para IT developer akan mengikuti kompetisi selama tiga hari, dari hari Jumat, 7 Oktober 2016 sampai Minggu, 9 Oktober 2016. Atlet-atlet hackathon terpilih wajib berkumpul di Markas Besar (Mabes) TNI-AD, pada hari Jumat, 7 Oktober 2016, usai jam kantor.
Nantinya, keberangkatan para peserta akan didampingi oleh para prajurit TNI-AD dengan transportasi khas TNI, menuju Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Bogor. Dari pukul 18.00 di hari Jumat hingga 00.00 di hari Sabtu, TNI-AD akan menyediakan transportasi tersebut di Mabes TNI-AD yang berangkat setiap dua jam sekali.
TNI-AD mengharapkan rekan-rekan IT developer dari luar DKI Jakarta yang terpilih dapat mengikuti jadwal tersebut, serta menyiapkan transportasinya masing-masing menuju Jakarta (Mabes TNI-AD), mengingat pihak penyelenggara hanya menyiapkan transportasi Jakarta-Bogor dan akomodasi di Pusdikzi.
Sesampainya di Pusdikzi, para atlet akan beristirahat terlebih dahulu agar keesokan harinya siap untuk bertanding dan memperebutkan total hadiah senilai 50 juta rupiah.
Hadiah dari Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha pun bukan diberikan dalam bentuk uang tunai saja. Bagi para juara kompetisi, TNI-AD akan memberi trofi serta pengakuan bergengsi dari KSAD.
Jadi, apakah Anda IT developer yang siap menerjemahkan bahasa pemrograman menjadi aplikasi untuk menjaga benteng pertahanan Bumi Pertiwi? Daftarkan diri Anda sekarang juga! Pendaftaran akan ditutup dalam hitungan hari lho!
–
Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TNI-AD sebagai bagian rangkaian kegiatan Hackathon Kartika Eka Paksi Cipta Yudha TNI-AD.