Dark
Light

Ryan Gondokusomo Hadirkan SribuLancer Sebagai Strategi Perlebar Pasar

2 mins read
July 16, 2014

Pekerja lepas (freelancer) adalah sebuah fenomena yang belakangan ini makin marak. Mereka mempunyai alasannya tersendiri untuk memilih menjadi pekerja lepas ketimbang terikat kepada suatu perusahaan. Tak sedikit dari pekerja lepasan tersebut yang mengawalinya dengan mengambil side job, atau kerja sampingan di luar pekerjaan tetapnya, hingga akhirnya memutuskan menjadi pekerja lepas penuh. Mereka menganggap freelancing lebih sesuai dengan karakter atau penghasilan yang diperoleh sudah bisa memenuhi kebutuhan.

Profesinya pun banyak pilihan,di antaranya web designer, pengembang proyek teknologi informasi, penulis konten, hingga penerjemah bahasa. Dari sisi perusahaan, kini juga banyak yang membutuhkan jasa pekerja lepas untuk pekerjaan per proyeknya.  Inilah yang dilihat oleh Ryan Gondokusumo, pendiri Sribu, untuk mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan SribuLancer.

Peluang di segmen ini memang terbuka melihat banyaknya bisnis atau perusahaan yang membutuhkan part time worker dan belum adanya wadah lokal untuk mengakomodasi kebutuhan ini.

“Apabila kita mencari freelancer lewat Google, hasil yang muncul tidak tepat dan juga apabila kita secara random mencari freelancer ada kemungkinan setelah kita bayar freelancer tersebut, job yang kita berikan tidak dikerjakan. Akhirnya habis waktu dan biaya.  Oleh karena itu kami melihat ada opportunity dari problem yang exist ini,” ujar Ryan saat dihubungi DailySocial baru-baru ini.

Langkah ini diambil Ryan juga terkait dengan strategi untuk memperlebar market. Menurutnya, berbeda dengan dengan Sribu, Sribulancer mengakomodasi tak hanya desain saja, namun juga programming/development, writing, video making, voice over, data entry, dan banyak lagi. Menurut Ryan, “Yang pasti untuk awalnya semua services/jobs ini hanya dapat dikerjakan dan di deliver online. Kami berharap pengalaman dan skillset yang kami miliki dalam outsourcing dan crowdsourcing dapat berguna untuk membangun platform Sribulancer ini.”

Ryan tak berencana untuk meleburkan dua perusahaan ini menjadi satu. SribuLancer akan menjadi platform yang berbeda. “Sribu telah dikenal sebagai crowdsourcing contest platform dengan fokus di design dan we will leave it be. Sementara Sribulancer akan fokus sebagai freelancing/outsourcing platform. Jadi positioning masing-masing platform jelas.”

Saat ini SribuLancer masih meluncur dalam versi beta, dan masih melakukan tes pasar. “Sambil berjalan kami akan survey bagaimana responsnya dan juga pelan-pelan menargetkan untuk mencapai product market fit,”  Setelah itu baru Ryan akan akan mulai online advertising via Google, Facebook, dan lainnya.

Sejauh ini, kita mengenal Freelancer yang memiliki model sama dengan SribuLancer. Secara keseluruhan kedua situs ini hampir sama. Para freelancer bisa mencari kerja dengan kategori-kategori yang sesuai dengan keahlian mereka.

Monetisasi kedua situs juga serupa, dengan mengambil persentase komisi dari job yang telah selesai dikerjakan. Perusahaan dapat mem-posting pekerjaan yang dibutuhkan dan para pekerja lepas bisa melamar posisi tersebut. Nominal yang dijanjikan untuk dibayarkan kepada pekerja akan ditahan SribuLancer hingga pekerjaan selesai. Ini adalah bentuk jaminan untuk kedua belah pihak. Pihak perusahaan mendapat jaminan pekerjaan selesai dan pekerja akan mendapatkan bayaran setelah pekerjaannya diselesaikan.

SribuLancer mematok persentase di kisaran 10-15 persen, namun itu belum pasti karena masih dalam tahap tes pasar. Dalam hal ini SribuLancer juga akan melihat respons pasar. Untuk awalnya, akun akan dibuka secara gratis. Berikutnya tak menutup kemungkinan bahwa selain dari komisi SribuLancer akan membuat akun premium yang berbayar.

Ryan mengatakan versi pernuh SribuLancer baru akan diluncurkan dua hingga tiga bulan dari sekarang. “Rencananya kita akan prove business model dulu dan lihat apakah bisa mendapatkan initial traction sambil improve MVP kita saat ini dan mencari tahu apa saja fungsi yang dibutuhkan oleh potential users dari klien dan freelancer di platform SribuLancer.”

Previous Story

Spy Cam Peek-I Memungkinkan Anda Mengambil Foto Tanpa Ketahuan

Next Story

[Rumor] Benarkah Versi Next-Gen Grand Theft Auto V Dirilis di Bulan November?

Latest from Blog

Don't Miss

Concept art Nusameta

Mengenal Nusameta, Platform Metaverse yang Akan Jadi Kembaran Digital Indonesia

Setelah sibuk membangun hype selama beberapa bulan, WIR Group akhirnya
Artikel populer DailySocial.id sepanjang tahun 2021

Analisis Pendanaan, Merger GoTo, Bank Digital, NFT, dan Artikel Populer Lain Sepanjang 2021

Salah satu tujuan DailySocial.id adalah menghadirkan wawasan mendalam seputar industri