ASUS baru saja merilis kartu grafis Phoenix pertama mereka yang berbasis Ampere, yaitu GeForce RTX 3060 Phoenix (PH-RTX3060-12G). Menariknya, kartu grafis ini berukuran imut karena panjangnya hanya 177mm dengan tebal 51mm.
Kartu grafis yang memiliki single fan ini bahkan lebih pendek daripada RTX 3060 DUAL (yang lebih panjang 27mm). Menariknya, meski ia lebih pendek, RTX 3060 Phoenix lebih tebal dan membutuhkan 2.5 slot. Jika RTX 3060 DUAL punya tebal 38mm, RTX 3060 Phoenix setebal 51mm.
Perbedaan ukuran tadi bisa menjadi pertimbangan jika Anda berencana ingin merakit PC small form-factor.
Di RTX 3060 Phoenix ini, ASUS telah menjejalkan sebuah port HDMI 2.1 dan tiga buah DisplayPort 1.4a. Kartu grafis ini juga dapat berlari pada kecepatan 1807MHz dengan OC Mode. Berarti, seri ini bisa berlari 30MHz lebih kencang dari yang bisa ditawarkan oleh Gaming Mode.
ASUS sendiri belum mengumumkan banderol harganya. Namun, di salah satu toko (di Swedia) yang memiliki kedua seri yang saya sebut tadi, RTX 3060 Phoenix dibanderol dengan harga sekitar US$102 lebih murah ketimbang RTX 3060 DUAL OC.
Di pasar lokal, meski harganya memang tak bisa dijadikan patokan karena masih carut marut (karena pandemi, kelangkaan silikon, dan tingginya permintaan dari para miner), saya menemukan ASUS RTX 3060 DUAL OC 12GB di harga Rp13 jutaan — saat artikel ini ditulis.
Berbicara soal kelangkaan kartu grafis, ada beberapa hal yang sebenarnya bisa dijadikan solusi. Solusi pertama adalah cloud gaming namun sayangnya kondisi internet kita di Indonesia masih sangat menyedihkan dengan dominasi provider internet kabel yang masih saja pakai FUP. Solusi kedua, adalah dengan bermain di warnet. Namun demikian, kondisi bisnis warnet di kala pandemi juga sedikit mengkhawatirkan.
Jadi, mungkin Anda bisa bersabar saja dengan kartu grafis lama Anda sampai harga kartu grafis ‘normal’ kembali — termasuk ASUS RTX 3060 DUAL OC ataupun RTX 3060 Phoenix (kalaupun yang seri ini juga masuk Indonesia) tadi.