Dark
Light

RoboRace, Ajang Balapan Perdana untuk Mobil Tanpa Sopir

1 min read
December 1, 2015

10 bulan yang lalu, Audi mempertontonkan kepada dunia bahwa mobil tanpa sopir tak hanya bisa mengemudi sendiri, tetapi juga siap diajak balapan. Kini panitia kompetisi balapan mobil elektrik Formula E mengumumkan ketertarikannya untuk menghelat sebuah ajang balapan khusus buat mobil tanpa sopir.

Dinamai RoboRace, ajang ini bakal menjadi pelengkap bagi kompetisi Formula E musim 2016 – 2017. RoboRace bakal mempertemukan 10 tim yang masing-masing bertanggung jawab atas 2 mobil tanpa sopir. 20 mobil tanpa sopir tersebut bakal adu kegesitan selama satu jam di hari dan sirkuit yang sama dengan tiap ajang Formula E yang bakal diselenggarakan.

Menariknya, semua mobil elektrik tanpa sopir yang bertanding mempunyai spesifikasi yang sama persis dan dibuat oleh perusahaan bernama Kinetik. Jadi yang bakal menjadi tantangan untuk setiap tim adalah bagaimana mereka mengembangkan algoritma dan kecerdasan buatan (AI) untuk meraih kemenangan – serupa dengan di Formula E, dimana tantangannya adalah mengoprek baterai agar lebih efisien daripada pesaingnya.

Mobil-mobil ini masih dalam tahap pengembangan awal. Tapi menurut pernyataan perwakilan Kinetik kepada Wired, kecepatan maksimumnya bisa menembus angka 300 km/jam, bahkan lebih cepat daripada mobil-mobil balap Formula E yang mentok di angka 225 km/jam.

RoboRace

Sejauh ini tampaknya masih belum ada tim yang mendaftar, namun Formula E selaku penyelenggara ingin semua perusahaan yang tengah mengembangkan teknologi kemudi otomatis untuk ikut berpartisipasi. Beberapa nama yang menjadi ‘incaran’ adalah Google, Uber, Continental dan Bosch.

Menarik juga untuk diketahui bahwa satu dari sepuluh tim yang bertanding adalah tim crowdsourced. Tim ini bakal diisi oleh komunitas penggiat teknologi dan software. Akan sangat menarik melihat ilmuwan-ilmuwan ‘tanpa nama’ ini adu kecerdasan dengan para jenius bayaran Google, Uber dan lain sebagainya.

Ajang balapan mobil tanpa sopir ini sejatinya bisa membawa dampak positif ke kompetisi balap lainnya, seperti misalnya Formula One. Menurut Mark Preston selaku pimpinan Team Aguri, salah satu tim Formula E, ke depannya mungkin kita bisa melihat safety car yang bisa mengemudi sendiri di ajang tersebut.

Sumber: Formula E, Wired dan The Verge.

Previous Story

WordsEye Mungkinkan Kita Melukis dengan Kata-Kata

Next Story

Layanan 4Gplus Indosat Ooredoo Siap Jangkau 35 Kota

Latest from Blog

Don't Miss

Usain Bolt Jajaki Industri Esports, Formula E: Accelerate Bakal Adakan Kualifikasi Offline dan Online

Ada satu atlet baru yang tertarik untuk menjajaki industri esports.

Otoklix Bags 143.5 Billion Rupiah Series A Funding

After receiving $2 million seed funding or equivalent to 28 billion