Roblox bukan sekadar satu game, melainkan sebuah platform besar yang memungkinkan siapa saja membuat, membagikan, dan memainkan pengalaman interaktif buatan pengguna lain. Keunikannya terletak pada ekosistem kreatif yang digerakkan komunitas, sebagian besar game dan item yang hadir di Roblox diciptakan langsung oleh para pemainnya.
Pada bulan Juli 2025 lalu, Roblox resmi meluncurkan Licensing Platform yang terdiri dari Roblox License Manager dan Licenses Catalog. Kehadiran Licensing Platform ini memungkinkan para kreator untuk berkolaborasi dengan para pemilik hak kekayaan intelektual dan menggunakannya di platform Roblox.
Kini Roblox telah meluncurkan tahapan berikutnya, yaitu membuat License Manager Self-Serve yang dapat dikelola secara swadaya oleh para pemilik kekayaan intelektual. Hal ini berarti para pemilik hak kekayaan intelektual terdaftar, baik dari studio besar hingga jenama ternama dapat menawarkan penggunaan Kekayaan Intelektual (KI) mereka di platform Roblox.
Selain itu, para kreator yang memenuhi syarat juga dapat mengajukan permohonan untuk mengadaptasi KI tersebut. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat kolaborasi IP skala besar yang sebelumnya terhambat proses negosiasi lisensi yang rumit.

Sejak diluncurkan, platform lisensi Roblox menerima lebih dari 1.500 permintaan lisensi IP populer dari mitra awal seperti Lionsgate, Netflix, Sega, dan Kodansha. Pengalaman berbasis IP ini berkembang pesat, contohnya Blue Lock: Rivals (4 miliar kunjungan), Ink Game (2,6 miliar kunjungan), SpongeBob Tower Defense (491 juta kunjungan), Sesame Street: Neighborhood Adventures (6,8 juta kunjungan) dan Squid Game (1,6 juta kunjungan).
Pembaruan ini strategis bagi ekosistem kreatif Indonesia (studio animasi, komik, dll.). Pemegang IP lokal dapat memperluas jangkauan global melalui Roblox, sementara kreator Indonesia lebih mudah mengakses lisensi resmi untuk membuat pengalaman yang menarik jutaan pemain.
Dalam blog resmi Roblox, Greg Hartrell, Senior Product Director, Creator Content Ecosystem, menjelaskan bahwa sistem baru ini dibuat untuk menyederhanakan ekosistem lisensi IP global dan menciptakan kemitraan yang lebih inklusif bagi berbagai pihak yang sebelumnya sulit menjalin kolaborasi.