Pasar keuangan telah memperkirakan berita negatif yang signifikan dari Research In Motion atas laporan keuangan kuartal pertama fiskal 2013 pada hari Kamis, tetapi entah bagaimana RIM berhasil melampaui ekspektasi mereka. Dan bukan dengan cara yang baik.
RIM melaporkan kerugian sebesar $518 juta dari jumlah pendapatan sebesar $2.8 miliar dibandingkan dengan tahun lalu ketika mereka mencatat $695 juta pendapatan bersih dari pemasukan sebesar $4.9 miliar. Ini merepresentasikan 43% penurunan pendapatan dan pergeseran sebesar $1.2 miliar dari pedapatan bersih ke kerugian bersih dari tahun ke tahun.
Dalam tiga bulan terakhir, RIM mengapalkan 7.8 juta smartphone BlackBerry dan 260.000 tablet PlayBook. Pada kuartal sebelumnya, RIM mencatat kerugian bersih sebesar $125 juta pada pendapatan sebesar $4.2 miliar, mengapalkan sekitar 11.1 juta ponsel BlackBerry, dan lebih dari 500.000 tablet PlayBook.
Sementara RIM terus berada di lingkaran kematian, RIM tahun lalu tetap yakin bisa menghantarkan generasi selanjutnya dari platform BlackBerry, yaitu BlackBerry 10. Sayangnya, CEO Thorsten Heins punya berita buruk, “Prioritas utama kami untuk tetap maju adalah kesuksesan dari peluncuran perangkat BlackBerry 10 pertama kami, yang kini kami antisipasi akan hadir pada kuartal pertama tahun 2013”.
Penundaan BlackBerry 10 berarti RIM akan kehilangang momen liburan Natal ketika Apple, Microsoft, dan Google akan memiliki perangkat serta sistem operasi terbaru mereka yang telah siap menyambut masa belanja liburan ini.
Kemunduran ini menjadi pukulan besar bagi RIM karena perusahaan ini benar-benar harus dapat merilis solusi perangkat keras dan lunak yang baru tahun ini untuk bisa berkompetisi pada level yang sama dengan para kompetitor utama mereka. RIM akan kesulitan melewati tahun 2012 dengan ponsel usang yang menjalankan perangkat lunak mereka yang juga usang dan kurangnya inovasi yang setidaknya bisa membantu mereka bertahan.
Konsumen yang telah memilih perangkat dari pesaing ketika RIM merilis ponsel baru mereka pada awal tahun depan akan sulit untuk berpaling karena terbentur jangka waktu yang pendek, dan di beberapa negara, karena telah terikat kontrak dengan operator.
“Saya tidak puas dengan hasil ini dan akan terus bekerja secara agresif di semua area di organisasi dan dewan direksi untuk mengimplementasikan perubahan yang berarti untuk menanggapi perubahan ini,” kata Thorsten.
Walaupun RIM tidak tidak berkomentar lebih jauh tentang rumor baru-baru ini yang menyebutkan adanya kemungkinan pemisahan perusahaan, Thorsten mengatakan, “Paralel dengan peluncuran BlackBerry 10, kami secara agresif bekerja bersama dengan para penasehat kami dalam hal ulasan strategis dan secara aktif mengevaluasi cara yang lebih baik untuk memperluas aset kami dan membangun kekuatan kami, termasuk menumbuhkan pelanggan BlackBerry yang kini telah mencapai 78 juta, lalu pelanggan enterprise kami yang besar, arsitektur jaringan unik kami dan kempemimpinan dari kemampuan keamanan kami di industri.”
Dengan kata lain, Thorsten dan para eksekutif serta penasihat mereka belum memutuskan apa yang akan mereka lakukan demi masa depan perusahaan ini, meskipun selama earnings call, Thorsten menyebutkan bahwa perusahaan ini mempertimbangkan untuk melisensikan BlackBerry 10 pada pihak-pihak yang tertarik. Pertanyaannya adalah, siapa yang akan tertarik melisensi platform yang bahkan RIM pun tidak bisa merilisnya ketika benar-benar harus?
RIM juga mengumumkan PHK lanjutan yang mencapai sekitar 5.000 pegawai yang akan diselesaikan pada bulan Februari 2013.
Aktivitas Lokal
Walaupun demikian, pada tataran lokal RIM sebenarnya cukup sukses dalam hal merangkul komunitas developer dengan janji BlackBerry 10 dan secara aktif merekrut staff baru untuk menjamin merek smartphone premium mereka tetap diminati konsumen.
RIM baru-baru ini merekrut developer yang sangat berpengaruh Muhammad Syumandityo Noor sebagai developer evangelist mereka, ini adalah sebuah gerakan yang efektif untuk mendapatkan pengembang Indonesia di sisi mereka. Sesi BlackBerry 10 Jam di Jakarta ludes terjual hanya dalam beberapa jam, dan mendorong RIM untuk menyediakan tiket tambahan untuk acara ini. Investasi RIM di Indonesia juga terus berlanjut dengan kolaborasi bersama ITB untuk mendirikan pusat inovasi di Bandung.
Di sisi lain, RIM tetap menjadi target dari pemerintah Indonesia yang masih berusaha meyakinkan RIM untuk tidak hanya membuka pusat data di sini tetapi juga memindahkan pabrik mereka di Malaysia ke Indonesia. Mengingat kondisi buruk yang sedang dihadapi, sangat tidak mungkin RIM akan melakukan investasi dengan skala sebesar ini.
Meskipun RIM menikmati pasar yang cerah di Indonesia, fondasi dari perusahaan saat ini sangat lemah dan mungkin tidak akan bisa mempertahankan diri sendiri karena masih akan menghadapi kerugian per kuartal di tahun ini. Kinerja mereka di Indonesia tidak akan cukup untuk menggantikan kerugian yang mereka hadapi di wilayah lain karena pasar Indonesia juga tengah beralih ke Android atau iOS. RIM akan membutuhkan keajaiban seperti yang pernah dialami Apple untuk tetap menjadi perusahaan independen setelah tahun 2013.
thank you god. die RIM… die…