Pada awal kuartal kedua 2022, Xiaomi akhirnya meluncurkan flagship mereka di Indonesia. Hal ini juga menjadi awal dari peluncuran flagship dengan seri Pro di Indonesia yang selama ini absen diluncurkan sehingga cukup membuat gaduh pada beberapa grup. Untuk flagship-nya, Xiaomi meluncurkan 2 perangkat yang memang ditujukan untuk pasar yang cukup berbeda. Kedua perangkat tersebut adalah Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro.
Kedua perangkat ini sudah datang ke meja pengujian Hybrid.co.id. Terus terang, keduanya memang tampil memukau. Xiaomi 12 tampil dengan badan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan Xiaomi 12 Pro. Oleh karenanya, Xiaomi 12 cocok untuk para wanita dan mereka yang memiliki dimensi tangan kecil sehingga pas untuk dipegang dengan satu tangan. Selain itu, bagi mereka yang memiliki badan seperti saya, sepertinya lebih cocok untuk menggunakan Xiaomi 12 Pro yang memiliki badan lebih besar.
Tidak hanya dimensi saja yang membedakan keduanya. Konfigurasi kamera yang dimiliki juga berbeda. Xiaomi 12 Pro memiliki 3 buah kamera yang masing-masing memiliki resolusi 50 MP. Untuk Xiaomi 12, hanya kamera utamanya saja yang memiliki resolusi 50 MP.
Kedua perangkat sama-sama menggunakan SoC buatan Qualcomm. Snapdragon 8 Gen 1 terbaru sudah digunakan pada kedua perangkat ini. Dengan menggunakan SoC tersebut, Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro tentu saja masuk ke dalam perangkat yang memiliki kinerja paling tinggi pada awal tahun 2022 ini.
Untuk spesifikasi lengkap dari kedua smartphone, bisa dilihat pada tabel berikut ini.
Xiaomi 12 | Xiaomi 12 Pro | |
SoC | Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 | |
CPU | 1×3.00 GHz Cortex-X2 & 3×2.50 GHz Cortex-A710 & 4×1.80 GHz Cortex-A510 | |
GPU | Adreno 730 | |
RAM | 8 GB LPDDR5 + 3 GB extension | 12 GB LPDDR5 + 3 GB extension |
Internal | 256 GB UFS 3.1 | |
Layar | 6,28″ AMOLED 120 Hz 2400×1200 GG Victus | 6,73″ LPTO AMOLED 120 Hz 3200×1440 GG Victus |
Dimensi | 152,7 x 69,9 x 8,2 mm | 163,6 x 74,6 x 8,2 mm |
Bobot | 179 gram | 204 gram |
Baterai | 4500 mAh dengan charger 67 watt | 4600 mAh dengan charger 120 watt |
Kamera | 50 MP / 12,5 MP utama, 13 MP Ultrawide, 5 MP macro, 32 MP selfie | 50 MP/ 12,5 MP utama, 50 MP / 12,5 MP 2x zoom, 50 MP / 12,5 MP ultrawide, 32 MP Selfie |
OS | Android 12 MIUI 13 |
Untuk hasil pemindaian dengan menggunakan software CPU-Z, AIDA64, serta SensorBox bisa dilihat pada gambar berikut ini (kiri Xiaomi 12, kanan Xiaomi 12 Pro).
Kedua perangkat ini sama-sama memiliki fitur Memory Extension. Untuk kapasitasnya, keduanya sama-sama menggunakan ruang pada internal storage sebanyak 3 GB. RAM yang digunakan pada perangkat ini adalah DDR5 sedangkan penyimpanan internalnya 3.1. Tentunya kinerja antara RAM dengan penyimpanan internalnya cukup terpaut jauh.
Unboxing
Perlengkapan inilah yang bisa didapatkan didalam kotak penjualan kedua smartphone. Dapat dilihat bahwa Xiaomi 12 mendapatkan charger 67 watt sedangkan Xiaomi 12 Pro mendapatkan charger yang berdimensi lebih besar, yaitu 120 watt.
Desain Xiaomi 12 vs Xiaomi 12 Pro
Secara kasat mata, selain dimensinya, desain kedua perangkat ini terlihat sama saja. Jika dilihat dari jauh, sepertinya akan cukup sulit untuk membedakan antara keduanya. Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro menggunakan bahan kaca dengan Gorilla Glass 5 pada bagian belakangnya. Setiap sisi pada bagian belakangnya juga memiliki desain yang melengkung.
Kedua smartphone memiliki desain kamera yang sama dengan pembeda adalah dimensi kotaknya. Kotak yang terletak pada bagian atas kiri ini berisikan kamera utama dengan bundaran paling besar, ultrawide, serta zoom untuk 12 Pro dan makro untuk Xiaomi 12. Lampu LED flash juga ada pada posisi yang sama pada kedua belah perangkat.
Xiaomi 12 memiliki layar dengan resolusi 2400 x 1080 yang berdimensi 6,28 inci serta menggunakan panel AMOLED 120 Hz. Untuk Xiaomi 12 Pro menggunakan layar LTPO AMOLED yang bisa menghadirkan refresh rate 1 Hz hingga 120 Hz dengan resolusi 3200 x 1440 dan berdimensi 6,73 inci. Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro sudah menggunakan layar yang dilindungi dengan Gorilla Glass Victus. Dan tentu saja, Xiaomi juga sudah memberikan tambahan lapisan anti gores pada kedua perangkat ini.
Desain sisi-sisi dari kedua perangkat pun juga sama. Pada bagian atasnya dapat ditemukan sensor infra merah untuk remote, microphone serta speaker kedua. Untuk bagian kanannya dapat ditemukan tombol volume naik dan turun serta untuk power. Pada bagian bawahnya dapat ditemukan speaker utama, port USB-C, microphone, serta slot SIM dengan urutan yang berbeda.
Dengan menggunakan layar AMOLED, keduanya tentu saja memiliki fitur pemindai sidik jari di bawah layarnya yang responsif saat saya uji. Pemindai sidik jari ini juga bisa digunakan untuk mendeteksi detak jantung sehingga tidak memerlukan sebuah smartwatch atau smartband. Untuk mengisi kartu uang elektronik, Xiaomi sudah menyematkan NFC pada kedua perangkat ini sehingga pengguna tidak perlu kesulitan melakukan top up saat ada ditengah perjalanan. Tidak lupa, Xiaomi juga memberikan fitur pengganti remote apa pun untuk keperluan rumah tangga dengan infra merah.
Xiaomi juga sudah menggunakan MIUI 13 pada kedua perangkat ini yang memiliki basis sistem operasi Android 12. MIUI 13 ternyata memiliki tingkat responsivitas yang lebih baik juga dibandingkan dengan MIUI 12.5. Pengguna juga bisa memiliki apakah ingin menggunakan fitur app drawer atau hanya homescreen saja. Akan tetapi, sepertinya MIUI 13 masih sedikit lebih boros terhadap penggunaan RAM.
Dengan hadirnya memory extension sebesar 3 GB, tentu saja bisa menambah ruang cache pada kedua perangkat ini. Namun dengan RAM 8 GB dan 12 GB, sepertinya sudah lebih dari cukup untuk menyimpan semua cache yang dibutuhkan oleh perangkat ini, termasuk untuk MIUI. Akan tetapi, the more the merrier, semakin besar kapasitas penyimpanan data sementara tentu saja akan membuat perangkat menjadi lebih responsif.
Konektivitas
Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro menggunakan SoC Snapdragon 8 Gen 1 yang menggunakan modem X65. Tentunya, modem ini sudah mendukung jaringan 4G LTE dan 5G NR yang ada di Indonesia. Modem ini juga sudah mendukung beberapa teknologi terbaru dari Qualcomm seperti penghemat daya, signal boost, smart transmit, carrier aggregation untuk 4G dan 5G, dan lain sebagainya.
Kedua smartphone ini sudah mendukung band 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 13, 17, 18, 19, 20, 25, 26, 28, 32, 38, 39, 40, 41, 42, 48, dan 66 untuk 4G LTE. Untuk jaringan 5G, keduanya juga sudah mendukung band n 1, 3, 5, 7, 8, 20, 28, 38, 40, 41, 66, 77, 78, dan 79 baik SA maupun NSA. Dengan dukungan tersebut, tentu saja semua operator di Indonesia bisa terkoneksi pada jaringan 4G dan 5G di Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro. Hal tersebut tentu saja juga berlaku jika kita ingin bepergian ke luar negeri, di mana sebagian besar sudah didukung.
Dengan menggunakan Snapdragon 8 Gen 1, tentu saja kedua perangkat ini sudah mendukung Qualcomm FastConnect 6900. Qualcomm FastConnect 6900 membuat kedua perangkat ini sudah mendukung WiFi 6E serta Bluetooth 5.3. Dan untuk mengetahui lokasi, Xiaomi 12 dan 12 Pro sudah bisa terkoneksi dengan Beidou, Galileo, GLONASS, NavIC, GPS, dan QZSS.
Duel Kamera: Sony IMX 766 vs IMX 707
Untuk konfigurasi kamera, kedua perangkat tentu saja berbeda. Xiaomi 12 datang dengan Sony IMX 766 pada kamera utamanya, Omnivision OV13B10 pada ultrawide, dan Samsung S5K5E9 pada kamera makro. Untuk Xiaomi 12 Pro, kamera utamanya menggunakan Sony IMX 707 dan Samsung ISOCELL JN1 pada kamera ultrawide dan telephoto. Kamera depannya menggunakan sensor Omnivision OV32B40.
Kamera utama Xiaomi 12 vs Xiaomi 12 Pro
Kedua kamera tidak dipungkiri bisa mengambil gambar dengan sangat baik. Hal tersebut terutama pada kondisi cahaya yang bagus di siang hari. Foto malamnya pun juga cukup memukau karena dapat mengambil gambar dengan cukup tajam. Pada kedua kondisi, Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro mampu memberikan gambar yang tajam serta rendah noise. Keduanya juga memberikan dynamic range yang cukup lebar.
Namun jika kita berbicara mengenai warna, ada beberapa hal yang cukup membuat saya tertegun. Pasalnya, saat mengambil gambar bunga dengan fokus yang sama, Xiaomi 12 terlihat bisa mendapatkan warna yang akurat dibandingkan Xiaomi 12 Pro. Sebaliknya saat mengambil obyek binatang seperti anjing, Xiaomi 12 Pro terlihat sangat akurat warnanya. Keduanya tidak terpaut jauh dan jika tidak dibandingkan, tidak akan ada yang tahu perbedaan tersebut.
Berikut adalah contoh kamera utama Xiaomi 12
Berikut adalah contoh kamera utama Xiaomi 12 Pro
Ultrawide
Tingkat ketajaman pada kamera ultrawide memang berada di bawah kamera utamanya. Hal tersebut juga terlihat dari kamera Xiaomi 12 yang memiliki tingkat ketajaman sedikit di bawah Xiaomi 12 Pro dalam hal kamera ultrawide. Xiaomi 12 Pro juga ternyata memiliki sudut yang lebih lebar jika dibandingkan dengan Xiaomi 12. Noise juga sedikit terlihat pada bagian bayangan pada Xiaomi 12, namun Xiaomi 12 Pro dapat menghilangkannya dengan cukup baik.
Berikut adalah hasil dari kamera ultrawide Xiaomi 12
Berikut adalah hasil dari kamera ultrawide Xiaomi 12 Pro
Zoom
Kedua smartphone memiliki kemampuan untuk mengambil gambar dengan zoom. Namun, Xiaomi 12 Pro memiliki kamera telephoto 2x tersendiri sementara Xiaomi 12 bisa mengambil gambarnya secara digital, dengan melakukan cropping pada sebuah tangkapan 50 MP. Hasilnya tentu saja lebih tajam dengan menggunakan kamera yang didedikasikan untuk zoom.
Berikut adalah contoh gambar zoom dengan Xiaomi 12
Berikut adalah contoh gambar zoom dengan Xiaomi 12 Pro
Makro
Kamera makro hanya ada pada smartphone Xiaomi 12. Untungnya, perangkat ini memiliki kamera 5 MP yang lebih baik dalam mengambil gambar jika dibandingkan dengan beberapa perangkat yang ada saat ini dengan kamera 2 MP. Hasilnya pun cukup dapat diandalkan, walaupun saya yakin akan cukup jarang digunakan.
Selfie
Dengan menggunakan konfigurasi dan sensor yang sama, kedua perangkat menghasilkan hasil foto yang sangat mirip. Saya cukup sulit membedakan antara keduanya. Hasilnya cukup tajam, namun keduanya harus diambil pada kondisi cahaya yang cukup.
Pengujian Kinerja
Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro menggunakan chipset terbaru dari Qualcomm dengan Snapdragon 8 Gen 1. SoC ini sendiri memiliki 3 buah cluster yaitu Prime, Performance, dan Efficiency. Cluster terkencang menggunakan Cortex X2 dengan kecepatan 3 GHz, 3 inti Cortex A710 berkecepatan 2,5 GHz pada cluster performance, dan 4 inti Cortex A510 dengan clock 1,8 GHz pada cluster efficiency. GPU yang digunakan adalah Adreno 730.
Kedua perangkat saya gunakan untuk bermain game dan juga bekerja. Keduanya saya coba selama sekitar 3 minggu agar benar-benar mendapatkan feel yang sesungguhnya. Saya juga menyarankan untuk langsung melakukan upgrade firmware agar bisa terlepas dari bug.
Bermain Game
Dalam menguji perangkat yang satu ini, tentu saja harus menggunakan game yang benar-benar memakai resource yang tinggi. Dua pilihan saya jatuh pada Genshin Impact dan Call of Duty Mobile. Sayangnya, kedua perangkat ini belum terdeteksi untuk mampu menjalankan game CODM pada profile Ultra, sehingga framerate dilimit pada 60 fps saja.
Bermain game pada perangkat ini juga akan menguji seberapa panas perangkat ini. Terus terang, Xiaomi 12 menghasilkan panas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Xiaomi 12 Pro. Tentu saja, pendingin yang disematkan oleh Xiaomi diklaim lebih baik pada Xiaomi 12 Pro dibandingkan dengan Xiaomi 12. Dan panas tentunya akan berujung pada throttling.
Pada game Genshin Impact, ternyata Xiaomi 12 menghasilkan framerate yang tidak lebih baik dari perangkat dengan chipset Snapdragon 888. Dalam bermain beberapa jam, Xiaomi 12 bahkan cukup ‘ngos-ngosan’ saat dipakai bermain pada profile Highest. Xiaomi 12 Pro juga tidak mencapai framerate 60 fps saat bermain. Untuk Xiaomi 12 Pro, panas yang dihasilkan cukup membuat tangan saya tidak nyaman, sehingga sangat disarankan untuk menggunakan back case bawaan.
Game CODM merupakan salah satu yang saya andalkan, namun sayangnya belum mendukung profile terbaru. Game ini dapat dijalankan dengan cukup baik tanpa adanya kendala. Bahkan kedua perangkat tidak membuat panas yang kurang nyaman saat bermain. Jadi, Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro masih aman digunakan untuk game yang satu ini.
Untuk mengukur framerate, saya menggunakan aplikasi GameBench yang akurat dalam menghitung frame per detiknya. Berikut adalah hasil pengujian game pada kedua perangkat.
Bekerja dan Hiburan
Untuk bekerja dan menjalankan file multimedia, saya tidak menemukan adanya kendala sama sekali pada kedua perangkat. Aplikasi sehari-hari seperti chatting dan sosial media tidak akan bermasalah pada kedua smartphone tersebut. Aplikasi yang saya gunakan untuk bekerja seperti Trello, Gmail, dan Slack juga berjalan sangat lancar.
Menonton video dan mendengarkan musik justru terdengar nyaman pada kedua perangkat ini. Hal tersebut dikarenakan speaker Harman Kardon yang cukup menggelegar pada kedua perangkat ini. Saat melakukan rendering video untuk kebutuhan sekolah anak-anak, kedua perangkat ini masih bisa diandalkan walaupun panas yang dihasilkan cukup mengganggu.
Benchmark
Dengan menggunakan Snapdragon 8 Gen 1, tentu saja kinerjanya masih memegang tahta pada saat ini. Oleh karena itu, saya membandingkan kedua perangkat dengan Snapdragon 888 dan juga Mediatek Dimensity 1200. Berikut adalah hasilnya
Dalam menguji, saya memang harus menunggu agar perangkat kembali dingin. Hal ini karena pada saat throttling, kinerjanya memang benar-benar menurun. Hasilnya, memang beberapa kali justru Snapdragon 888 sedikit unggul dibandingkan dengan kedua perangkat ini. Sepertinya memang Xiaomi harus melakukan tweaking ulang pada chipset yang satu ini.
Xiaomi 12 Pro sendiri sepertinya dipasang lebih unggul kinerjanya dibandingkan dengan Xiaomi 12. Hal ini justru dicapai dengan menggunakan resolusi layar yang lebih tinggi. Walaupun throttling, kinerja keduanya masih dapat diandalkan dalam menjalankan aplikasi sehari-hari.
Uji baterai
Untuk menguji baterai dengan kapasitas 4500 mAh pada Xiaomi 12 dan 4600 mAh pada Xiaomi 12 Pro memang membutuhkan banyak waktu. Sayangnya, aplikasi yang ada saat ini tidak merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.
Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Xiaomi 12 dapat bertahan hingga 16 jam 00 menit sedangkan Xiaomi 12 Pro mampu bertahan hingga 12 jam 5 menit saja. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan.
Xiaomi 12 dapat diisi ulang dalam waktu sekitar 47 menit dengan menggunakan charger bawaan 67 watt. Anomali justru saya temukan pada Xiaomi 12 Pro, di mana diklaim mampu mengisi ulang dalam waktu 18 menit. Dalam dua kali pengujian, saya justru mendapatkan waktu 36 menit dalam mode boost. Sampai tulisan ini terbit, saya belum bisa merasakan waktu 18 menit yang dijanjikan oleh Xiaomi.
Verdict Review Xiaomi 12 vs Xiaomi 12 Pro
Xiaomi Indonesia saat ini sepertinya sudah tidak takut lagi untuk mengeluarkan perangkat flagship. Tidak tanggung-tanggung, kali ini Xiaomi Indonesia mengeluarkan 2 perangkat flagship langsung di pasar Indonesia yang menggunakan chipset terkencang saat ini. Dengan menyandang flagship, tentu saja Xiaomi memberikan semua teknologi terbaik yang ada pada kedua perangkatnya. Dua perangkat tersebut adalah Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro.
Kinerja yang ditawarkan oleh Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro memang sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat pada setiap tes yang saya lakukan, baik benchmark maupun game. Namun sayang, Snapdragon 8 Gen 1 memang terkenal menghasilkan panas yang cukup tinggi sehingga membuat kedua perangkat ini cukup menurun kinerjanya saat throttling. Akan tetapi untuk penggunaan aplikasi sehari-hari, tentu saja tidak ada masalah berarti yang dirasakan.
Kamera merupakan salah satu poin penting pada Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro. Gambar yang dihasilkan pada tiap kamera memang bagus dan bisa diandalkan untuk mengambil momen setiap hari. Jika Anda lebih suka kamera dengan resolusi tinggi, Xiaomi 12 Pro merupakan pilihan yang lebih tepat. Namun untuk Anda yang suka dengan perangkat dengan dimensi yang kecil, Xiaomi 12 lah yang bisa dipilih.
Xiaomi 12 dijual dengan harga Rp. 9.999.000 dan Xiaomi 12 Pro ada pada harga Rp. 12.999.000. Dengan harga tersebut, konsumen bakal mendapatkan sebuah perangkat dengan kinerja tinggi serta memiliki kamera yang apik. Tentunya, kedua perangkat dipasarkan untuk segmen yang berbeda. Untuk wanita sepertinya akan lebih menyukai Xiaomi 12 dan untuk pria seperti saya, bisa jadi bakal memilih Xiaomi 12 Pro.
Dengan hasil pengujian serta harga yang diberikan oleh Xiaomi, yang mana kah yang akan Anda pilih?
Sparks
- Kedua perangkat menghasilkan kinerja yang tinggi
- Hasil kamera kedua perangkat sangat baik
- Desain yang cantik untuk Xiaomi 12 dan Xiaomi 12 Pro
- Kedua perangkat memiliki tingkat responsivitas yang tinggi
- Xiaomi 12 Pro: 3 kamera 50 MP yang memiliki kinerja baik
- Xiaomi 12: Daya tahan baterai yang panjang
- Xiaomi 12: Hasil kamera makro yang cukup bagus
Slacks
- Kedua perangkat menghasilkan panas yang cukup tinggi
- Kedua perangkat kinerjanya menurun cukup jauh saat throttling, terutama untuk bermain game
- Xiaomi 12 Pro: Daya tahan baterai yang kurang panjang
- Xiaomi 12 Pro: Pengisian baterai cepat, namun sulit mencapai waktu 18 menit
- Xiaomi 12: Hasil kamera zoom kurang bagus