9 September 2022

by Dimas Galih W.

Review Realme Pad Mini: Tablet Android Terjangkau 8 inci, Pas untuk Bekerja dan Hiburan

Sebuah tablet ringan dan kecil dengan harga terjangkau dari realme hadir di pasar Indonesia untuk bekerja dan belajar. Seperti apa kinerjanya?

Sebelum masa pandemi, sepertinya banyak orang yang ogah melirik ke sebuah tablet Android. Hal tersebut mungkin karena hampir semua fungsi yang ada pada tablet bisa digunakan pada smartphone. Namun, kebutuhan akan bekerja dan pembelajaran jarak jauh membuat orang kembali membutuhkan layar yang lebih besar dari 6 inci. Perangkat seperti realme Pad Mini dengan layar 8 inci mungkin bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

Realme Pad Mini hadir di Indonesia dengan 2 jenis, yaitu WiFi dan LTE. Untuk perangkat yang mampir ke Hybrid adalah yang memiliki slot nanoSIM. Selain itu, 2 jenis perangkat tersebut juga terbagi lagi menjadi 2 varian, yaitu konfigurasi RAM 3/32 GB dan 4/64 GB. Saya mendapatkan varian 4/64 GB yang membuatnya cukup lega.

Tablet ini menggunakan SoC buatan Unisoc, yaitu Tiger T616. Seperti biasa, perangkat yang menggunakan Unisoc Tiger cenderung memakai pure Android. Sama dengan realme Pad Mini yang saat ini menggunakan realme UI R yang tidak ada fitur bawaan realme seperti tambahan RAM atau DRE. Walaupun menjadi minim fitur, namun ini akan membuatnya menjadi lebih responsif.

Untuk spesifikasi lengkapnya dari unit yang saya dapatkan bisa dilihat pada tabel Review realme Pad Mini berikut ini:

Spesifikasirealme Pad Mini
SoCUnisoc Tiger T616
CPU2x2.0 GHz Cortex-A75 + 6x1.8 GHz Cortex-A55
GPUMali-G57 MP1
RAMLPDDR4X 4 GB
Internal64 GB UFS 2.1
Layar8,7 inci 1340 x 800 IPS LCD
Dimensi211.8 x 124.5 x 7.6 mm
Bobot372 gram
Baterai6400 mAh 18 watt charger
Kamera8 MP utama, 5 MP Selfie
OSAndroid 11 realme UI R Edition

Untuk hasil pemindaian aplikasi CPU-Z, AIDA 64, dan Sensorbox bisa dilihat pada tangkapan layar berikut ini

Dengan menggunakan pure Android, membuat RAM 4 GB yang dimiliki oleh tablet ini terasa cukup. Tanpa adanya penambahan fitur yang mungkin memberatkan sistem secara keseluruhan, penggunaan selama 3 minggu ini memang tidak memperlihatkan adanya lag. Apalagi jika disandingkan dengan beberapa tablet 8 inci sejenis, sepertinya penggunaan Android polos ini memang keputusan yang tepat.

Unboxing Review realme Pad Mini

Perlengkapan inilah yang bisa didapatkan didalam kotak penjualan dari realme Pad Mini. Tentunya, sebuah charger dengan daya 18 watt sudah tersedia pada paket penjualannya. Kabel USB-C juga sudah tersedia pada paket penjualannya tersebut.

Desain

Untuk sebuah tablet berukuran 8 inci, realme Pad Mini memang terlihat cukup ramping. realme Pad mini menggunakan material body Aluminum Alloy yang menggunakan teknologi CNC diamond cutting, anodisasi, sandblasting presisi, dan banyak lagi. Tablet yang saya dapatkan memiliki warna biru dengan motif matte pada bagian belakangnya. Saat dipegang, tablet ini memang terasa sangat kokoh.

Sama seperti sebuah smartphone, tablet realme Pad Mini juga memiliki ruang tersendiri untuk kamera. Namun karena memang bukan perangkat khusus untuk mengambil gambar, realme hanya menyematkan 1 kamera saja pada sisi kiri atasnya. Selain itu, tidak ditemukan modul apa pun pada bagian belakangnya.

realme Pad Mini menggunakan layar IPS LCD berukuran 8,7 inci. Resolusi yang dimiliki oleh tablet ini adalah 1340 x 800 dengan refresh rate standar 60 Hz. realme sendiri tidak menggunakan kaca kuat pada perangkat yang satu ini, sehingga sangat disarankan untuk memakai sebuah tempered glass agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. Pada perangkat uji yang saya miliki, realme juga tidak menyertakan lapisan tahan goresan yang biasa tersedia untuk smartphone mereka.

Pada bagian atasnya terdapat port audio 3,5 mm dan speaker kiri. Pada sisi sebelah kirinya ditemukan slot dual SIM hybrid. Untuk sisi kanannya terdapat tombol daya, volume naik, serta volume turun. Untuk bagian bawahnya terdapat speaker kanan, slot USB-C, serta microphone.

Unit realme Pad Mini yang saya dapatkan menggunakan sistem operasi realme UI R Edition dengan basis Android 11. Antarmuka ini tentu saja cukup berbeda dengan realme UI non R yang memiliki banyak fitur. Dengan pure Android, membuat penggunaan perangkat ini mirip dengan kebanyakan perangkat Android Go pada umumnya. Walaupun begitu, tablet ini memiliki kompatibilitas untuk diinstalasikan aplikasi dan game dari Google Play.

Konektivitas

Realme Pad Mini dijual dengan 2 varian, yaitu LTE dan WiFi Only. Untuk perangkat yang saya dapatkan memiliki konektivitas LTE. Unisoc Tiger T616 sendiri mendukung LTE Cat 7 yang memiliki kecepatan download hingga 300realme Pad Mini Mbps.

Tablet ini sendiri sudah mendukung band LTE pada 1, 3, 5, 7, 8, 20, 28, 38, 40, dan 41. Jika dilihat, realme Pad Mini sudah mendukung jaringan operator seluler yang ada di Indonesia. Selain itu, tablet ini juga masih mendukung jaringan 2G dan 3G (jika masih ada di Indonesia).

Untuk jaringan WiFi, realme Pad Mini sudah mendukung 802.11AC atau WiFi 5 yang mampu terkoneksi dengan jaringan 5 GHz. Untuk pendeteksian lokasi, Unisoc sendiri sudah mendukung GPS, GLONASS, Beidou, dan Galileo. Dan untuk koneksi bluetooth, versi 5.0 sudah didukung pada tablet ini.

Kamera: Sekadar untuk ambil foto

Realme Pad Mini memiliki sebuah kamera di bagian belakangnya. Selain itu, untuk keperluan selfie dan panggilan video disediakan pula pada bagian depannya. Realme memasangkan kamera 8 MP pada bagian belakangnya dan 5 MP pada bagian depannya.

Untuk kamera yang terpasang pada tablet ini, mungkin ada baiknya untuk tidak berharap terlalu banyak. Kamera belakangnya sendiri menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam dan cukup banyak noise yang muncul. Uniknya, kedua kamera memiliki hasil yang kurang lebih sama. Jadi, ada baiknya menggunakan kamera ini untuk melakukan panggilan video saja yang memang tidak memerlukan tangkapan gambar yang terlalu tajam.

Pengujian Kinerja

realme Pad Mini menggunakan cip generasi baru dari Unisoc, yaitu Tiger T616. SoC ini menggunakan 2 inti prosesor Cortex A75 berkecepatan 2 GHz pada cluster performa ditambah 6 inti prosesor Cortex A55 berkecepatan 1,8 GHz pada cluster hemat daya. Dengan hadirnya prosesor kencang Cortex A75 membuat perangkat ini akan lebih nyaman digunakan bermain game. GPU yang digunakan adalah Mali G57 MC1.

Seperti biasa, saya menggunakan tablet ini dalam dua skenario, yaitu bermain serta bekerja. Game yang saya gunakan tentu saja ada pada Google Play. Skenario kedua adalah menggunakan tablet dengan aplikasi yang saya gunakan sehari-hari. Perangkat ini sendiri sudah saya gunakan sekitar 3 minggu.

Bermain Game

Saat menggunakan tablet ini, memang cukup banyak acara konferensi pers yang saya hadiri. Oleh karena itu, tablet ini lebih banyak dipakai untuk bekerja saja dan sesekali untuk menonton Youtube. Hal ini membuat realme Pad Mini cukup jarang dipakai untuk bermain game.

Oleh karena game yang memakan daya besar yang saya tahu saat ini adalah Genshin, maka itulah yang saya pakai untuk menentukan kinerjanya pada saat bermain game. Tidak muluk-muluk, saya langsung memasang profile lowest dengan framerate 60 fps. Dan ternyata, tablet ini mampu memainkannya dengan cukup baik.

Dengan rata-rata framerate yang didapatkan sekitar 35 fps, tentu saja akan tidak membuat mata lelah saat memainkannya. Dengan framerate ini, tentu saja beberapa game akan bisa dimainkan pada 50-60 fps dengan mudah. Sayang memang, saya tidak sempat memasang dan memainkan game-game lainnya.

Untuk mengukur framerate, saya menggunakan aplikasi GameBench yang akurat dalam menghitung frame per detiknya. Berikut adalah hasil pengujian game pada kedua perangkat.

Bekerja dan Hiburan

Terus terang, saya sepertinya cocok untuk menggunakan tablet 8 inci ini dalam mengetik sebuah artikel tanpa keyboard fisik. Mengetik langsung pada layarnya seperti saat memakai sebuah smartphone membuat tulisan saya justru lebih cepat selesai. Namun, sebuah mouse memang tidak bisa dipisahkan sehingga tetap saja saya harus menggunakannya seperti sebuah laptop: dengan keyboard fisik dan mouse.

Dengan pure Android, tablet ini mampu menjalankan semua aplikasi yang saya gunakan tanpa masalah. Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Telegram, Facebook, Tiktok, serta Chrome adalah aplikasi yang sudah pasti saya gunakan tiap hari. Saya juga tidak merasa kekurangan kapasitas RAM walau hanya memakai 4 GB saja.

Netflix dan Disney+ pun tidak luput dari aplikasi yang saya gunakan untuk menonton, walaupun tidak bisa HD. Tidak ada masalah sama sekali pada saat menggunakan ke 2 aplikasi tersebut untuk menonton. Melakukan rendering video untuk tugas sekolah anak-anak saya juga bisa dilakukan dengan cukup nyaman.

Untuk mendengarkan music, saya mencoba speaker stereo yang ada pada perangkat ini. Memang, suara yang keluar lebih dominan kanal high dibandingkan mid dan low-nya. Suara speaker-nya sendiri memang kurang 'nendang' saat menonton streaming. Hal tersebut bisa diatasi dengan menggunakan earphone yang bagus.

Benchmark

Dengan menggunakan Unisoc Tiger T616, tentu saja kinerjanya akan ada pada kelas mainstream to low. Oleh karena itu, saya juga membandingkannya dengan beberapa SoC sejenis yang saat ini sudah beredar di pasaran. Berikut adalah hasil benchmark dengan menggunakan aplikasi sintetis.

Hasil dari benchmark yang ada memang menggambarkan bahwa perangkat ini bukan lah yang tercepat, namun tidak lambat. Hasil ini memang bisa didapat dengna perangkat mainstream sekitar 2 tahun yang lalu. Akan tetapi, memang untuk bekerja hasil seperti ini masih bisa diandalkan.

Uji baterai: 6400 mAh

Untuk menguji baterai dengan kapasitas 6400 mAh memang membutuhkan banyak waktu. Sayangnya, aplikasi yang ada saat ini tidak merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian tablet tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan, bekerja, serta sosial media.

Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. realme Pad Mini dapat bertahan hingga 11 jam 53 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 18 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu sekitar 2 jam 40 menit.

Verdict

Walaupun saat ini kegiatan bekerja dan sekolah sudah mulai berjalan normal dengan tatap muka, namun tetap saja COVID masih mengancam. Saat terkena batuk pilek saja, kita pasti akan diminta untuk bekerja dan sekolah dari rumah. Oleh sebab itu kita masih membutuhkan sebuah komputer, yang salah satunya bisa dengan tablet, yang bisa diandalkan saat melakukan komunikasi jarak jauh dan untuk bekerja. Salah satunya bisa dengan realme Pad Mini.

Kinerja yang diawa oleh realme Pad Mini memang cukup baik untuk bekerja dan hiburan. Sesekali untuk bermain, tablet ini juga masih bisa diandalkan saat dipasang dengan seting rendah. Dengan baterai 6400 mAh, kita bisa bebas menggunakannya seharian di luar rumah tanpa harus khawatir mencari stop kontak untuk mengisi baterainya.

Kamera yang dimiliki oleh tablet ini memang bukan yang terbaik di kelasnya, namun bisa untuk dipakai saat melakukan panggilan video. Tablet ini juga bisa diandalkan saat sedang tersesat dan mencari jalan karena pemindaian lokasinya cukup baik. Namun kita tidak akan menemukan fitur-fitur dari perangkat realme dengan harga yang sama seperti DRE pada tablet ini.

Realme menjual tablet dengan varian 4/64 GB LTE pada harga Rp. 2.999.000. Realme juga menyediakan 3 varian lainnya dengan harga yang lebih murah. Tentunya hal tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan Anda, apakah ingin mengambil yang WiFi atau LTE. Tablet yang memiliki harga terjangkau ini memang pas untuk digunakan saat bekerja, belajar, serta bermain.

Sparks

  • Desain yang cukup bagus untuk sebuah tablet 2 jutaan
  • Responsif
  • Harganya yang cukup terjangkau
  • Daya tahan baterainya cukup bagus
  • Mendukung jaringan 4G LTE
  • Kinerjanya pas untuk bekerja

Slacks

  • Pengisian baterainya cukup lama
  • Hasil tangkapan kamera kurang bagus
  • Tanpa fitur-fitur andalan realme UI, seperti DRE