5 December 2022

by Dimas Galih W.

Review Realme 10: Helio G99 Minimalis untuk Kelas Mainstream, Kembali ke Dual Kamera

Akhirnya realme 10 resmi diluncurkan di Indonesia. Seperti apa kinerja dari Helio G99 dengan RAM 8 GB yang ada pada smartphone ini?

Walaupun belum lewat dari 1 tahun, realme akhirnya meluncurkan perangkat terbarunya yang masuk dalam seri angka. Saya masih ingat pada saat melakukan pengujian realme 9 4G, spesifikasi yang diusung memang sangat menawan hati. Kali ini, realme sudah memiliki sang penerus dari perangkat tersebut. Tentunya, smartphone tersebut memiliki nama realme 10.

Realme 10 merupakan penerus dari realme 9 4G. Hal tersebut diketahui karena realme 10 menggunakan chipset terbaru dari Mediatek, yaitu Helio G99. Helio G99 sendiri merupakan sebuah SoC yang hanya mendukung jaringan 4G, tidak seperti Dimensity yang sudah mendukung 5G. Jaringan 4G di Indonesia memang belum merata, namun setidaknya sudah tersedia di hampir setiap pulau di Indonesia.

Jika dilihat, sepertinya ada beberapa "penurunan" yang terlihat pada fitur dari realme 10 dibandingkan dengan realme 9 4G. Dari sisi kamera, realme 10 menggunakan sensor 50 MP dan hanya menyediakan 2 kamera saja pada bagian belakangnya. Namun, realme meningkatkannya dari sisi SoC yang diklaim lebih kencang dari sang pendahulunya.

Review Realme 10 yang saya dapatkan memiliki spesifikasi sebagai berikut

SpesifikasiRealme 10
SoCMediatek Helio G99
CPU2x2.2 GHz Cortex-A76 + 6x2.0 GHz Cortex-A55
GPUMali-G57 MC2
RAM8 GB LPDDR4x
Internal128 GB UFS 2.2
Layar6,4 inci 2400 x 1080 90 Hz Super AMOLED Gorilla Glass 5
Dimensi159,9 x 73,3 x 8 mm
Bobot178 gram
Baterai5000 mAh 33 watt charger SuperVOOC
Kamera50 MP / 12,5 MP utama, 2 MP depth, 16 MP Selfie
OSAndroid 12 Realme UI 3.0

Hasil dari DevCheck dan SensorBox bisa dilihat pada gambar berikut ini

Jika diperhatikan, pengisian baterai pada perangkat ini bukan lagi memiliki nama SuperDART. Mulai dari realme 10, pengisian baterai akan menggunakan teknologi SuperVOOC buatan OPPO. Tidak aneh, karena memang kedua merek ini berasal dari 1 induk perusahaan, yaitu BBK. Teknologi yang dipakai juga diklaim sangat mirip sehingga tidak akan ada perubahan.

Unboxing realme 10

Kita mulai review realme 10 kali ini dengan melihat kotak dan perlengkapan di dalamnya. Perlengkapan inilah yang bisa didapatkan didalam kotak penjualan dari realme 10. Tenang, realme juga masih menghadirkan charger 33 watt SuperVOOC sehingga pengguna tidak perlu lagi membelinya secara terpisah.

Desain review realme 10

Realme 10 masih membawa bobot yang mirip dengan realme 9, yaitu 178 gram, sehingga memang terasa ringan. Pada bagian belakangnya, realme memberikan desain bernama Light Particle yang terinspirasi oleh film terkenal "Three Body Problem". Namun, finishing glossy yang ada memang membuat sidik jari menempel sehingga lama kelamaan akan terlihat kotor. Untuk warna yang saya dapatkan memiliki nama Rush Black.

Pada bagian belakangnya juga, terdapat kotak yang berisikan kamera. Desainnya juga cukup mirip dengan realme 9 4G, tanpa hadirnya kamera ketiga. Dua bulatan pada realme 10 tersebut merupakan kamera 50 MP dan kamera depth 2 MP. Di sebelah kamera 50 MP tersebut, terdapat sebuah lampu LED flash untuk memberikan pencahayaan lebih baik lagi serta bisa digunakan untuk menjadi senter.

Layar pada realme 10 menggunakan Super AMOLED dengan refresh rate 90 Hz. Resolusi yang digunakan pada perangkat ini adalah 2400x1080 dengan dimensi 6,4 inci. Realme 10 juga sudah terlindungi dengan Gorilla Glass 5 ditambah lapisan tahan gores sehingga bisa melindungi layarnya dengan lebih maksimal. Untuk memberikan tingkat sensitivitas yang lebih baik, realme memindahkan pemindai sidik jari dari bawah layar ke bagian sampingnya bersamaan dengan tombol power.

Pada bagian atasnya ditemukan sebuah microphone kedua. Tombol power dan volume terletak pada bagian sebelah kanan. Pada bagian kirinya hanya terdapat slot SIM dengan microSD. Dan pada bagian bawahnya terdapat port audio 3,5mm, USB-C, speaker, serta microphone utama.

Pada realme 10, sistem operasi yang digunakan adalah Android 12 dengan antarmuka realme UI 3.0. Jika dibandingkan dengan versi sebelumnya, realme UI 3.0 memang membuat perangkat terasa lebih responsif. Pada perangkat ini pula terdapat fungsi DRE atau Dynamic RAM Expansion hingga 8 GB, membuatnya lebih baik pada saat melakukan multitasking.

Jaringan

Realme 10 menggunakan Mediatek Helio G99 yang masih mendukung jaringan 4G LTE. Modem ini membuat realme 10 memiliki LTE dengan kategori 13, di mana dapat melakukan download hingga 390 Mbps. Fasilitas lain seperti 2x carrier aggregation, 4x4 MIMO, dan 256QAM juga sudah bisa dinikmati pada perangkat ini.

Untuk jaringan 4G LTE, realme 10 sudah mendukung semua operator yang ada di Indonesia. Sayangnya, realme tidak memberikan daftar jaringannya secara spesifik. Hal ini tentu akan membuat beberapa orang cukup was-was pada saat ingin keluar negeri. Untuk hal tersebut, Anda harus mengecek apakah pada negara yang dituju realme 10 diluncurkan atau tidak.

Pada jaringan WiFi, realme 10 sudah mendukung WiFi 5 atau 802.11ac. Dengan WiFi 5, pengguna bisa menggunakan jaringan 5 GHz yang memiliki kecepatan lebih baik jika dibandingkan 2,4 GHz. Bluetooth yang didukung sudah pada versi 5.3. Untuk mengetahui lokasi, realme 10 juga sudah mendukung GPS, AGPS, Beidou, Glonass, dan Galileo.

Kamera: ISOCELL JN1

Realme menyematkan kamera 50 MP buatan Samsung pada perangkat barunya ini. Hal ini memang sepertinya sebuah downgrade, di mana sebelumnya realme menyematkan ISOCELL HM6 pada pendahulunya. Kali ini, realme menggunakan ISOCELL JN1 pada kamera utamanya dengan resolusi 50 MP, namun akan meningkat resolusinya saat Tetracell digunakan menjadi 12,5 MP. Jadi hal ini bukan lah sebuah downgrade, tetapi sedikit upgrade.

ISOCELL JN1 memang bukanlah sensor yang mampu menangkap gambar dengan tingkat detail yang tinggi. Namun pada kondisi cahaya di siang hari, hasil fotonya bisa dikatakan cukup baik. Hal tersebut berkat sharpening yang diberikan oleh software bawaan realme. Warna yang dihasilkan juga kadang cukup baik, namun kadang seperti washed out.

Kamera depannya menggunakan Omnivision OV16A1Q yang memiliki resolusi 16 MP. Untuk hasil kameranya memang cukup bagus dengan detail yang cukup baik, warna yang cukup akurat, dan noise yang cukup rendah walau masih terlihat pada tempat gelap. Hasil ini akan sedikit menurun pada saat HDR dinyalakan, namun latar belakangnya akan menjadi lebih baik. Oleh karena itu, sesuaikan dengan selera Anda masing-masing.

Pengujian review realme 10

realme 10 menggunakan Mediatek Helio G99 terbaru, di mana memiliki arsitektur big.LITTLE. Pada cluster kinerja, SoC ini menggunakan 2 core GHz Cortex-A76 berkecepatan 2.25 GHz dan 6 core Cortex-A55 berkecepatan 2 GHz. GPU yang digunakan adalah Mali-G57 MC2 yang berarti memiliki 2 inti.

Smartphone realme 10 ini saya gunakan sekitar 3 minggu untuk bermain serta bekerja. Tentunya semakin lama waktu pengujian, maka feel dari sebuah smartphone akan semakin terasa. Saya juga menunggu firmware terbaru dari perangkat ini untuk bisa hadir agar bisa terhindar dari beberapa bug yang mungkin mengganggu.

Bermain Game

Dengan menggunakan Helio G99, seharusnya menjadi chipset 4G terkencang dari Mediatek. Saya juga cukup penasaran saat digunakan untuk bermain beberapa game. Saat diuji, perangkat ini ternyata tidak mengeluarkan panas yang berlebih. Saya juga tidak merasakan adanya throttle pada perangkat yang satu ini.

Untuk menguji realme 10, saya menggunakan 2 game yang selalu saya pakai. Game pertama sudah pasti menggunakan Genshin Impact yang sangat haus daya. Game kedua adalah PUBG Mobile dengan harapan bisa melakukan pengujian di atas 60 fps. Ternyata, PUBG Mobile hanya bisa sampai framerate extreme saja dengan batasan 40 fps.

Untuk game Genshin Impact, saya bisa memainkannya dengan cukup nyaman. Pada game ini, saya menggunakan profile low dengan framerate setting 60 fps. Hasilnya, perangkat ini mampu menjalankannya dengan rata-rata 36 fps. Untuk membuatnya lebih tinggi lagi, bisa menggunakan profile lowest.

Sayang memang, developer PUBG Mobile sepertinya belum membuat game ini untuk mengenali Helio G99. Jadi, perangkat ini hanya akan tertahan pada 40 fps saja. Padahal dengan spesifikasi yang ada, saya cukup yakin realme 10 bisa menjalankannya di 60 fps atau bahkan pada 90 fps.

Untuk mengukur framerate, saya menggunakan aplikasi GameBench yang akurat dalam menghitung frame per detiknya. Berikut adalah hasil pengujian game pada realme 10,

Bekerja dan Hiburan

Untuk bekerja dan menjalankan file multimedia, saya tidak menemukan adanya masalah sama sekali pada perangkat ini. Seperti biasa, saya menggunakan Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Telegram, Facebook, Tiktok, serta Chrome untuk keseharian. Sepertinya dengan RAM 8 GB ditambah DRE 8 GB membuat perangkat ini terasa tidak akan kehabisan memori. Beberapa aplikasi yang ada di-background juga sering kali tidak ditutup oleh sistem.

Untuk menonton streaming seperti Netflix, perangkat ini juga sudah bisa berjalan pada resolusi HD. Hal tersebut karena realme 10 sudah mendukung Widevine L1. Saat dicoba untuk melakukan rendering pada aplikasi video editor, hasilnya memang terasa cukup cepat dan tanpa masalah. Jadi, perangkat ini cocok untuk dipakai para content creator entry level.

Satu hal yang cukup menarik adalah realme 10 memiliki fitur bernama 200% UltraBoom Speaker. Saya berpikir bahwa perangkat ini mampu meningkatkan volume suaranya hingga 200% tanpa pecah. Namun yang terjadi adalah realme mengurangi suara bass sehingga terasa terdengar seperti lebih keras. Suaranya pun juga menjadi tidak terlalu enak saat didengar menggunakan musik dan game.

Benchmark review realme 10

Dengan menggunakan Mediatek Helio G99, saya cukup penasaran dengan kinerjanya dibandingkan dengan SoC lain. Saya kembali menghadirkan Snapdragon 680, Dimensity 900, serta Helio G96 pada pengujian kali ini. Hal tersebut tentu saja untuk mengukur seberapa baik kinerja G99. Perlu diingat bahwa semua SoC yang hadir memiliki kinerja tinggi, bukan lambat.

Berikut adalah hasil benchmark dengan menggunakan aplikasi sintetis.

Jika dilihat, perangkat ini memiliki kinerja yang lebih tinggi dari Helio G96, namun masih di bawah Dimensity 900. Namun kadang, kinerja GPU yang ada cukup mirip dengan Dimensity 900. Hal tersebut tentu saja membuat realme 10 yang menggunakan Helio G99 mampu bekerja dengan kinerja tinggi.

Realme mengklaim bahwa kinerja dari realme 10 bisa mendapatkan angka 400 ribu pada Antutu 9. Sayangnya saya sama sekali tidak mendapatkan angka tersebut, bahkan dengan menggunakan teknik memasukkan perangkat ke freezer. Walaupun begitu, dengan hasil yang ada otomatis membuat perangkat ini menjadi salah satu yang terkencang untuk sebuah smartphone 4G.

Uji baterai: 5000 mAh

Untuk menguji baterai dengan kapasitas 5000 mAh akan menguras banyak waktu. Sayangnya, aplikasi yang ada saat ini tidak merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.

Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Realme 10 dapat bertahan hingga 19 jam 25 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 33 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang lebih 1:20 menit.

Ada yang hal baru yang lama dari pengisian baterai realme 10. Realme kembali menggunakan teknologi SuperVOOC pada perangkat yang satu ini. Walaupun sebenarnya sudah menjadi rahasia umum bahwa SuperVOOC dan SuperDART hanya seperti mengganti brand saja, namun realme sudah tidak lagi meneruskan DART. Realme mengatakan bahwa nantinya investasi mereka akan lebih difokuskan untuk hal yang lebih penting.

Verdict Review Realme 10

Dengan budget yang tidak terlalu tebal, tentu saja banyak orang yang mencari solusi smartphone dengan kinerja yang tinggi. Dengan harga 2-3 jutaan, memang banyak pilihannya di pasaran. Untuk hal tersebut, realme kembali dengan solusi mereka pada smartphone terbarunya. Perangkat tersebut adalah realme 10.

Dengan menggunakan Mediatek Helio G99, kinerja yang diberikan memang dapat diandalkan. Mereka yang ingin bermain game, hiburan, dan bahkan editing video dan gambar bisa menggunakan perangkat ini tanpa adanya masalah. Daya tahan baterainya sendiri juga bisa diandalkan, karena bisa mencapai pemakaian 2 hari. Pengisian baterainya juga lumayan cepat, bisa dilakukan setelah bangun tidur.

Kamera pada smartphone ini menggunakan sensor 50 MP entry level ISOCELL JN1. Kinerja dari sensor yang satu ini memang cukup bagus untuk smartphone 2 jutaan, namun tidak untuk perangkat 3 jutaan. Perangkat ini juga tidak memiliki speaker stereo, namun punya fitur 200% UltraBoom yang membuatnya terdengar sedikit lebih keras.

Realme 10 dengan versi 8/128 GB seperti yang saya uji sekarang ini memiliki harga Rp. 3.199.000. Realme juga punya varian di bawahnya dengan RAM 4 GB yang dilabel pada harga Rp. 2.799.000. Dengan harga tersebut, konsumen bisa mendapatkan sebuah smartphone entry to mainstream yang bisa digunakan untuk segala kegiatan sehari-hari. Namun untuk pemilik realme 9 4G, sepertinya tidak harus terburu-buru untuk upgrade ke perangkat ini.

Sparks

  • Kinerja Helio G99 yang paling kencang saat ini
  • Kinerja sistem yang responsif
  • Menggunakan AMOLED 90 Hz dengan warna yang nyaman di mata
  • Desainnya yang cukup menarik dengan Gorilla Glass 5 di depan dan belakangnya
  • Daya tahan baterainya yang cukup panjang

Slacks

  • Speaker masih mono
  • 200% UltraBoom Speaker menghasilkan suara yang kurang baik
  • Kualitas foto kurang bagus untuk kelas 3 jutaan dan tanpa kamera wideangle