Dark
Light

Review JBL Spinner BT, Desain Keren, Ramah Pemula, Koneksi Sudah Bluetooth

7 mins read
July 9, 2024

JBL dikenal sebagai jenama yang merilis produk audio, namun jenawa ini juga ternyata merilis alat pemutar vinyl atau turn table yang diberinama JBL Spinner BT

Perangkat ini diperkenalkan bersamaan dengan perangkat audio premium seri JBL Authentics. Perjumpaan pertama saya dengan JBL Spinner juga di acara tersebut, dan sejak pertama kali melihatnya, turn table ini menempel dalam ingatan. Sampai akhirnya saya berkesempatan untuk mencoba perangkat ini untuk memutar koleksi vinyl yang saya miliki. 

Berikut review JBL Spinner BT.

Review JBL Spinner BT

Desain JBL Spinner BT

Sebagai sebuah perangkat, segmen JBL Spinner ini memang ingin dilekatkan dengan segmen yang serupa dengan perangkat speaker wireless JBL Authentics 200, 300, dan 500. Speaker wireless yang membawa desain ikonik speaker JBL. Selain diperkenalkan pada acara yang sama, elemen warna dan desain yang ada di JBL Spinner BT juga senada dengan speaker JBL Authentics Series.

Kombinasi warna gelap minimalis serta elemen warna lain yang tipis hadir di beberapa bagian. Unit yang saya coba punya elemen gold di beberapa bagian. JBL menghadirkan dua warna untuk JBL Spinner, yang punya elemen oranye serta warna gold. 

Pertama kali ‘rasa’ yang saya dapatkan ketika membuka perangkat JBL Spinner ini adalah kesan minimalis perpaduan antara rasa klasik yang hadir di dunia modern. Bentuknya yang minimalis terasa kaku, tetapi JBL menyematkan warna gold di beberapa bagian untuk menjadikannya tidak tampal membosankan. 

Warna emas hadir di platter untuk menaruh vynil serta sedikit di bagian warna depan pada rumah utama perangkat. 

JBL Spinner BT juga telah dilengkapi kotak penutup berwarna transparan gelap. Selain melindungi dari debu saat memutar piringan, tutup ini juga memberikan kesan desain tambahan. Menggoda untuk dilihat karena transparan tetapi tetap menyatu dengan keseluruhan desain perangkat. 

Bahan utama body perangkat ini dari kayu MDF dengan lapisan vinyl untuk melindingi body utama, lalu ada juga elemen plastik semacam grill di bagian depan yang juga menjadi tempat logo. JBL Spinner BT juga dilengkapi dengan kaki  yang bisa diatur ketinggiannya, bahannya plastik. 

Bagian depan perangkat ini tampil logo JBL, yang bagi sebagian orang terasa terlalu besar, serta ada dua tombol play untuk 33rpm dan 45rpm. Tombol ini juga dilengkapi lampu sebagai penunjuk play sudah menyala. Warnanya putih dan cukup terang dan membantu. 

Bagian belakang perangkat terletak lokasi untuk berbagai koneksi, seperti untuk ke adaptor pengisi daya, colokan untuk kabel RCA stereo, tombol bluetooth, tombol power serta ada pula on/off pre-amp, serta tombol on/off untuk auto stop plaster pemutar. Oh ya, hampir lupa, JBL Spinner BT ini sesuai namanya telah dilengkapi dengan koneksi bluetooth. Jadi Anda bisa mem-pair-kannya ke perangkat bluetooth Anda, baik speaker atau TWS (saya sudah mencoba keduanya dan works fine). 

Menyenangkannya, bagi Anda yang masih menyukai koneksi kabel, JBL Spinner BT juga menyediakan, meski tidak lengkap, tetapi cukup umum untuk dikoneksikan ke berbagai speaker yang ada dipasaran atau ampli tambahan. 

Untuk bagian utama alias pemutarnya, JBL Spinner BT ini juga membawa kualitas yang cukup baik, tonearm, removeable head shell, dan aluminum platter. Lalu sudah lengkap juga ada adjustable counterweight serta adjustable anti-skate

Untuk Anda yang ingin mengkoneksikan perangkat ini dengan kelengkapan lain pendukung audio, JBL Spinner BT juga menyediakan tombol on dan off untuk pre-amp. Jadi Anda yang ingin menggunakan pre-amp eksternal, bisa mengaturnya dan menikmati pre-amp milik Anda sendiri. 

Dalam kotak, JBL sudah memberikan kelengkapan yang bagi saya cukup komplit. Mulai dari perangkat utama beserta kelengkapan termasuk tonearm yang sudah dilengkapi pemberat, jarum pemutar, adapter untuk mengisi daya yang colokkannya bisa diubah sesuai kebutuhan, platter, adapter untuk 45rpm, mate dari bahan felt untuk menaruh piringan di atas platter. Untuk kabel stereo RCA standar juga telah disediakan. 

Secara desain, JBL Spinner BT ini bagi saya cukup menyenangkan. Minimalis tetapi tidak membosankan karena ada lemen gold di beberapa sisi mulai dari platter, tombol anti-skate sampai logo JBL di bagian depan. Tutup yang transparan juga menambah keren perangkat, kaki-kaki yang bisa disesuaikan tingginya juga selain fungsional juga memberi jarak ke alas tempat perangkat diletakan. 

Pengalaman merakit JBL Spinner BT

Alat pemutar piringan hitam yang saya miliki sebelumnya adalah yang versi pemula. Tidak perlu dirakit, tidak ada pemberat di tangkai pemutar bahkan speakernya sendiri sudah jadi satu dengan pemutar piringan. Ketika membuka kotak JBL Spinner BT ada sedikit keraguan apakah saya akan gagal merakit karena tidak punya pengalaman plus tools untuk penyesuaian juga tidak ada. 

Berbekal buku panduan yang cukup lengkap serta tentu saja riset online atas perangkat ini, ternyata proses perakitan yang saya alami tidak begitu membuat stress, lancar dan hampir tanpa masalah. Saya memang kurang lebih tiga kali melakukan penyesuaian berat untuk akhirnya menemukan titik yang pas agar pemutar bisa memainkan piringan secara pas dan suara keluar ke audio juga dengan putaran yang pas. 

Tetapi selebihnya, perakitan perangkat ini cukup mudah, petunjuk yang ada juga cukup membantu. 

JBL Spinner BT ini menggunakan tipe motor DC Belt Drive dan dilengkapi removeable headshell, aluminum platter, magnet cartrige dengan bahan berkualitas yang sudah pre-installed.

Lebih lengkap tentang spesifikasi saya lampirkan di bawah yang diambil dari situs resmi. 

review JBL Spinner BT

Pengalaman koneksi bluetooth dan kabel (wired)

Awalnya saya agak khawatir akan kesulitan untuk koneksi bluetooth karena perangkat ini hanya menyediakan satu tombol serta lampu saja sebagai indikator, dan itu pun posisinya di belakang. Tetapi ketika mencoba mengkoneksikan ke beberapa perangkat (saya mencoba ke JBL Flip 3 serta Bose Ultra Open Earbuds) semua lancar dan hampir tidak ada masalah. 

Perangkat yang akan dikoneksikan diatur agar ready untuk terkoneksi, untuk JBL Spinner BT tinggal tekan tombol untuk aktikfkan bluetooth dan tunggu lampu biru berkedip. Tunggu beberapa saat (agak lebih lama dari koneksi speaker ke smartphone). Setelah itu perangkat bisa terkoneksi dengan baik, dan sepengalaman saya kedua perangkat audio yang saya gunakan bisa terkoneksi dengan baik. 

Untuk latensi juga hampir tidak terasa jadi pengalamannya smooth dan terasa hampir tidak ada delay. Delay akan terasa ketika Anda benar-benar mengecek secara dekat dan detail, tapi dalam penggunaan sehari-hari, hampir tidak terasa. Dari sisi spesifikasi, perangkat ini punya tipe wireless juga cukup tinggi, karena mendukung Bluetooth 5.2 with Qualcomm aptX HD audio. Jadi jika perangkat speaker Anda sebagai output mendukung codec ini, maka hasil suaranya akan maksimal. 

Jika Anda bertanya kenapa saya masih menggunakan JBL Flip 3 (yang bisa dibilang jadul), salah satunya karena speaker ini masih bersuara baik dan yang terpenting adalah masih memiliki jack audio. Jadi saya bisa menggunakannya untuk terkoneksi via kabel dengan JBL Spinner. Memang saya harus membeli konektor agar kabel stereo dari pemutar piringan bisa terkoneksi dengan kabel ke speaker

Pengalaman unik sebenernya ketika saya menggunakan TWS untuk mendengarkan vinyl. Saya jadi bisa berkegiatan lain alias mondar-mandir sambil mendengarkan piringan hitam favorit saya. Atau, ketika ingin mendengarkan piringan tetapi tidak ingin mengganggu orang rumah dengan speaker biasa, saya bisa mengkoneksikannya ke TWS dan mendengarkan sambil bekerja. 

Untuk kualitas audio yang dihantarkan JLB Spinner BT, baik di speaker atau TWS cukup baik, detail bisa terdengar dengan baik, sparasi juga terdengar menyenangkan. 

Oh ya, JBL Spinner BT ini telah dilengkapi dengan pre-amp bawaan, jadi Anda bisa langsung menikmati keseruan memutar piringan hitam tanpa ribet. Tetapi bagi Anda yang ingin menggunakan pre-amp sendiri, JBL telang melengkapi perangkat dengan button untuk menonaktifkan pre-amp bawaan. 

Pengalaman audio 

Untuk pengalaman audio yang dihasilkan JBL Spinner BT, saya tidak menemukan masalah alias hasil suaranya yang dihasilkan cukup baik. JBL memang hanya melengkapi JBL Spinner BT ini dengan jarum atau stylus standar pemula yaitu Audio Technica ATN3600L. Tapi bagi saya ini sudah cukup, dan jika ingin menggantinya dengan jarum yang lebih highend tinggal membeli yang cocok dengan cartige dari JBL Spinner BT yaitu Audio Technica AT3600L.

Kebetulan saya mengkoleksi vinyl lama alias first press, kebanyakan koleksi saya adalah pressing Jepang dengan genre soul, funk, boogie, jazz dan city pop. Ada juga koleksi vinyl lawas lokal Indonesia seperti Koes Plus, The Rhythm King, Band 4 Nada dan beberapa lagu kerongcong. 

Untuk vinyl tahun lama lokal memang tidak semua piringannya mulus, ada baret halus, namun tetapi bisa dibaca dan dihantarkan audionya dengan cukup baik dengan perangkat JBL Spinner BT. Dan saya juga tidak terlalu khawatir akan stylus yang rusak, karena entry level jadi bisa menggantinya dengan harga yang masih cukup terjangkau. 

Suara kresek-kresek klasik yang kadang dirindukan ketika mendengarkan musik fisik masih tetap bisa saya rasakan, tetapi untuk yang Japan press serta vinyl jazz keluaran baru (mastering baru) suara kresek-kresek khas ini hampir tidak terdengar. 

Untuk pressing Jepang suaranya baik, detail, bass, vokal dan elemen lain bisa dinikmati dengan baik. Mendengarkan dengan TWS juga bisa memberikan pengalaman yang lebih karena sparasi dan detail bisa dinikmati dengan lebih menyenangkan. 

Secara overall, pengalaman mendengarkan dari JBL Spinner BT cukup berkesan. 

Kesimpulan review JBL Spinner BT

JBL Spinner BT ini memang produk menarik. Yang pertama karena jenama JBL yang biasa dikenal merilis produk audio atau speaker masuk ke ranah turntable era modern. Yang kedua adalah desain, jika Anda juga punya Iconic Bluetooth Speaker dari JBL yaitu JBL Authentics seri mana pun, maka Anda bisa mendapatkan keselarasan desain pada perangkat audio Anda. 

Kalau harus bicara kekurangan dari perangkat ini, kita bisa mulai dari harga. Untuk fitur yang dibawanya, JBL Spinner BT ini memang cukup mahal jika dibandingkan dengan produk lain yang ada di pasaran. Stylus bawaan yang dihadirkannya juga bukan yang premium tetapi entry level. Jika JBL ingin menyasar pengguna pemula alias entry level vinyl collector, bisa jadi rekomendasi tidak akan jatuh pada Spinner BT tetapi pada produk lain yang lebih terjangkau tetapi dengan fitur yang sama bahwa lebih. 

Koneksi untuk akses kabel juga sebenarnya bisa dimasukkan dalam kekurangan, memang JBL Spinner BT ini menonjolkan fitur bluetooth-nya, apalagi jika disandingkan dengan JLB Authentics, namun biasanya para kolektor vinyl menengah dan kelas berat masih menggunakan kabel untuk terkoneksi ke speaker. Dan JBL Spinner BT hanya menyediakan RCA stereo, tidak ada jack audio 3.5, optic atau sarana koneksi kabel lain. 

review JBL Spinner BT

Tetapi di luar dari kekurangan ini, saya pikir JBL Spinner BT bisa punya tempat pagi penikmat vynil. Pertama mereka yang setiap dengan merek JBL dan ingin menyelaraskan desain dengan speaker lainnya. Dari sisi harga juga bisa dibilang relatif, jika Anda mampu membeli JBL Authentics seri apapun, JBL Spinner BT ini akan terasa biasa saja dari sisi harga. JBL Spinner BT dijual dengan harga 8.5 juta rupiah. 

Dari sisi desain, terlepas logo JBL yang hadir cukup besar di depan, secara overall desainnya cakep dan keren, termasuk desain tone arm dan platter. Karena desain juga penting di era medsos, untuk keperluan konten atau bisa juga untuk penataan ruang. Biasanya pemutar piringan hitam ini akan punya sudut khusus yang terlihat, jadi desain bisa jadi faktor penting. 

Keunggulan yang selanjutnya, fitur bluetooth dari perangkat ini juga cukup tinggi, sudah bluetooth 5.2 dan mendukung aptX HD audio. Tinggal pair dengan perangkat yang mendukung, suara output-nya bisa dinikmati dengan cukup maksimal. 

Yang terakhir adalah kualitas bahan dari perangkat yang cukup baik. Antara desain dan pemilihan bahan cukup baik sehingga terasa premium di segmennya (entry level up to mid range). Kombinasi plastik, vinyl dan metal di JBL Spinner BT bisa menyatu menjadi desain yang keren, untuk digunakan atau dipajang. 

Sparks

  • Desain menarik
  • Bahan berkualitas
  • Fitur bluetooth 5.2 dan mendukung aptX HD audio 
  • Aksesoris dalam kotak cukup lengkap

Slacks

  • Harga cukup mahal
  • Stylus bawaan entry level

Spesifikasi lengkap:

Plinth Materials

  • Black finished MDF

Platter Materials

  • Die-cast Aluminum

Tonearm Materials

  • Aluminum

Tonearm Features

  • Removeable Head Shell, Adjustable Counterweight, Adjustable Anti-skate

Cartridge supplied

  • Audio Technica AT3600L

Replacement Stylus

  • Audio Technica ATN3600L

Wireless Output

  • Bluetooth 5.2 with Qualcomm aptX HD audio

Bluetooth profile version

  • A2DP 1.4, AVRCP 1.6.2

Bluetooth frequency range

  • 2.4 – 2.4835 GHz
  • Max. transmit power
  • <2.0 dBm (EIRP)

Bluetooth transmitter modulation

  • GFSK, π/4-DQPSK, 8DPSK

Analog Outputs

  • 1x Stereo (RCA) pair

Phono stage

  • Defeatable MM Phono stage

Signal to Noise Ratio

  • >65dB

Motor Type

  • DC Belt Drive

Power supply

  • 12V DC 1A

Dimensions (inc lid down)

  • 6.1” H x 17.1” W x 14.5” D (155mm x 435mm x 368mm)

Product Weight

  • 11.7 lbs. (5.3 kg)

Shipping Dimensions

  • 10” H x 21.5” W x 17.9” D (254mm x 545mm x 455mm)

Shipping Weight

  • 18.8 lbs. (8.5 kg)
Previous Story

Garmin: Pelari di Indonesia Naik Pesat

Next Story

Pemerintah Thailand Bangun Proyek AI Lokal untuk Lawan Perusahaan Amerika Serikat

Latest from Blog

Don't Miss

Review Tecno Spark 30C, Dibawah Rp1,5 Juta Fiturnya Bikin Kaget

Review Tecno Spark 30C, Dibawah Rp1,5 Juta Fiturnya Bikin Kaget

Dibanding beberapa tahun yang lalu, smartphone entry-level terbaru dengan harga
Review Logitech G915 X Lightspeed TKL

Review Keyboard Logitech G915 X Lightspeed TKL, Desain Keren Fitur Lengkap

Anda penggemar perangkat keyboard Logitech plus Anda juga adalah pengguna