Tidak hanya mengeluarkan smartphone flagship, iQOO juga bakal memuaskan pasar mainstream di Indonesia. Hal tersebut tercapai dengan iQOO Z7 5G, sebuah smartphone baru yang mereka luncurkan pada tahun 2023. Hal ini tentu saja sebagai pembuktian mereka terhadap pasar Indonesia setelah sukses meluncurkan iQOO 11. iQOO Z7 5G pun akhirnya mampir ke meja pengujian Hybrid.
Sebagai informasi, ada beberapa varian dari iQOO Z7 5G. Di luar Indonesia, terdapat varian yang menggunakan Mediatek Dimensity 920. Namun iQOO Indonesia memasukkan varian yang menggunakan prosesor baru, yaitu Snapdragon 782G. SoC ini sendiri merupakan sang penerus dari Snapdragon 778G yang kencang. Jadi bisa disimpulkan bahwa Snapdragon 782G hanyalah Snapdragon 778G yang dinaikkan clock speed-nya.
iQOO memasangkan layar dengan 120 Hz pada perangkat ini, walaupun masih memakai panel IPS. Selain itu, perangkat ini juga memiliki pengisian ulang cepat 120 watt pada rentang harga di bawah 5 juta rupiah. Beberapa teknologi seperti WiFi 6, infra merah, dan NFC juga melengkapi perangkat ini. Untuk para gamers, iQOO menyediakan port audio.
Spesifikasi dari perangkat yang saya dapatkan bisa dilihat pada tabel berikut ini
Spesifikasi | iQoo Z7 5G |
SoC | Qualcomm Snapdragon 782G |
CPU | 1×2.7 GHz Cortex-A78 + 3×2.4 GHz Cortex-A78 + 4×1.8 GHz Cortex-A55 |
GPU | Adreno 642L |
RAM | 12 GB LPDDR4x |
Internal | 256 GB UFS 2.2 |
Layar | 6,64 inci 2388 x 1080 120 Hz IPS |
Dimensi | 164.6 x 75.8 x 8.8 mm |
Bobot | 201.5 gram |
Baterai | 5000 mAh 120 watt charger |
Kamera | 64 MP / 16 MP utama, 2 MP bokeh, 16 MP Selfie |
OS | Android 13 FunTouch 13 |
Hasil DevCheck serta SensorBox bisa dilihat pada gambar berikut ini
Oleh karena masih merupakan SoC baru, beberapa aplikasi mendeteksi bahwa perangkat ini menggunakan Snapdragon 778G. Untuk memorinya, perangkat ini juga menyediakan Extended RAM 8 GB untuk melegakan RAM fisik 12 GB. Walaupun begitu, saya sangat menyarankan untuk mematikan fungsi ini mengingat hal tersebut hanya akan menambah write cycle dari penyimpanan internalnya.
Unboxing Review iQOO Z7 5G
Inilah yang akan ditemukan di dalam kotak paket penjualan iQoo. IQoo sudah memberikan charger 120 watt langsung di dalam paket penjualannya. Padahal beberapa merek malah tidak memberikan kepala charger lagi.
Desain
Jika dilihat dari jauh, iQOO Z7 5G cukup terlihat mirip Vivo X70 Pro karena bagian pulau kameranya. Untuk warna Metallic Grey yang saya dapatkan, sepertinya memang terlihat sangat premium. Bagian belakang ini terbuat dari plastik polikarbonat yang didesain untuk dapat menarik cahaya dari berbagai sudut. iQOO juga mendesainnya untuk tidak ramah terhadap minyak sidik jari.
Saat dilihat dari dekat, baru lah terlihat bahwa pulau kameranya sedikit berbeda dengan Vivo X70 Pro. Bagian kamera ini hanya terdiri dari 2 bundaran saja yang masing-masing terdapat satu kamera. Bagian atas merupakan kamera depth sedangkan kamera utamanya ada pada bagian bawah. Di sebelah kamera depth terdapat LED flash.
Layar pada iQOO Z7 5G menggunakan panel IPS dengan refresh rate 120 Hz. Resolusi yang digunakan pada perangkat ini adalah 2388 x 1080 dengan dimensi 6,64 inci. IQoo Z7 5G memiliki layar kaca yang diklaim tahan terhadap goresan, namun bukan dari perusahaan ternama seperti Corning atau Schott. Hal tersebut membuat saya sangat menyarankan penggunaan tempered glass atau hydrogel untuk layar iQOO Z7 5G.
Tombol pada perangkat ini ada pada bagian kanannya yang terdiri dari volume dan daya yang sekaligus pemindai sidik jari. Di bagian bawahnya dapat ditemukan speaker, USB-C, microphone, dan slot SIM. Di bagian atasnya akan ditemukan sensor infra merah, microphone kedua, dan port audio 3.5 mm. Speaker keduanya sendiri berbarengan dengan phone speaker.
Sistem operasi yang digunakan pada iQoo Z7 5G adalah Android 13 dengan antar muka FunTouch 13. Pada versi ini, FunTouch sudah kembali memiliki app drawer yang bisa digeser dari bawah ke atas. UI ini juga memberikan kemudahan untuk mengganti warna dasarnya sehingga tidak membosankan. Selain itu terdapat pula beberapa widget khusus seperti informasi kualitas udara secara real-time.
Jaringan
iQoo Z7 5G menggunakan SoC Snapdragon 782G yang berarti sudah memiliki modem untuk terkoneksi ke 5G. Jaringan yang didukung oleh perangkat ini meliputi 1, 3, 28, 40, 41, 77, dan 78 untuk Stand Alone dan Non Stand Alone. iQoo pun sudah mengklaim bahwa perangkat ini sudah mendukung semua konfigurasi 5G yang ada di Indonesia.
Untuk jaringan 4G LTE, iQoo Z7 5G sudah mendukung band yang meliputi 1, 3, 5, 7, 8, 20, 28, 38, 40, dan 41. Jaringan yang didukung tersebut, tentu saja semua operator di Indonesia sudah bisa digunakan. Sebagian besar band yang digunakan di luar negeri juga sudah didukung, namun ada baiknya Anda mengecek kembali negara tujuan saat ingin bepergian.
Berbekal Snapdragon 782G, perangkat yang satu ini tentu sudah menggunakan FastConnect 6700. Yang baru dari FastConnect 6700 adalah kemampuannya untuk terkoneksi dengan WiFi 6 atau 802.11ax. Selain itu, bluetooth 5.2 juga sudah didukung yang saat ini sudah banyak dipakai pada perangkat AIoT. BeiDou, Galileo, GLONASS, NavIC, GPS, dan QZSS juga sudah didukung untuk mendeteksi lokasi perangkat ini.
Kamera: Meningkat setelah Peluncurannya
iQOO Z7 5G saat ini memiliki kamera dengan resolusi 64 MP yang akan menjadi 16 MP saat fungsi Tetracell-nya digunakan. Perangkat yang satu ini menggunakan sensor Samsung ISOCELL GW3. Kamera yang satu ini ditemani oleh sebuah kamera depth dengan resolusi 2 MP khusus untuk mengambil gambar bokeh.
Saya cukup terkejut dengan hasil kamera yang didapat oleh Z7 5G ini. Hal tersebut dikarenakan pada saat peluncurannya, saya cukup skeptis dengan hasilnya. Namun setelah mendapatkan kembali perangkat ini dan mendapatkan sekitar 2 kali firmware update, sepertinya hasilnya membaik.
Kamera utamanya mampu mengambil gambar dengan cukup tajam, berbeda dengan pada saat saya ambil di acara peluncurannya. Hasilnya menjadi lebih tajam namun memang warna langitnya menjadi overbright. Walaupun begitu, warna yang dihasilkan terasa cukup akurat. Berikut adalah contoh gambarnya
Untuk kamera selfie yang ada pada perangkat ini, hasilnya ternyata cukup random. Beberapa kali saya mengambil gambar ternyata hasilnya tidak tajam, namun beberapa kali hasilnya sangat memuaskan. Hal tersebut tentu saja menggunakan titik fokus yang sama, yaitu jenggot saya. Contohnya seperti berikut ini.
Pengujian Review iQoo Z7 5G
iQoo Z7 5G menggunakan cip baru dari Qualcomm, yakni Snapdragon 782G. SoC ini sendiri memiliki 3 buah cluster yaitu Prime, Performance, dan Efficiency. Cluster terkencang menggunakan Cortex A78 berkecepatan 2,7 GHz, diikuti dengan cluster kinerja yang menggunakan Cortex A78 berkecepatan 2,4 GHz serta Cortex A55 berkecepatan 1,8 GHz. GPU yang digunakan pada SoC ini adalah Adreno 642L.
Seperti yang sudah dikatakan, Snapdragon 782G merupakan Snapdragon 778G yang di-overclock. Hal ini tentu saja membuatnya lebih kencang dibandingkan dengan perangkat sebelumnya. Namun, hal tersebut juga membuatnya menjadi lebih panas. Untungnya, iQOO menyadari hal tersebut dengan memberikan pendingin yang terbuat dari vapor chamber dan liquid cooling.
Perangkat ini saya gunakan selama 2 mingguan dan dipakai untuk bekerja serta bermain game. Memang, waktu 2 minggu belum cukup untuk mendapatkan feel sebuah smartphone secara keseluruhan. Selama penggunaan, saya belum menemukan adanya bug sama sekali.
Bermain Game
Terus terang, dengan banyaknya acara peliputan membuat saya cukup jarang menggunakan perangkat ini untuk bermain game. Namun yang pasti, menggunakan SoC Snapdragon 778G saja sudah membuat bermain semua game menjadi nyaman. Apalagi menggunakan Snapdragon 782G yang notabene adalah versi overclock-nya.
Satu game yang saya gunakan untuk menguji perangkat ini adalah Genshin Impact. Hal tersebut tentu karena game ini memakan banyak daya pada sebuah smartphone. Bisa dikatakan bahwa jika Genshin Impact dapat berjalan dengan lancar, maka sebagian besar game pada platform Android akan bisa dengan mudah dimainkan.
Sama seperti pada Snapdragon 778G, bermain Genshin Impact memang menjadi nyaman. Saya tidak menemukan lag sama sekali saat bermain. Saya bahkan bisa mendapatkan 57 fps dengan setting Highest. Hal ini tentu saja yang dikejar oleh para penggemar Genshin Impact.
Pendinginan pada perangkat ini memang benar-benar efektif. Terbukti saat bermain Genshin, saya tidak merasa panas pada bagian belakangnya. Jadi, Anda tidak perlu khawatir saat bermain lama dengan menggunakan iQOO Z7 5G.
Untuk mengukur framerate, saya menggunakan aplikasi GameBench yang akurat dalam menghitung frame per detiknya. Berikut adalah hasil pengujian game pada iQoo Z7 5G
Bekerja dan hiburan
Saya cukup nyaman saat menggunakan smartphone ini untuk bekerja sehari-hari. Selain itu dalam bersosialisasi, perangkat yang satu ini juga tidak memiliki masalah sama sekali. Mengetik pada layar smartphone ini juga responsif sehingga nyaman saat mengerjakan sebuah artikel.
Saya juga mencoba menonton Netflix pada perangkat ini. Oleh karena sertifikasi Widevine ada pada Level 1, saya bisa menonton dengan resolusi HD. Hal tersebut tentu saja membuat pemilik perangkat ini nyaman dalam menonton layanan lain seperti Disney+ dan Amazon Prime.
Benchmark Sintetis iQoo Z7 5G
Dengan catatan yang sangat baik dari pendahulunya, tentu saja Snapdragon 782G akan terlihat lebih kencang. Untuk pengujian kali ini, saya menghadirkan Snapdragon 778G, Dimensity 920, serta Snapdragon 695. Berikut adalah hasil benchmark-nya.
Menggunakan Snapdragon 782G memastikan bahwa perangkat ini bisa berjalan dengan kencang. Hal tersebut terbukti di hampir setiap benchmark yang dilakukan. SoC ini tentu saja menjadi sebuah tolok ukur sebuah smartphone dengan rentang harga 4 sampai 5 jutaan. Hasil tersebut juga bisa didapat tanpa terasanya panas yang mengganggu.
Pengujian baterai 5000 mAh
Untuk menguji baterai dengan kapasitas 5000 mAh akan memakan waktu seharian. Untungnya, pengujian ini bisa berjalan lancar sehingga tidak perlu diulang-ulang. Perlu diingat bahwa pengujian baterai sangat bergantung pada banyak hal, termasuk sinyal seluler, WiFi, aplikasi yang berjalan di background, dan lain sebagainya.
Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. iQoo Z7 5G dapat bertahan hingga 17 jam 58 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 120 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang lebih 30 menit dengan menggunakan fitur fast charging.
Verdict
Masuknya iQOO ke Indonesia memang membuat persaingan smartphone menjadi lebih sengit. Hal tersebut disebabkan oleh penawaran perangkat dari iQOO dengan spesifikasi tinggi namun memiliki harga yang pas. Setelah menggemparkan dengan iQOO 11, iQOO pun sekali lagi melakukannya pada pasar mainstream. Hal tersebut diwujudkan pada iQOO Z7 5G.
Kinerja yang ditawarkan pada smartphone ini memang sangat baik. Hal tersebut tidak terlepas dengan penggunaan Snapdragon 782G yang pertama kali digunakan di Indonesia. Daya tahan baterai perangkat ini juga cukup baik sehingga bisa bertahan seharian. Pengisiannya juga cukup cepat karena bisa penuh dalam waktu 1/2 jam saja.
Kamera yang dimiliki juga mampu mengambil gambar yang cukup bagus. Sayang memang, kamera depannya menghasilkan gambar yang tidak stabil di mana kadang tajam dan kadang tidak. Untuk fitur, perangkat ini juga tergolong lengkap dan bahkan terdapat sensor infra merah.
iQOO Z7 5G dengan varian 12 / 256 GB di Indonesia dijual dengan harga Rp. 4.899.000. Dengan spesifikasi, kinerja, serta fitur yang diberikan, harga seperti ini memang membuat iQOO Z7 5G terlihat sangat terjangkau. Jika masih terasa kemahalan, iQOO masih memiliki perangkat yang lebih murah dengan konfigurasi 8/128 GB di harga Rp. 600.000 lebih murah.
Sparks
- Kencang dan responsif berkat Snapdragon 782
- Pengisian baterai yang cepat dengan 120 watt
- Layar mulus dengan refresh rate 120 Hz
- Nyaman tanpa terasa panas
- Hasil kamera yang cukup memuaskan
- RAM besar
Slacks
- Bloatware-nya cukup banyak
- Kamera depth 2MP terlihat kurang berguna dibandingkan kamera ultrawide atau telephoto
- Hasil selfie yang tidak stabil