Selama ini Infinix selalu dikenal menggunakan chipset Mediatek Helio pada beberapa perangkatnya. Namun kali ini, pada akhirnya Infinix menggunakan chipset terbaru dari Mediatek dengan lini Dimensity. Adalah Infinix Zero 5G yang pertama kali menggunakan Mediatek Dimensity 900. Tentunya, perangkat ini secara otomatis sudah mendukung jaringan 5G.
Seri Zero sendiri merupakan seri flagship atau tahta teratas dari merek Infinix. Oleh karena itu, Infinix membuat perangkat yang satu ini dengan beberapa fitur yang cukup menarik. 5G merupakan salah satu poin penting pada perangkat ini karena Zero 5G adalah perangkat pertama Infinix yang bisa terkoneksi dengan jaringan NR. Penggunaan Dimensity 900 juga menandakan bahwa perangkat yang satu ini merupakan yang terkencang yang dimiliki oleh Infinix hingga saat ini.
Pada perangkat yang satu ini, Infinix juga menghadirkan lensa zoom serta kamera yang memiliki kemampuan slow motion 960 fps. Layarnya sendiri juga sudah menggunakan IPS dengan refresh rate 120 Hz. Sistem operasi yang dimiliki juga sudah menggunakan Android 11. Namun sayangnya dari begitu banyak fitur yang dihadirkan, NFC masih absen pada perangkat yang satu ini.
Spesifikasi lengkap dari Infinix Zero 5G bisa dilihat pada tabel berikut ini
SoC | Mediatek Dimensity 900 |
CPU | 2×2.4 GHz Cortex-A78 + 6×2.0 GHz Cortex-A55 |
GPU | Mali-G68 MC4 |
RAM | 8 GB LPDDR5X |
Internal | 128 GB UFS 3.1 |
Layar | 6,78 inci 2460 x 1080 IPS 120 Hz |
Dimensi | 168.7 x 76.5 x 8.8 mm |
Bobot | 199 gram |
Baterai | 5000 mAh 33 watt charger |
Kamera | 48 MP / 12 MP utama, 12 MP Telephoto, 2 MP Bokeh, 16 MP Selfie |
OS | Android 11 XOS 10 |
Hasil pemindaian dari CPU-Z serta Sensorbox bisa dilihat pada gambar berikut ini
Sepertinya perangkat ini juga merupakan perangkat pertama dari Infinix yang menggunakan LPDDR5X. Hal tersebut tentunya karena menggunakan SoC Dimensity 900 yang sudah mendukung hampir semua teknologi terkini. Lalu bagaimana dengan kinerjanya?
Unboxing Review Infinix Zero 5G
Perlengkapan inilah yang bisa didapatkan didalam kotak penjualan dari Infinix Zero 5G. Infinix masih menyertakan charger dan kabel USB-C pada paket penjualannya. Yang unik adalah Infinix masih menyertakan earphone pada paket penjualannya, sehingga pengguna masih bisa mendengarkan suara musik dan bermain game dengan tenang tanpa biaya tambahan.
Desain
Terus terang desain belakang dari Infinix Zero 5G memang terlihat cukup indah. Hal tersebut terlihat dari bagian kamera yang menonjol dengan cukup halus pada bagian kiri atasnya. Untuk warna yang saya dapatkan memiliki nama Horizon Blue. Namun, desain glossy yang diberikan oleh Infinix membuat bagian belakangnya sangat ramah terhadap minyak sidik jari sehingga mudah kotor.
Bagian yang menonjol pada sisi kiri atas tersebut berisikan beberapa kamera. Terdapat 3 bulatan serta 2 flash LED pada bagian tersebut. Bulatan bagian atas merupakan kamera utama, bulatan ditengah merupakan kamera depth, dan terakhir adalah kamera zoom. Dua lampu flash ada pada sebelah kanan dari urutan kamera tersebut.
Layar Infinix Zero 5G memiliki resolusi 2460 x 1080 pada layar dengan dimensi 6,6 inci dengan model punch hole pada sebelah kiri atas. Smartphone ini menggunakan layar jenis IPS LTPS dengan refresh rate 120 Hz yang sayangnya tidak dilindungi dengan lapisan pelindung seperti Gorilla Glass. Infinix juga belum menyediakan lapisan anti gores sehingga saya sangat menyarankan untuk pengguna membeli lagi lapisan tersebut.
Pada sisi sebelah kiri dari Infinix Zero 5G, hanya akan ditemukan slot SIM dengan microSD. Untuk sisi sebelah kanan akan ditemukan tombol volume serta power yang sekaligus merupakan sensor sidik jari yang cukup responsif. Pada sisi bagian bawah ditemukan port audio 3,5 mm, microphone, USB-C, dan speaker. Pada bagian atas akan ditemukan microphone ke 2.
Infinix Zero 5G sudah menggunakan sistem operasi Android 11 yang dibalut dengan antarmuka bernama XOS 10. Antar muka yang digunakan pada Infinix Zero 5G masih memiliki app drawer sehingga Anda akan menemukan semua aplikasi di sana. Homescreen-nya juga memiliki beberapa gesture seperti swipe up untuk membuka app drawer dan swipe down untuk membuka fungsi search.
Infinix juga memiliki fitur penambah RAM yang dinamakan Memory Fusion. PIlihan penambahan cache tersebut juga beragam, dari 2 GB, 3 GB, dan 5 GB. Infinix mengklaim bahwa dengan fitur ini, akan menambah kemampuan untuk menjalankan aplikasi di background dari 9 menjadi 20. Tentunya, hal tersebut tergantung dari besarnya kebutuhan RAM per aplikasi.
Jaringan
Infinix Zero 5G menggunakan chipset Dimensity 900 yang ditujukan untuk perangkat mainstream. Untuk itu, perangkat ini sudah menggunakan modem yang sudah mendukung teknologi terkini, seperti Carrier Aggregation untuk 4G maupun 5G. Dimensity 900 bahkan sudah mendukung mode dual 5G, sehingga pengguna nantinya bisa memakai jaringan 5G pada kedua SIM. Modemnya sendiri memiliki CAT 18.
Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 12, 17, 20, 28, 38, 40, 41, dan 66 untuk jaringan 4G. Sedangkan untuk jaringan 5G, Zero 5G sudah mendukung bandwidth n1, n3, n5, n7, n8, n20, n28, n38, n40, n41, n77, n78, dan n79 untuk SA dan NSA. Dengan kehadiran n1, n3, dan n40 yang digunakan Telkomsel, membuat perangkat ini nantinya bisa mendukung 5G dari Telkomsel, Indosat dan XL.
Untuk konektivitas WiFi, Infinix Zero 5G sudah bisa terkoneksi dengan WiFi 6 atau yang dikenal dengan 802.11 AX. Tentunya perangkat ini sudah bisa terhubung dengan jaringan 5 GHz dari sebuah router WiFi yang lebih kencang dari 802.11 AC. Kecepatannya sendiri tentunya juga lebih kencang dari WiFi pada jaringan 2.4 GHz. Untuk bluetooth, perangkat ini sudah mendukung versi 5.2.
Kamera: Masih dengan ISOCELL GM1
Infinix Zero 5G masih menggunakan kamera dengan resolusi 48 MP. Seperti biasa, Infinix sepertinya sangat mempercayakan fitur kameranya pada sensor buatan Samsung, yaitu ISOCELL GM1. Sensor ini menggunakan teknologi Tetracell yang menggabungkan 4 piksel menjadi 1 yang menghasilkan gambar dengan resolusi 12 MP. Untuk kamera zoom-nya, Zero 5G menggunakan sensor ISOCELL S5K3L6.
Kamera utamanya dapat menangkap gambar dengan cukup baik. Pada kondisi di bawah sinar matahari, kamera ini mampu mengambil gambar dengan baik dan tajam. Namun didalam ruangan, noise akan sedikit terlihat pada beberapa kasus. Sayangnya pada saat menggunakan mode malam tidak menolong untuk meningkatkan tingkat ketajaman pada saat dalam kondisi rendah cahaya.
Saya menyukai Infinix yang lebih memilih menggunakan kamera telephoto dibandingkan dengan kamera makro. Kamera ini memang tidak menangkap foto sebaik kamera utamanya, namun masih bisa diandalkan dalam beberapa situasi. Hasilnya kameranya tidak terlalu tajam, yang kemungkinan merupakan algoritma untuk menghilangkan noise. Berikut adalah hasil gambarnya
Kamera terakhir terletak dibagian depan untuk mengambil gambar swafoto. Kamera ini ditemani dengan 2 flash LED pada bagian kanannya. Kamera ini ternyata mampu mengambil gambar dengan cukup baik. Tingkat ketajamannya cukup baik dengan dynamic range yang lumayan.
Pengujian
Infinix Zero 5G menggunakan chipset untuk kelas mainstream dari MediaTek, yaitu Dimensity 900. Chipset ini didesain untuk digunakan pada smartphone mainstream to premium dengan kinerjanya yang tinggi. SoC ini menggunakan 2 buah cluster yaitu 2 inti Cortex A78 berkecepatan 2,4 GHz pada cluster performa dan 6 inti Cortex A55 berkecepatan 2 GHz pada cluster efisiensi. GPU yang digunakan adalah ARM Mali-G68 MC4.
Seperti biasa, perangkat ini saya gunakan dalam waktu kurang lebih 2 minggu. Dalam 2 minggu tersebut, ada 2 skenario yang saya gunakan. Yang pertama tentu saja untuk bermain game agar bisa melepas segala kepenatan. Selanjutnya adalah untuk bekerja serta melihat hiburan.
Bermain Game
Infinix Zero 5G mungkin saat ini menjadi smartphone Infinix yang paling kencang. Hal tersebut tidak lepas dari hadirnya prosesor Cortex A78 yang dipakai pada cluster kinerja. Penggunaan Mali-G68 MC4 juga membuatnya bisa menjalankan banyak game dengan kinerja yang tinggi. RAM 8 GB yang digunakan juga sangat menolong kinerja perangkat saat menjalankan game dan aplikasi di background.
Untuk menguji perangkat ini dalam bermain game, ada 2 judul yang saya gunakan. Saya menggunakan game Genshin Impact yang terkenal sangat berat dan memakan banyak daya. Game ke 2 adalah CODM dengan harapan terbukanya mode 90 fps.
Secara default, Genshin Impact akan pertama kali mendeteksi profile Low untuk Infinix Zero 5G. Namun karena kinerja Dimensity 900, saya langsung memasang profile highest dengan framerate 60 fps. Ternyata pada profile ini, Infinix Zero 5G mampu menjalankan game pada rata-rata framerate 38 fps. Saya dapat memainkannya dengan cukup nyaman tanpa adanya lag.
Untuk game lainnya, sepertinya Mali-G68 MC4 masih mampu menjalankannya pada framerate tertinggi. Hal ini dapat terlihat pada game-game battle arena seperti COD:Mobile. Saya mendapatkan framerate 60 fps dengan stabil. Sayang memang, perangkat ini belum didukung untuk menjalankan lebih dari 60 fps.
Infinix mendinginkan perangkat ini dengan teknologi Heat Pipe Thermal Module 2.0. Hasil dari penggunaan teknologi pendingin ini memang cocok dengan Dimensity 900 yang terkenal tidak terlalu panas. Saya bisa bermain game dengan nyaman tanpa merasa adanya panas yang mengganggu. Apalagi dengan menggunakan back case bawaannya menjadi lebih nyaman.
Untuk mengukur framerate, saya menggunakan aplikasi GameBench yang akurat dalam menghitung frame per detiknya. Berikut adalah hasil pemindaian framerate pada 2 game yang sudah saya mainkan.
Bekerja dan Hiburan
Dua minggu menggunakan perangkat ini untuk bekerja memang tidak ada masalah yang timbul. Perangkat ini mampu menjalankan beberapa aplikasi yang saya gunakan untuk bekerja tanpa adanya bug dan crash. Hal tersebut juga berlaku pada saat melakukan browsing melalui Google Chrome dan aplikasi sosial media seperti Facebook. Untuk aplikasi chatting juga tidak ada masalah dan nyaman saat digunakan.
Saat menonton video dengan aplikasi VLC, saya bisa menonton dengan nyaman. Untuk melakukan rendering dan editing video ringan juga tidak ada masalah yang ditemukan. Namun sayangnya saat melakukan streaming dengan Netflix dan Disney+, saya menemukan bahwa perangkat ini tidak bisa dipakai untuk resolusi HD. Hal tersebut dikarenakan perangkat ini hanya mendukung Widevine L3 saja.
Benchmarking Sintetis
Dengan menggunakan Dimensity 900, tentu saja Infinix Zero 5G menjadi salah satu perangkat yang memiliki kinerja cukup tinggi. Oleh karena itu, saya menguji perangkat ini dengan beberapa aplikasi benchmark yang sering digunakan pada setiap artikel review. Berikut adalah hasilnya.
Dapat dilihat bahwa kinerja perangkat ini memang kencang. Apalagi jika dibandingkan dengan perangkat dengan Helio G96. Tentunya, hasil ini sejalan dengan pengujian game serta aplikasi yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Kinerja ini tentu cocok untuk semua kegiatan.
Uji baterai: 5000 mAh
Untuk menguji baterai dengan kapasitas 5000 mAh memang membutuhkan banyak waktu. Sayangnya, aplikasi yang ada saat ini tidak merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.
Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Infinix Zero 5G dapat bertahan hingga 18 jam 55 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 33 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang dari 2 jam.
Verdict Review Infinix Zero 5G
Infinix akhirnya keluar dari zona nyamannya dalam penggunaan SoC. Kali ini, perangkat yang dikeluarkan memiliki kinerja yang paling tinggi di antara smartphone Infinix yang beredar di Indonesia hingga artikel ini ditayangkan. Perangkat tersebut merupakan seri tertinggi dari Infinix dengan nama Infinix Zero 5G.
Kinerja yang ditawarkan oleh Infinix memang cukup bagus untuk penggunaan sehari-hari. RAM 8 GB ditambah 5 GB Memory Fusion membuat memori yang digunakan akan lebih lega sehingga penggunaan multitasking akan semakin lancar. Hal tersebut membuat perangkat ini cocok digunakan untuk bermain game yang cukup berat, walaupun tidak bisa mendapatkan hasil yang paling maksimal. Perangkat ini juga cocok untuk digunakan dalam mengakses hiburan, namun belum mendukung Widevine L1.
Kamera yang terpasang menggunakan sensor kamera lawas dengan ISOCELL GM1. Hasilnya cukup bagus dan bisa diandalkan walaupun bukan yang terbaik di kelasnya. Kapasitas baterai 5000 mAh juga dioptimalkan sehingga bisa mendapatkan hasil penggunaan lebih dari sehari kerja. Pada perangkat ini pula, Infinix menggunakan pengisian baterai 33 watt.
Infinix Zero 5G memiliki harga yang cukup terjangkau, yaitu Rp. 3.399.000 dan hanya 1 varian saja yang dijual di Indonesia. Dengan harga tersebut, konsumen akan mendapatkan RAM 8 GB dengan penyimpanan internal 128 GB dengan UFS 3.1. Bagi Anda yang sedang mencari perangkat di harga 3 jutaan rupiah, perangkat ini tentu saja bisa menjadi alternatif pilihan yang bagus. Absennya NFC juga akan menjadi poin penting, walau pembayaran sudah banyak yang menggunakan QR.
Sparks
- Kinerja yang tinggi dengan Dimensity 900
- Desain unik yang cukup berbeda dari perangkat Infinix lainnya
- Memory Fusion yang menambah cache RAM hingga 5 GB
- Mendukung jaringan 5G yang ada saat ini
- Daya tahan baterai yang cukup baik dengan pengisian 33 watt
- Harganya cukup terjangkau
- Masih mendukung audio 3,5 mm dan mendapatkan bonus earphone
Slacks
- Hadir tanpa NFC
- Belum mendukung Widevine L1, streaming tanpa HD
- Belum menggunakan pelindung layar seperti Gorilla Glass
- Speaker belum stereo