19 November 2023

by Lukman Azis

Review ASUS Zenfone 10, Flagship Mini dengan Kamera dan Performa Mumpuni

Keunikan ASUS Zenfone 10 adalah ukurannya yang mini, tetapi beberapa catatan yang perlu diperhatikan sebelum memilihnya sebagai daily driver.

Smartphone flagship dengan bodi compact adalah barang langka di pasar saat ini. Kebanyakan produsen smartphone mengeluarkan smartphone dengan layar besar, yang membuatnya sulit untuk digunakan dengan satu tangan.

Namun, ASUS tetap konsisten menawarkan smartphone flagship dengan ukuran yang pas di kantong, Zenfone 10 dengan layar mini 5,9 inci. Perangkat ini memiliki spesifikasi mumpuni, bertenaga Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2, kamera utama 50MP dengan sensor Sony IMX766, dan dijual dengan harga tidak kelewat mahal mulai dari Rp8.999.000.

Simak review ASUS Zenfone 10 seutuhnya di bawah ini.

Desain Begitu Ringkas

Salah satu keunikan Zenfone 10 adalah ukurannya yang compact. Perangkat ini memiliki dimensi 146.5x68.1x9.4 mm dan berat 172 gram, yang membuatnya mudah dikantongi, disimpan, dan dipakai.

Desain yang ergonomis, dengan lengkungan di sisi-sisi bodinya membuatnya nyaman dioperasikan satu tangan. Lebih detail, desain Zenfone 10 sangat mirip dengan Zenfone 9, hanya ada sedikit perubahan fisik.

Bagian punggungnya tampil lebih sedikit teks, dengan logo ASUS (A) yang baru dan keterangan ASUS Zenfone. Bergaya kotak ringkas dengan bingkai datar aluminium yang tebal dan penampang belakangnya dari material plastik polimer terasa kurang premium di tangan.

Unit review ASUS Zenfone 10 yang saya uji berwarna Aurora Green dan memiliki sentuhan akhir agak kesat. Dalam paket penjualan, ASUS memberikan dengan hardcase berwarna hitam yang akan menutupi bagian belakang kecuali modul kamera.

Bodinya mengantongi sertifikasi IP68, yang memberikan perlindungan ekstra terhadap air dan debu. Sementara layarnya, berlapis oleh Gorilla Glass Victus. Di belakang, ada dua unit kamera dengan lensa wide dan ultrawide yang punya rumah terpisah. Ukuran cincin lensanya sama, namun kamera utamanya sedikit lebih tebal.

Layar Super AMOLED dengan Refresh Rate 144Hz

Sejak Zenfone 8, ASUS konsisten menghadirkan smartphone flagship mini. Ukurannya tetap 5,9 inci, tidak banyak pesaingnya di pasaran. Yang terdekat adalah Samsung Galaxy S23 dengan layar 6,1 inci, tetapi selisih harganya cukup jauh.

Layar 5,9 inci tersebut menggunakan panel Super AMOLED dengan resolusi 1080x2400 piksel, menghasilkan kerapatan 445 ppi dalam rasio aspek 20:9. Sudah mendukung HDR10+ dan memiliki kecerahan puncak di angka 1.100 nits.

Di Zenfone 10, ASUS meningkatkan refresh rate dari 120Hz ke 144Hz. Namun, hanya aktif untuk bermain game dan tidak bisa diatur secara manual di pengaturan layar. Untuk aktivitas lainnya, layar Zenfone 10 akan menggunakan refresh rate auto, yang menyesuaikan refresh rate dengan konten yang ditampilkan hingga 120Hz.

Kamera Utama Bagus, Tetapi Tanpa Lensa Telephoto

ASUS Zenfone 10 masih mengandalkan konfigurasi dua kamera di bagian belakang, kamera utama 50MP dengan lensa wide dan kamera sekunder 13MP dengan lensa ultrawide. Tanpa lensa telephoto yang menjadi trend di perangkat flagship, hal ini memang masuk dalam catatan kekurangan.

Hanya saja, itu bukan sesuatu yang sangat fatal karena faktanya sensor gambar yang dipakai pada kamera sekunder masih punya kualitas lebih buruk dari kamera utama. Bila mengejar kualitas gambar yang maksimal, sudah pasti mengandalkan kamera utama, bukan kamera sekunder dengan lensa ultrawide maupun telephoto.

Dalam hal ini, ASUS menggunakan sensor gambar flagship 50MP Sony IMX766 berukuran 1/1.56 inci dengan piksel individu 1µm pada kamera utama. Quad Bayer yang artinya secara default menghasilkan foto 12,5MP dengan ukuran tiap piksel besar menjadi 2µm, dapat diandalkan dalam berbagai kondisi pencahayaan.

ASUS melengkapinya dengan 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer versi 2.0 dan sistem pemfokusan 2x2 OCL PDAF. Di atasnya merupakan lensa wide 24mm dengan aperture f/1.9. Bidikan dengan fitur 2x zoom tergolong bagus di konsisi cerah dan kita bisa menghasilkan foto format Raw 50MP yang tidak terkompresi dan mempertahankan data orisinal dari sensor kamera lewat mode Pro.

Di bawah ini hasil foto dari kamera Zenfone 10:

Pindah ke kamera ultrawide dan kamera depan, ASUS meningkatkannya dengan sensor gambar baru tetapi kehilangan fitur autofocus. Kamera ultrawide-nya menggunakan sensor gambar 13MP OmniVision OV13B berukuran 1/3.06 inci dengan piksel 1,12µm dan kamera depan 32MP dengan desain RGBW atau yang disebut OmniVision RGBC.

Untuk perekaman videonya, kamera utama Zenfone 10 dapat merekam video hingga resolusi 8K 24fps, atau 4K hingga 60fps dan 4K 4K 30FPS untuk video HDR. Ada fitur stabilization HyperSteady hanya dapat digunakan pada resolusi 1080p 30fps dan 60fps, serta 1080p HDR 30fps. Lebih dari 1080p kebagian stabilization Adaptive, tentunya dengan crop yang cukup signifikan.

Tambahan hasil foto dalam mode vertikal:

Performa Besar, Baterai Kecil

ASUS Zenfone 10 ditenagai oleh chipset papan atas Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2, dibuat dengan proses 4nm yang lebih kencang dan lebih efisien dari pendahulunya. Menjalankan sistem operasi Android 13, dengan kombinasi kapasitas baterai 4.300 mAh yang didukung fitur pengisian daya cepat 30W, untuk skenario penggunaan ringan maka pasti masa pakai baterainya cukup awet.

Namun Zenfone 10 adalah smartphone flagship dengan fitur canggih dan punya performa gahar yang dapat menangani tugas-tugas paling menuntut sekali pun. Datang dengan CPU octa-core pengaturan 1+2+2+3 dan satu inti utamanya berbasis Arm Cortex-X3, unit yang saya uji varian dasar dengan RAM LPDDR5X 8GB dan penyimpanan internal UFS 4.0 128GB.

Ketika menjalankan tugas yang membutuhkan daya komputasi tinggi, kapasitas baterai 4.300 mAh tidak mampu menghidupi Zenfone 10 seharian. Balik lagi tergantung bagaimana pemakaiannya, pengalaman saya dengan penggunaan sedang setidaknya perlu ketemu charger dua kali. Saat bepergian, maka jangan lupa membawa power bank.

Sebagai gambaran, hasil benchmark di AnTuTu mencetak skor 1.491.975 poin dan 18.507 poin untuk PCMark Work 3.0 performance. Lainnya seperti Geekbench 6, 2.015 untuk single-core dan 5.317 untuk multi-core.  Dan untuk 3DMark, 5.397 untuk Solar Bay dan 3.595 untuk Wild Life Extreme.

Kesimpulan Review ASUS Zenfone 10

ASUS Zenfone 10 adalah smartphone flagship yang ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 dengan harga terjangkau. Varian dasar dengan konfigurasi memori 8GB/128GB, dijual mulai dari Rp8.999.000.

Ia benar-benar perangkat kelas atas, bukan kelas menengah atas atau semi flagship dengan spesifikasi tanggung. Keunikannya adalah ukurannya yang mini, tidak banyak yang menjadi pesaing Zenfone 10, di Indonesia yang terdekat hanya Samsung Galaxy S23.

Tentunya ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan sebelum memilihnya sebagai daily driver yaitu aspek kamera, baterai, dan pembaruan OS. Di sektor pencitraan, Zenfone 10 masih mengandalkan dua kamera belakang tanpa kamera telephoto, tetapi perlu ditekankan bahwa kamera utama dengan lensa wide-nya sangat dapat diandalkan bahkan untuk pembuatan konten kreatif.

Selain itu, penggunaan layar kecil dan dimensi bodi yang ringkas, membuat baterai yang ditanam kapasitasnya tidak begitu besar 4.300 mAh, Rangkaian fitur canggih di Zenfone 10 akan menguras daya lebih cepat. Solusinya mudah, bawa power bank dengan fitur fast charging saat bepergian.

Terakhir, ASUS hanya menyediakan pembaruan OS Android sebanyak dua kali dan empat tahun pembaruan keamanan. Itu berarti akan benar-benar optimal digunakan kurang lebih tiga tahun dan maksimal lima tahun sejak dirilis, lebih dari itu tidak akan mendapatkan dukungan pembaruan software.