Saya kedatangan ASUS Zenbook 14 Flip OLED lagi, untuk review kali ini model UN5401 dengan prosesor AMD Ryzen 5000 H-Series. Perangkat convertible 2-in-1 ini bagian dari lini laptop ASUS Creator Series yang dirancang untuk para kreator konten kasual.
Hal yang bikin saya terkejut adalah prosesornya yang kenceng banget, AMD Ryzen 9 5900HX. Ini berarti berbagai macam pekerjaan produktivitas dapat ditangani dengan mulus, termasuk tugas berat macam untuk mengedit video.
Jangan salah paham, laptop ini masuk dalam kategori thin and light. Meski cukup kuat untuk mengedit video 4K, tetapi bukan didesain untuk performa melainkan efisiensi dengan masa pakai baterai seharian.
Keunggulan utama Zenbook 14 Flip OLED juga terletak pada layar sentuh 14 incinya, menggunakan panel OLED HDR 2,8K dengan dukungan stylus yang serbaguna. Seperti apa pengalaman bikin konten kreatif di ASUS Zenbook 14 Flip OLED UN5401? Berikut review selengkapnya.
AMD Ryzen 5000 H-Series Mobile Processor
Sebelumnya saya pernah mengulas Zenbook 14 Flip OLED model UP5401, dengan prosesor Intel Core i5-1135G7 generasi ke-11 pada bulan Juni lalu. Sementara, Zenbook 14 Flip OLED yang baru ini model UN5401 dengan prosesor AMD Ryzen 9 5900HX.
Ada tiga konfigurasi prosesor yang disediakan ASUS, mulai dari AMD Ryzen 5 5600H yang dijual Rp14.499.000 untuk RAM 8GB LPDDR4X dan Rp15.499.000 untuk RAM 16GB LPDDR4X. Disokong penyimpanan 512GB M.2 NVMe PCIe 3.0 SSD, varian dasarnya saja sudah terbilang cukup kencang.
Kemudian yang di tengah ada prosesor AMD Ryzen 7 5800H, dibanderol Rp16.499.000 dengan dukungan RAM 16GB LPDDR4X dan penyimpanan 512GB M.2 NVMe PCIe 3.0 SSD. Unit yang saya uji coba merupakan varian tertinggi dengan prosesor AMD Ryzen 9 5900HX, RAM 16GB LPDDR4X, dan penyimpanan 1TB M.2 NVMe PCIe 3.0 SSD.
AMD Ryzen 9 5900HX memiliki konfigurasi 8 core dan 16 thread, thermal design power (TDP) 45 Watt, cache 20MB, boost clock dari 3,3 GHz menjadi hingga 4,6 GHz, dan grafis terintegrasi AMD Radeon. Selama dua minggu menjadikannya sebagai daily driver, Zenbook 14 Flip OLED dapat menangani pekerjaan saya dengan lancar, seperti menulis artikel, browsing, mengedit foto, dan mengedit video.
Dua kali saya mengedit video di laptop ini, pertama video review Infinix Zero Ultra pada 4K 30fps dan video review Zenbook 14 Flip OLED pada 1080p 30fps. Standar produksi saya, footage kebanyakan diambil pada resolusi 4K 60fps dan tipenya wide shot, dengan begitu saya tetap bisa membuat versi video pendek vertikalnya di resolusi 1080p dan bisa slow motion hingga 50%.
Pada pengujian pertama, proses editing berjalan sangat lancar, kadang tetapi tidak sering preview-nya agak sedikit delay. Di aplikasi MyASUS, fan profile-nya sudah diatur ke performance mode. Dengan durasi 9 menit, di-render pada 4K 30fps, dan estimasi waktunya butuh sekitar 30 – 50 menit.
Ya, saya tidak tega karena kipasnya terdengar berputar kencang. Saya juga me-render untuk versi 1080p 30fps dan waktu yang diperlukan sekitar 25 menit. Sedangkan untuk video pendek vertikal 1080p dengan durasi 1-2 menit, waktu render-nya berkisar 2-5 menit saja.
Berikut hasil benchmark dari Zenbook 14 Flip OLED UN5401 di Geekbench dan Cinebench:
- Geekbench 5.4.6 Multi Core 7.739
- Geekbench 5.4.6 Single Core 1.488
- Geekbench 5.4.6 OpenCL / Compute 16.228
- Cinebench R23 Multi Core 11.344
- Cinebench R23 Single Core 1.461
Perbedaan Port I/O dan Warna
Selain versi prosesor dari Intel atau AMD, perbedaan keduanya terletak pada bagian port I/O dan balutan warna. Keberadaan dua port Thunderbolt 4 Type-C yang ada di sebelah kanan laptop, diganti menjadi dua USB 3.2 Gen 2 Type-C di model UN5401 (AMD). Sisanya identik, mencakup USB 3.2 Gen 2 Type-A, port HDMI, 3,5mm combo audio jack, dan Micro SD card reader. Sementara konektivitas nirkabelnya WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0.
Untuk warna, model UP5401 (Intel) dibalut warna Pine Grey dan Jade Black untuk model UN5401 (AMD). Keduanya memiliki build quality premium dengan material aluminium, dan mengantongi sertifikasi standar militer US MIL-STD 810H. Dimensi cukup ramping 311x223x15,9 mm dan beratnya hanya 1,4 kg.
Lebih lanjut, pada tutupnya terdapat pola concentric circle dengan tulisan ASUS sebagai pusatnya. Dibaliknya layar 14 inci dalam aspek rasio 16:10, menggunakan panel ASUS OLED 2,8K dengan bezel samping layar tipis 4,3 mm dan 5,76 mm untuk lebar bezel atas yang tersemat webcam 720p HD camera. Permukaan layarnya punya finishing glossy yang tidak terlalu reflektif ketika digunakan, tetapi mudah menempel bekas sidik jari.
Kemudian ada keyboard chiclet dengan desain edge-to-edge yang memaksimalkan ruang yang ada, dilengkapi fitur backlit dengan tiga tingkat kecerahan, serta deretan tombol fungsi tambahan termasuk untuk menonaktifkan mikrofon (F9) dan kamera (F10). Setiap keping keyboard memiliki jarak 1,3 mm, membuat aktivitas mengetik artikel terasa presisi, hanya saja ukuran tombol navigasi empat arah yang terbilang kecil sering kali membuat saya salah pencet.
Tombol power sekarang ditempatkan di pojok kanan atas keyboard dan menyatu dengan sensor sidik jari yang telah terintegrasi dengan Windows Hello. Ukuran touchpad-nya sangat luas dan dilengkapi fitur NumberPad 2.0 untuk input data dengan cepat.
Engsel ErgoLift 360 Derajat Dengan Stylus
Laptop Creator Series yang satu ini dibekali layar sentuh berteknologi ASUS OLED, dikombinasikan dengan engsel ErgoLift 360 derajat, dan didukung stylus ASUS Pen 2.0 dengan 4.096 level tekanan. Beberapa aspek tersebut menjadikan Zenbook 14 Flip OLED perangkat yang serbaguna, baik untuk mendongkrak produktivitas, mendorong kreativitas, dan hiburan yang imersif.
Ada empat mode penggunaan yang bisa diatur sesuai skenario, mode laptop, dudukan, tenda, dan tablet. Layar OLEDnya menawarkan kualitas visual dengan warna yang kaya dan akurat, refresh rate 90 Hz, tingkat kecerahan 400 nits, color gamut 100% DCI-P3 dan telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display.
Berkat rasio aspek 16:10 yang sedikit lebih tinggi, multitasking dengan fitur Snap Layout terasa lebih asyik yang memungkinkan membagi layar menjadi empat jendela aktif sekaligus. Stylus ASUS Pen 2.0 dengan dukungan 4.096 level tekanan ini sangat membantu saya mengedit foto di Adobe Lightroom dan Photoshop.
Fitur dan pengaturan penting pilihan bisa diakses di aplikasi MyASUS. Ada empat aspek yang tersedia, mulai dari daya & performa seperti mode kipas. Kemudian audio & visual yaitu AI Noise-Canceling Microphone, AI Noise-Canceling Speaker, dan ASUS OLED Care. Lalu konektivitas meliputi TaksFirst, dan WiFi SmartConnect. Serta, Pengaturan Perangkat Input yaitu Kunci NumberPad dan Penguncian tombol fungsi.
Verdict Review ASUS Zenbook 14 Flip OLED
Saya pikir prosesor AMD Ryzen 9 5900HX di kategori laptop thin and light terbilang berlebihan, karena tidak mampu menampilkan potensi penuhnya. Jika mempertimbangkan faktor harga, menurut saya performa yang dihasilkan oleh prosesor AMD Ryzen 7 5800H sudah cukup ideal untuk menunjang pekerjaan kreator konten kasul dalam penggunaan jangka panjang.
Tugas untuk menangani editing dan render video 4K jelas bukan keahliannya. Jika skenarionya seperti saya, lebih fokus produksi video pendek dan dalam sebulan hanya mengedit 2-3 video panjang (di bawah 10 menit) pada resolusi 1080p, maka Zenbook 14 Flip OLED memang pilihan yang tepat dan dapat menunjang pembuatan konten kreatif secara mobile sekalipun.
Sparks
- Laptop convertible 2-in-1 dengan stylus
- Prosesor kencang hingga prosesor AMD Ryzen 9 5900HX
- Layar sentuh ASUS OLED HDR 2,8K
- Varian dasarnya terjangkau mulai dari Rp14.499.000
Slacks
- Tombol empat arah kecil, sering salah pencet
- Prosesor AMD Ryzen 9 5900HX terlalu berlebihan untuk laptop thin and light
- Port Thunderbolt 4 diganti USB 3.2 Gen 2 di model UN5401 (AMD)