Beberapa tahun yang lalu, laptop powerful untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan kebutuhan kreatif pilihannya sangat terbatas. Sebagian kalangan terpaksa memilih laptop gaming, yang pada saat itu bentuknya bongsor, tebal, dan berat sehingga sangat merepotkan ketika dibawa bepergian.
Sekarang laptop mainstream telah berkembang, sebagai contoh lini laptop Vivobook dari ASUS. Di awal kemunculannya, Vivobook menawarkan spesifikasi yang cukup baik untuk keperluan sehari-hari dengan harga terjangkau. Seiring waktu, ASUS terus meningkatkan desain dan kinerja Vivobook untuk memenuhi kebutuhan akan laptop daily driver yang bertenaga.
Menurut saya, perkembangan laptop mainstream seri Vivobook dari ASUS ini benar-benar menakjubkan. Sudah dua minggu sejak saya menggunakan ASUS Vivobook Pro 14 OLED sebagai laptop kerja utama. Sebelum lanjut baca review ASUS Vivobook Pro 14 OLED, ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan di awal.
ASUS Vivobook Pro 14 OLED bagian dari ASUS Creator Series, artinya memang dirancang untuk memenuhi kebutuhan kreatif yang terus meningkat. Perangkat ini diperkuat oleh AMD Ryzen 5000 H-Series Mobile Processor yang biasanya tertanam di laptop gaming, dibekali layar berteknologi ASUS OLED, dan harganya mulai dari Rp11.299.000.
Desain & Build Quality
Hadir sebagai laptop mainstream untuk para Gen Z yang kreatif dan pekerja millennial dinamis yang semakin terbiasa work from anywhere ataupun hybrid, Vivobook Pro 14 OLED mengusung desain simpel namun tetap stylish. Ia tersedia dalam dua pilihan warna cerah, yakni Solar Silver dan Cosmos Blue.
Bagian belakangnya dilengkapi logo ASUS Vivobook 3D yang unik dengan pola chevron anodized bertekstur. Tampil dengan dimensi yang cukup ringkas dan mudah dibawa bepergian. Meskipun bodinya lumayan tebal hingga 19,2 mm, tetapi bobotnya ringan 1,4 kg. Bisa dimaklumi, tampaknya ASUS membutuhkan ruang ekstra untuk sistem pendingin kipas ganda IceCool Plus.
Backlit chiclet keyboard ASUS ErgoSense-nya belum menggunakan desain edge-to-edge, jadi masih ada ruang kosong di samping kanan dan kirinya. Sensor sidik jarinya tersemat pada tombol power yang ada di pojok kanan atas keyboard dan pola garis zebra menyoroti tombol enter yang kerap kita gunakan.
Pengalaman pengetikan cepat di keyboard ErgoSense terasa responsif, dengan key travel sedalam 1,35 mm yang memberikan umpan balik yang nyaman saat tombol ditekan. Ukuran touchpad pada laptop ini sangat luas, sehingga kita dapat mengoperasikan Vivobook Pro 14 OLED dengan lebih presisi.
Hal yang perlu dicatat adalah build quality-nya. Sebagian besar material yang digunakan oleh ASUS pada Vivobook Pro 14 OLED adalah plastik, termasuk sasis, sampul depan dan bagian belakang, hingga bezel samping layar dan area keyboard-nya.
Memang terasa kurang premium ketika disentuh, tetapi hal ini masih dapat dimaklumi mengingat harganya terbilang terjangkau jika mempertimbangkan spesifikasi yang dibawanya. Lagi pula desainnya modern, dimensinya ringkas sehingga nyaman digunakan sehari-hari bahkan untuk bekerja di mana saja.
Konektivitas nirkabelnya mengandalkan WiFi 6 dan Bluetooth 5, lalu untuk kelengkapan port I/O sebagai berikut. Di sebelah kanan bisa dijumpai port DC-in untuk pengisian daya, ditemani satu port USB 3.2 Gen 2 Type-A, HDMI 1.4, dan 3.5mm Combo Audio Jack.
Lanjut ke sebelah kiri, ditemukan dua port USB 2.0 Type-A dan MicroSD card reader. Apakah ada yang kurang? Ya, sayang sekali tidak ada port USB-C atau Thunderbolt di laptop ASUS Creator Series yang satu ini.
Layar 14 Inci ASUS OLED 2,8K 90Hz
Laptop yang sudah menggunakan panel OLED dengan standar ASUS seperti Vivobook Pro 14 OLED menawarkan kualitas visual yang jauh lebih baik. Bukan hanya cocok untuk menunjang kebutuhan kreatif, ASUS OLED juga nyaman digunakan untuk bekerja seharian.
Ukuran layarnya 14 inci, ditopang resolusi tinggi 2,8K dalam rasio aspek baru 16:10 dengan screen-to-body ratio 85%. Didukung refresh rate 90Hz, response time 0,2ms, dan punya tingkat kecerahan puncak 600 nits yang memungkinkan melihat konten dengan mudah di luar ruangan.
Lalu, kenapa ASUS OLED cocok untuk berkreasi? Sebab ASUS OLED memiliki tingkat reproduksi warna yang tinggi dengan color gamut 100% DCI-P3 yang dapat menampilkan semua warna pada ruang warna DCI-P3.
Cakupan warna yang luas tersebut dapat ditampilkan secara akurat. Sebab ASUS OLED telah dikalibrasi sejak awal dan mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display yang memastikan setiap warna dapat ditampilkan sebagaimana mestinya.
Selain itu, fitur HDR pada ASUS OLED memiliki rasio kontras hingga 1:1.000.000 yang dapat menghadirkan gambar dengan warna yang jelas dan kaya. Dengan sertifikasi VESA DisplayHDR True Black sehingga dapat menampilkan warna hitam yang sebenarnya.
Untuk keperluan sehari-hari, entah itu bekerja, belajar, maupun menikmati hiburan, ASUS OLED memiliki fitur yang dapat mengurangi tingkat radiasi cahaya biru yang berbahaya bagi kesehatan mata hingga 70%. Serta, mengantongi sertifikasi dari TÜV Rheinland untuk teknologi anti-flicker dan low blue light yang membuat mata tidak mudah lelah.
Bertenaga AMD Ryzen 5000 H-Series
Dalam keluarga ASUS Creator Series, posisi Vivobook Pro 14 OLED kurang lebih cocoknya digunakan oleh para kreator video yang mulai berkembang. Baik itu untuk meningkatkan kualitas konten dengan workflow yang lebih efisien, atau mencari fleksibilitas dan kenyamanan dalam bekerja.
Ditenagai prosesor high performance AMD Ryzen 5000 H-Series dengan daya yang besar, kebutuhan mendasar pengguna sehari-hari juga pastinya dapat terpenuhi oleh Vivobook Pro 14 OLED. AMD Radeon Graphics yang terintegrasi pada CPU juga punya performa mencukupi untuk tugas mengedit video. Total ada tiga konfigurasi yang tersedia, yaitu:
- AMD Ryzen 5 5600H Mobile Processor, RAM 8GB DDR4 Rp11.299.000
- AMD Ryzen 5 5600H Mobile Processor, RAM 16GB DDR4 Rp11.799.000
- AMD Ryzen 7 5800H Mobile Processor, RAM 16GB DDR4 Rp12.799.000
Ketiga model dibekali penyimpanan berbasis M.2 NVMe PCIe 3.0 SSD berkapasitas 512GB dan laptop yang sedang saya review ini adalah varian yang tertinggi. Terpasang AMD Ryzen 7 5800H Mobile Processor dengan 8 core yang menjalankan 16 thread, dan punya cache besar 20MB.
Prosesor tersebut berjalan dengan TDP default di 45 watt dengan kecepatan dasar pada 3,2GHz dan dapat ditingkatkan hingga 4,4GHz. Sebagai gambaran, hasil benchmark di Geekbench 6 mencetak skor 1.894 poin untuk single-core dan 6.969 poin untuk multi-core. Sementara, GPU Compute mendapatkan skor 16.742 poin.
Saat dipakai untuk mengedit video di Premiere Pro di resolusi 1080p yang melibatkan footage 4K 60fps, perangkat ini dapat menangani proses pengeditan video dengan baik pada fan profile performance mode. Video review ASUS Vivobook Pro 14 OLED juga diedit pada laptop ini, durasi 8 menit 24 detik membutuhkan waktu untuk render sekitar 22 menit.
Sistem pendingin kipas ganda dengan teknologi thermal ASUS IceCool Plus menjaga kinerja maksimal yang berkelanjutan, ada tiga fan profile yang dapat dipilih di MyASUS berdasarkan kebutuhan. Sedangkan baterai Lithium-ion 3-cell berkapasitas 50WHrs, sanggup memasok daya hingga 8 jam lebih.
Verdict Review ASUS Vivobook Pro 14 OLED
ASUS Vivobook Pro 14 OLED adalah laptop mainstream ringkas dengan form factor tradisional yang ditingkatkan kemampuannya dengan panel ASUS OLED dan kinerja yang mumpuni di kelasnya. Serta merupakan opsi terjangkau yang sangat bagus untuk banyak orang sebagai laptop sehari-hari yang bertenaga dan dapat diandalkan oleh para kreator konten.
Layar ASUS OLED-nya ditopang resolusi dan refresh rate tinggi yakni 2,8K 90Hz yang tidak hanya nyaman tetapi juga aman untuk menunjang berbagai aktivitas dengan tingkat radiasi cahaya biru yang lebih rendah. Sementara AMD Ryzen 5000 H-Series Mobile Processor menyuguhkan kinerja yang mumpuni dan dapat menangani kebutuhan kreatif seperti mengedit video dengan baik.
Mungkin bagian paling menariknya adalah harganya yang relatif terjangkau, mulai dari Rp11.299.000 dan hingga Rp12.799.000. Sebagai laptop sehari-hari, Vivobook Pro 14 OLED sudah sangat ideal dan nyaman digunakan bagi yang punya mobilitas tinggi, tetapi ada alternatif menarik jika Anda lebih membutuhkan mesin yang lebih kencang.
Saya harus tetap merekomendasikan laptop gaming 15,6 inci ASUS TUF Gaming A15 yang dijual mulai dari Rp13 jutaan. Meski layarnya belum ASUS OLED dan bodinya lebih bongsor, perangkat ini juga ditenagai AMD Ryzen 7 5800H tetapi sudah dilengkapi chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3060 dan opsi upgrade RAM hingga 32GB bila dibutuhkan.
Sparks
- Diperkuat AMD Ryzen 5000 H-Series Mobile Processor
- Layar berteknologi ASUS OLED
- Harga relatif terjangkau mulai dari Rp11.299.000
Slacks
- Material bodi sebagian besar dari plastik
- Tidak ada port USB-C
- Tanpa GPU diskrit