Dark
Light

Replay It dan Perpustakaan Tweet

1 min read
April 16, 2010

Ketika real time memberikan data apa yang terjadi saat ini sebagai informasi untuk mengetahui apa yang sedang di kerjakan orang serta apa yang sedang dibicarakan oleh banyak orang, yang juga memberikan kegunaan untuk memprediksi apa yang selanjutnya akan orang lakukan, maka pengumpulan arsip tweet dari Twitter adalah sama pentingnya.

Setidaknya itu yang dikatakan oleh Google, kemarin Google meluncurkan apa yang dinamakan Reply It, sebuah fitur yang secara sederhana bisa dikatakan sebagai fitur yang memungkinkan kita untuk melihat tweet yang telah lama di post oleh para tweeps berdasarkan topik tertentu.

Misalnya saya ingin mencari tweet dengan kata kunci Indonesia, maka kemudian saya akan mengetikkan kata kunci Indonesia di tab search, setelah itu pada halaman homepage, klik show options, lalu pilih updates dan terakhir pilih latest, maka akan muncul grafik yang mengindikasikan timeline Twitter. Jika anda menggeser grafik ini maka akan muncul tweet pada tanggal tertentu.

Ketinggian grafik mengindikasikan banyak atau tidaknya percapakan di Twitter dengan tema tertentu, ada pula keterangan waktu yang memudahkan pelacakan untuk tweet.

Sayangnya sampai tulisan ini disusun, Google hanya menyediakan data tweet sampai tanggal tanggal 11 February 2010,  tapi nantinya Google akan menyediakan arsip tweet sampai tweet pertama kali yang muncul di Twitter pada tanggal 21 Maret 2006.

Fitur ini akan bisa digunakan melalui Google versi English dalam beberapa waktu ke depan, tapi bukan Google kalau tidak menyediakan link untuk preview, jadi bagi anda yang penasaran bisa mencobanya di link ini dan mulai mencari tweet yang ingin anda lihat, mungkin salam perpisahan dari mantan pacar anda beberapa hari yang lalu, atau mulai mencoba riset ringan dengan data tweet.

Selain itu, sebuah kabar mengejutkan (setidaknya bagi saya), datang dari Twitter, The Library of Congress Amerika akan mulai mencatat tweet sebagai arsip salah satu perpustakaan terbesar di dunia ini. Kenapa mengejutkan, karena dengan semakin majunya teknologi, apa yang dulu tidak ada menjadi ada dan apa yang dulu tidak diakui kini diakui, salah satunya tweet, kicauan user ini kini bisa menjadi bahan penelitian dan dianggap cukup penting untuk masuk dalam ‘koleksi’ perpustakaan yang merupakan salah satu institusi federal tertua di US.

Seperti yang ditulis di blog Twitter, kini tweet menjadi bagian dari sejarah, nantinya tweet yang telah melewati masa 6 bulan dapat digunakan untuk kepentingan penelitian non komersil, penggunaan intern di perpustakaan, display untuk umum di sekitaran perpustakaan serta untuk tujuan pelestarian.

Tweet memang telah menjadi bagian dari sejarah, banyak peristiwa yang tersampaikan, tertangkap serta dikabarkan melalui 140 karakter, trending topics telah menjadi tanda bahwa Twitter memang bukan hanya sebatas social network untuk bersosialita saja, tetapi telah mencakup berbagai peristiwa penting dari seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia, siap-siap saja nanti kalau mau bikin penelitian yang memerlukan data tweet, mungkin kita harus mampir ke US.

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

2 Comments

  1. hemm,,, google sngguh cerdas pikirku, saya setuju dengan pengarsipan data twitt user untuk kepentingan umat di tahun tahun mendatang, hemm.. saya mencoba berpikir, sebesar apa “perpustakaan” nya?

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Login Koprol Lewat Google dan Twitter

Next Story

Opera Mini Untuk iPhone: Satu Juta Download di Hari Pertama

Latest from Blog

Don't Miss

Gemini Live Bahasa Indonesia

AI Google “Gemini Live” Kini Dapat Berbicara Bahasa Indonesia

Seiring semakin populernya penggunaan AI di berbagai perangkat, Google juga

Pixel 9 Pro XL: ‘Kembaran’ iPhone yang Hampir Sempurna

Tulisan berikut ini adalah tulisan tamu oleh Aryo Meidianto –