Budaya penggunaan co-working space sebagai kegiatan profesional berkembang pesat di Indonesia. Di berbagai daerah mulai muncul co-working space sebagai tempat kerja dan sebagai tempat yang membuka kesempatan kolaborasi. Salah satu co-working space yang berkembang di Indonesia adalah EV HIVE. EV HIVE mengumumkan akuisisi terhadap D.Lab yang bertempat di Menteng. Akusisi ini membuat EV HIVE saat ini memiliki 4 lokasi di Indonesia. Tiga yang lainnya bertempat di Jakarta Smart City Kuningan, Maja Kebayoran Baru, dan Breeze BSD.
Selain mengumumkan akuisisi tempat baru EV HIVE juga mengumumkan penunjukkan tim manajemen baru. Carlson Lau (Chief Executive Officer), Jason Lee (Chief Financial Officer) dan Ethan Choi (Chief Strategy Officer) akan memimpin EV HIVE untuk memperluas perusahaan ke wilayah regional.
Saat ini EV HIVE yang bisa disebut sebagai salah satu co-working space yang memiliki visi untuk menghadirkan startup teknologi, entrepreneur, dan bisnis sebuah akses terjangkau ke jaringan workspaces, corporate services, dan komunitas para wiraswasta yang saling mendukung.
Sejalan dengan penunjukan tim manajemen baru, EV HIVE juga meluncurkan layanan “flexi-desk”. Sebuah layanan Flexible co-working dek yang tersedia dengan harga Rp1 juta per bulan untuk akses meja kerja di berbagai lokasi EV HIVE.
Saat ini EV HIVE didukung oleh dua perusahaan modal ventura ternama di Asia Tenggara, yakni East Ventures dan SMDV (Sinar Mas Digital Ventures). Bersama dengan investor EV HIVE saat ini, manajemen baru EV HIVE akan menambahkan investasi sebesar USD 800 ribu (dari kocek sendiri) sebagai bagian dari penggalangan dana pre-Seri A EV HIVE. Pendanaan pre-seri A akan digunakan untuk rencana ekspansi EV HIVE. EV HIVE saat ini juga terbuka untuk kerja sama dengan para pemilik properti lainnya.
“EV HIVE telah memberikan layanan yang luar biasa sebagai platform komunitas East Ventures selama lebih dari satu setengah tahun terakhir. Kami telah berinteraksi dengan lebih dari 10.000 startups, mengadakan lebih dari 120 acara dewi mingguan dan gathering bersama mitra kami. Kami juga bermitra dengan para pemangku kepentingan di industri seperti Amazon Web Services, Facebook, Google, SGInnovate dan komunitas modal ventura,” Co-Founder dan Managing Director East Ventures Willson Cuaca.
Willson menambahkan bahwa saat adalah waktu yang tepat bagi EV HIVE untuk maju ke tahap berikutnya dan mengukuhkan posisinya di bisnis co-working di tanah air.
Senada dengan Wilson, CEO EV HIVE Carlson Lau mengungkapkan pihaknya saat ini menargetkan untuk memiliki 7 lokasi di tahun ini dan membuat EV HIVE menjadi jaringan co-working space terbesar di tanah air.
“Tim kami bekerja keras. Kami menargetkan untuk memiliki 7 lokasi tahun ini untuk EV HIVE, jaringan co-working space terbesar, sehingga para entrepreneur bisa berinteraksi, bertumbuh dan berinovasi di komunitas ini. Dengan biaya Rp. 1 juta untuk flexi-desk dan lokasi baru, kami terus melanjutkan misi kami untuk menghadirkan entrepreneur di Indonesia akses terjangkau dan terbuka ke lingkungan, layanan dan platform komunitas EV HIVE,” ungkap Carlson.