Layanan on demand hingga kini masih menjadi favorit pelaku startup di Indonesia. Kesuksesan yang telah diraih Go-Jek dengan beragam layanannya menjadi inspirasi dari startup lokal untuk kemudian menghadirkan layanan yang serupa dengan beberapa layanan tambahan untuk pengguna. Salah satu startup Surabaya yang mencoba untuk memberikan layanan on demand food delivery berbasis online adalah PuasMakan.
Startup yang didirikan Raymond Sugiarto ini berencana untuk melancarkan bisnisnya hanya di Surabaya, Jawa Timur. Dengan merangkul lebih banyak pihak restoran untuk memanfaatkan layanan pesan antar melalui aplikasi, diaharapkan PuasMakan bisa menjadi aplikasi pilihan bagi pecinta kuliner di Surabaya, Jawa Timur.
Meskipun memiliki irisan dengan layanan yang ditawarkan Go-Food, Raymond mengklaim PuasMakan memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam layanannya.
“Perbedaan PuasMakan dengan Go-Food dan GrabFood, PuasMakan.com saat ini fokus menggunakan armada sendiri tanpa menggunakan pihak ketiga atau mitra. Dengan menggunakan armada sendiri, kita dapat lebih fokus untuk pengantaran yang memang khusus untuk makanan sehingga makanan yang diterima masih tetap utuh dan higienis,” kata Founder PuasMakan Raymond Sugiarto kepada DailySocial.
Selain tim pengantar internal, PuasMakan juga menghadirkan alternatif lain, yaitu Dine In dan Pick Up serta produk voucher yang tentunya masih dalam lingkup F&B. PuasMakan juga dapat dijadwalkan dengan memanfaatkan fitur schedule order.
“Cara kerjanya adalah apabila pengguna ingin memesan menu makan malam, orang tersebut dapat memesan di siang hari dan tim dari PuasMakan akan mengantarkan pada waktu yang di inginkan,” kata Raymond.
Saat ini PuasMakan masih berupaya untuk menambah jumlah restoran yang ingin bergabung dan memanfaatkan layanan delivery di PuasMakan. Diharapkan dengan biaya delivery yang dibebankan yaitu sebesar Rp.15 ribu kepada pengguna, juga dapat meningkatkan jumlah pengguna yang memanfaatkan PuasMakan untuk layanan pesan antar makanan.
“Jumlah merchant PuasMakan saat ini masih jauh jumlahnya dibanding dengan kompetitor yang ada, yaitu masih diangka puluhan. Sementara untuk jumlah pelanggan dan anggota kita masih diangka sekitar 600 orang dalam waktu 2-3 bulan terakhir,” kata Raymond.
Layanan white label dan pilihan pembayaran
Saat ini PuasMakan masih menjalankan bisnisnya secara bootstrap dan mengundang para investor yang tertarik untuk berinvestasi di model bisnis yang ditawarkan oleh PuasMakan. Selain bisa diakses di desktop, PuasMakan juga sudah tersedia di aplikasi mobile platform Android. Sementara untuk versi iOS rencananya akan diluncurkan pertengahan tahun 2017.
Untuk memudahkan pelanggan, PuasMakan juga menawarkan pilihan pembayaran yang cukup beragam, mulai dari menggunakan saldo, Bank Transfer, ATM BCA, Indomaret, Alfamart dan rencananya pilihan pembayaran masih akan ditambahkan lagi. Sementara untuk pilihan pembayaran Cash on Delivery (COD) belum didukung.
“PuasMakan masih menutup sistem COD sampai waktu yg belum ditentukan, karena masih terlalu dini untuk kita dengan sistem yang memang baru,” kata Raymond.
Layanan lainnya yang dihadirkan oleh PuasMakan untuk meng-cater pasar B2B adalah konsep white label. Dalam hal ini PuasMakan menawarkan kepada pihak restoran untuk memiliki aplikasi sendiri di Google Play. Layanan ini bernama CIA System (Culinary Integrated Application).
“Sebagai contoh misalnya restoran A bergabung dalam CIA System maka pelanggan atau pengguna dapat mengunggah aplikasi restoran A di Google Play dengan mencari “restoran A”. Selain low price, banyak hal yang bisa dilakukan di dalam CIA, seperti digital member card (point system atau pun sistem diskon), digital menu, company profile. Pelanggan dapat bertransaksi langsung (delivery, dine in, pick up) sesuai dengan sistem yang terdapat dalam PuasMakan,” tutup Raymond.