2017 merupakan salah satu tahun gaming paling mengesankan. Selama 12 bulan ke belakang, kita jadi saksi lahirnya fenomena baru di industri serta bangkitnya Nintendo. Namun 2017 juga akan diasosiasikan sebagai momen merajalelanya loot box. Square Enix sendiri adalah satu dari perusahaan penentang sistem microtransaction yang mengarah pada praktek perjudian tersebut.
Dan di tahun baru ini, Yosuke Matsuda selaku presiden dan representative director dari perusahaan game Jepang Square Enix mengungkapkan sejumlah hal yang jadi fokus mereka di 2018. Square Enix membagi perhatiannya ke tiga aspek: memperkokoh cengkeraman di ranah teknologi disruptive, memperkaya konten produk platform digital, serta menyediakan pengalaman hiburan jenis baru buat konsumen.
Sebagai cara mempercepat laju pengembangan teknologi disruptive, Square Enix kini mulai melirik segmen kecerdasan buatan, komersialisasi teknologi cross reality (terdiri dari virtual, mixed dan augmented reality), merangkul fintech, dan juga bersiap-siap untuk menyambut 5G. Salah satu pendorong utama pengembangan infastruktur 5G di Jepang adalah persiapan pemerintah menghadapi Paralympic Games 2020, dilangsungkan di kota Tokyo.
Membahas 5G lebih jauh, Matsuda percaya bahwa jaringan ini berpeluang besar merombak pemanfaatan browser. Dibantu kemampuan HTML5 untuk menyajikan visual 3D berkualitas tinggi yang setara dengan aplikasi native, browser akan berevolusi jadi platform gaming baru.
Untuk konten, fokus Square Enix dialokasikan secara merata ke segmen mobile dan console. Berdasarkan data Gartner yang jadi acuan sang publisher, kabarnya angka pengapalan smartphone selama setahun melampaui 1,5 miliar unit, membuatnya jadi perangkat esensial dalam menikmati konten digital. Di 2017, penjualan console game juga sangat tinggi: PlayStation 4 melewati batasan 70 juta unit, Xbox One X resmi tersedia, lalu Nintendo Switch terbukti sangat laris – console hybrid ini terjual 10 juta unit lebih.
Terlepas dari pencapaian ini, Square Enix punya ambisi buat menggenjot pasar console di negara asalnya. Di Jepang, penjualan perangkat home console masih sangat tersendat.
Yang terkhir, Square Enix berencana buat meneruskan agenda mereka di 2017, yaitu memperluas portofolio lewat judul-judul permainan ‘hit‘ level blockbuster dan franchise kelas menengah. Di tahun ini, perusahaan berniat untuk memanfaatkan teknologi-teknologi yang mereka bahas di atas demi menyuguhkan konten-konten kreatif berkualitas tinggi. Tujuannya akhirnya ialah ‘menghadirkan keseruan baru untuk para konsumen di seluruh dunia’.
Sumber: Square Enix.