Lima Prediksi Tren Gaming 2021

Pemasukan industri game diperkirakan masih akan naik pada 2021

Berkat pandemi, pemasukan industri game naik pada 2020. Tren ini diperkirakan akan terus bertahan pada tahun depan. Sayangnya, pandemi juga menyebabkan masalah untuk sebagian pelaku industri game, seperti Sony dan Microsoft, yang baru saja meluncurkan konsol baru mereka. Pandemi membuat kedua perusahaan kesulitan untuk memenuhi permintaan konsumen akan PlayStation 5 dan Xbox Series X. Pada 2021, masalah ini tampaknya masih akan bertahan.

Berikut tren di dunia gaming pada 2021.

1. Pemasukan Industri Game Masih akan Terus Naik

Tak bisa dipungkiri, pandemi virus corona menguntungkan para kreator game. Lockdown membuat banyak orang bermain game lebih lama, yang berarti, mereka bersedia untuk menghabiskan uang lebih banyak demi game. Newzoo memperkirakan, tren ini masih akan bertahan bahkan setelah pandemi usai. Hanya saja, tingkat pertumbuhan industri game pada 2021 diduga tidak akan sepesat pertumbuhan pada 2020.

Mobile menjadi platform game yang mendapatkan untung paling besar. Jika dibandingkan dengan PC dan konsol, mobile memang merupakan platform dengan barrier-to-entry yang paling rendah. Jadi, tidak heran jika jumlah pemain mobile game jauh lebih banyak daripada pemain PC atau konsol. Hanya saja, para mobile gamer adalah tipe yang mudah datang, mudah pergi. Pada 2021, salah satu tantangan yang akan dihadapi oleh developer mobile game adalah mempertahankan para pemain baru yang mereka dapatkan pada tahun ini.

2. Keterbatasan Suplai PlayStation 5 dan Xbox Series X

Pandemi mungkin menguntungkan para developer dan publisher game, tapi, pandemi juga menyebabkan masalah bagi perusahaan pembuat konsol, seperti Sony dan Microsoft. Kedua perusahaan itu bersikukuh untuk meluncurkan konsol baru pada 2020. Meskipun peluncuran itu sukses, baik Sony maupun Microsoft kesulitan untuk memenuhi permintaan konsumen. Dan tren ini akan terbawa hingga awal 2021. Sony dan Microsoft akan memerlukan waktu untuk menggenjot produksi konsol baru mereka agar mereka bisa memenuhi tingginya permintaan konsumen.

Tahun depan, masalah lain yang akan muncul di industri game adalah tertundanya sejumlah peluncuran game AAA. Pasalnya, para developer kesulitan untuk menyesuaikan ritme kerja mereka dengan perubahan yang muncul selama pandemi.

Horizon Forbidden West jadi salah satu game yang paling ditunggu tahun depan.

Kabar baiknya, sejumlah game yang ditunggu-tunggu, seperti Horizon Forbidden West, akan dapat dimainkan di konsol baru dan konsol lama, yaitu PlayStation 4 dan Xbox One. Jika digabung, jumlah pengguna PS4 dan Xbox One mencapai lebih dari 200 juta orang. Dan para pemilik PS5 serta Xbox One ini masih aktif untuk bermain dan berbelanja. Semua ini akan mendorong pemasukan industri game konsol pada tahun depan. Hal lain yang akan menaikkan pemasukan industri game konsol adalah keberadaan game free-to-play, yang memiliki sumber pemasukan tetap dari pembelian in-game.

3. Cloud Gaming akan Semakin Populer

Tahun 2020 merupakan tahun penting bagi industri cloud gaming. Di tahun ini, beberapa penyedia layanan cloud gaming -- seperti Amazon, Google, Microsoft, dan Tencent -- meluncurkan layanan mereka. Tak hanya itu, ada platform gaming yang sudah bisa diakses melalui iOS, seperti Stadia yang memiliki aplikasi berbasis Safari. Sementara itu, Microsoft akan meluncurkan aplikasi xCloud di PC dan iOS pada musim semi tahun depan. Bos Xbox, Phil Spencer juga mengungkap, aplikasi itu akan bisa digunakan di smart TV.

Pada 2020, jumlah pengguna cloud gaming juga terus naik berkat lockdown. Selain itu, sepanjang 2020, semakin banyak developer yang menggunakan cloud gaming untuk mendemonstrasikan game buatannya. Contohnya, Ubisoft yang memamerkan Immortals Fenyx Rising melalui Stadia. Ke depan, tampaknya tren ini masih akan berlanjut.

Berkat semakin populernya cloud gaming, pemasukan industri cloud gaming diperkirakan akan mencapai US$1 miliar untuk pertama kalinya pada tahun 2021. Selain itu, jumlah konsumen yang bisa ditarget oleh para penyedia cloud gaming juga diperkirakan akan naik.

4. Berkembangnya Tren Game Sebagai Tempat Hangout

Game kini juga menjadi tempat virtual bagi para pemain untuk berkumpul. Tren ini sudah muncul sejak lebih dari 10 tahun lalu. Namun, lockdown membuat tren tersebut menjadi semakin populer. Dalam beberapa tahun ke depan, tren ini akan memberikan dampak besar pada industri game.

Seiring dengan perkembangan teknologi, grafik game juga menjadi semakin realistis. Tak hanya itu, dunia game kini juga bisa dijadikan sebagai tempat virtual untuk menggelar berbagai kegiatan, mulai dari konser musik hingga fashion show. Salah satu musisi yang pernah melakukan konser virtual adalah Travis Scott. Konser yang diadakan di Fortnite itu dihadiri oleh 12 juta orang. Sementara videonya di YouTube telah ditonton lebih dari 140 juta kali. Untuk tampil di Fortnite, Scott mendapatkan bayaran sekitar US$20 juta.

Konser virtual Travis Scott di Fortnite.

Game tak hanya dimanfaatkan oleh musisi atau selebitas. Faktanya, banyak orang yang menggelar pernikahan, pesta kelulusan, atau bahkan pemakaman virtual di Animal Crossing pada tahun ini. Tren ini akan mendorong non-gamer untuk ikut bermain game, yang akan memudahkan publisher untuk mengakuisisi pemain baru.

5. Industri Game akan Semakin Inklusif

Budaya toxic merupakan salah satu masalah di industri game. Namun, ke depan, para pelaku industri game tampaknya akan semakin serius dalam menangani masalah itu. Belum lama ini, Sony, Nintendo, dan Microsoft mengumumkan kerja sama mereka dalam menghadapi masalah budaya toxic di dunia game. Selain itu, Riot juga menyiapkan langkah untuk meminimalisir pemain toxic di Valorant ketika mereka baru meluncurkan game itu.

Selain itu, pada 2021, para developer juga akan semakin peduli pada penyandang disabilitas. Tahun ini, ada sejumlah game yang dibuat agar ramah pada orang-orang yang memiliki disabilitas, seperti The Last of Us Part 2, Apex Legends, dan Tell Me Why. Pada tahun depan, tren ini akan terus berlanjut.

Sumber: Newzoo