Kalau semuanya berjalan sesuai rencana, kita bakal melihat mobil elektrik perdana Porsche, Mission E, di jalanan pada tahun 2019 nanti. Mission E patut disorot bukan hanya karena ia mengusung logo Porsche saja, tetapi karena ia juga menjanjikan sistem charging yang lebih superior ketimbang yang Tesla tawarkan sekarang.
Teknologi rancangan Porsche ini diyakini sanggup mengisi ulang baterai Mission E hingga mencapai 80 persen kapasitas maksimumnya dalam waktu 15 menit saja. Semuanya berkat infrastruktur charger yang beroperasi pada tegangan 800 volt dan sanggup meneruskan daya sebesar 350 kW.
Pabrikan asal Jerman itu tidak sekadar membual. Belum lama ini, mereka membuka kantor baru di Berlin, dan di sana publik bisa melihat sepasang charger 350 kW yang telah dijanjikan ini berdiri untuk pertama kalinya. Wujudnya memang tidak sekeren gambar konsep yang dirilis sebelumnya, tapi yang lebih penting adalah kinerjanya.
Sayangnya untuk sekarang kita masih belum bisa membuktikan klaim Porsche. Kedua charger itu baru bisa mengisi ulang dengan daya sebesar 50 – 150 kW. Kesalahannya bukan pada charger-nya, melainkan karena belum ada mobil elektrik yang mampu menerima daya listrik sebesar dan secepat itu.
Andai kendala itu sudah teratasi, bahkan pemilik mobil merek lain pun juga bisa menikmati charging super-cepat ini, tidak terkecuali Tesla dengan bantuan adapter. Di luar Jerman, Porsche sedang membangun charging station kedua di markasnya di Atlanta, Amerika Serikat.
Penantian panjang Mission E sampai dua tahun lagi sebenarnya bertujuan supaya Porsche bisa mengebut pembangunan dan penyebaran infrastruktur charging ini di berbagai kawasan. Jaringan charging station ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa Tesla masih berstatus rajanya mobil elektrik hingga kini.
Sumber: Elektrek.