Bisa dibilang, hampir semua perusahaan memiliki loyalty program untuk memanjakan pelanggannya. Program ini adalah salah satu bentuk spending pemasaran suatu perusahaan dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan setianya dengan memberikan reward point. Pemilik loyalty program terbesar adalah perbankan, operator telekomunikasi, dan maskapai penerbangan.
Faktor penting dalam loyalty program adalah floating point. Floating point adalah bentuk bujet marketing yang sudah dikucurkan oleh perusahaan dan telah ter-convert dalam bentuk poin. Poin tersebut telah disebar ke berbagai merchant yang menjadi point receiver dan siap untuk di-redeem oleh pengguna.
Di perbankan, satu bank nilai floating point-nya bisa mencapai 15 miliar sampai 20 miliar Rupiah. Ranch Market, Farmers Market, dan Optic Seis juga memiliki floating point hingga 5 miliar Rupiah.
Dalam perbankan, floating point tidak bisa dihanguskan oleh perusahaan karena tercatat sebagai beban dalam laporan keuangan, sifatnya akan terus dipendam bila tidak digunakan oleh pengguna meski sudah bertahun-tahun. Beda halnya dengan loyalty program yang dimiliki oleh non-perbankan, sifatnya bisa hangus bila tidak digunakan.
Potensi nilai floating yang besar ini menjadi lahan bisnis baru yang kini digarap oleh Pointo. Lewat Pointo Exchange Program, perusahaan mencoba menjembatani penukaran point reward program antar merchant baik dalam negeri maupun luar negeri dengan menyesuaikan perhitungan poin dengan mata uang lokal negara masing-masing.
Ari Stefanus, Managing Director Pointo, mengatakan konsep bisnis Pointo adalah B2B. Artinya ada segmen konsumen yang bisa digarap, yakni point issuer sebagai pemilik program loyalitas dan point receiver sebagai pihak penerima point reward.
Sejauh ini, merchant point issuer yang sudah bermitra dengan Pointo adalah Ranch Market, Farmers Market melalui Trust Card-nya, Optic Seis dengan Digital Card-nya, dan Electronic Solution dengan ES Card-nya.
Sedangkan point receiver diantaranya Häagen-Dazs, Garuda Indonesia, Cinemaxx, TX Travel, Air Asia, Baywalk Margo City, Wellcomm dan lainnya. Bila ditotal, ada sekitar 10 brand.
Penukaran poin reward pun cukup sederhana, pelanggan hanya menunjukkan kartu membernya ke point receiver dan secara otomatis poin akan terpotong lewat sistem Pointo.
“Kami berharap Pointo bisa menjadi benefit bagi point issuer dan point receiver. Bagi point issuer, kartu member yang diterbitkan bisa memberi nilai lebih untuk pelanggan, konsumen database pun meningkat, dan memangkas bujet marketing. Bagi receiver, diharapkan point rewards bisa meningkatkan transaksi penjualannya dan bentuk promosi,” ujar Ari, Rabu (19/10).
Pelanggan dari point issuer kini juga dapat melakukan redeem point-nya di merchant luar negeri. Saat ini Pointo baru melakukan kerja sama dengan merchant di Malaysia dan Hong Kong.
Menurutnya, semua perusahaan yang memiliki program loyalitas dapat bermitra dengan Pointo. Nantinya, akan ada sistem integrasi antara kartu fisik atau aplikasi member loyalitas yang dimiliki oleh point issuer melalui web API. Selain itu pihaknya juga sedang mengembangkan layanan pembelian point rewards dan transfer point.
Ditargetkan dalam satu tahun mendatang, jumlah merchant yang bergabung dengan Pointo diharapkan bisa mencapai 150 brand. Adapun target point issuer yang bakal diincar adalah perbankan, operator telekomunikasi, dan maskapai penerbangan.