Meski kerap menjadi topik pembicaraan dalam setahun terakhir, tren Web3 sebenarnya masih berada di tahap awal, dan itu bisa dilihat dari adopsi pasar yang masih terbilang minim. Salah satu kendala terbesarnya, kalau menurut startup asal Singapura bernama Playground, adalah adanya kesenjangan informasi di ranah Web3, dan di sinilah mereka mencoba menawarkan solusi.
Oleh pendirinya, Playground dideskripsikan sebagai platform NFT discovery dan Web3 gaming. Misi utama Playground adalah mengatasi problem seputar kesenjangan informasi tadi, baik di kalangan pengguna baru maupun yang sudah berpengalaman sekali pun dengan dunia Web3.
Penyebab terjadinya kesenjangan informasi itu sendiri ada beberapa kalau menurut Playground, mulai dari pesatnya pertumbuhan proyek hiburan berbasis blockchain, sampai informasi yang terfragmentasi di berbagai sumber. Tidak jarang, informasi-informasi yang tersebar di ranah Web3 akan terkesan terlalu subjektif, tidak reliabel, atau malah sudah ketinggalan zaman.
Clinton Teh, pendiri sekaligus CEO Playground, mengaku masih mengalami kesulitan dalam hal menemukan dan memverifikasi informasi seputar proyek NFT dan Web3 gaming meskipun dirinya sudah punya banyak pengalaman dengan bidang blockchain. Sebelum mendirikan Playground, Clinton sempat memimpin sejumlah inisiatif Web3 gaming dan NFT di jaringan milik Binance.
Playground sendiri diproyeksikan untuk menjadi semacam one-stop platform yang akan menjembatani kesenjangan informasi bagi semua pengguna, khususnya di sektor hiburan. Di Playground, pengguna bisa memiliki ekspektasi untuk mendapatkan informasi yang faktual, maupun yang dapat memberi gambaran jelas mengenai suatu game ataupun proyek Web3 interaktif.
Pada praktiknya, Playground bakal menjadi wadah bagi para pengguna untuk menemukan berbagai proyek Web3 yang terpercaya secara interaktif. Mereka juga dapat mengikuti perkembangan dan pencapaian dari proyek-proyek baru maupun yang sudah berjalan, serta terlibat dalam interaksi dengan ekosistem dan komunitas.
Playground sejauh ini belum mempunyai jadwal peluncuran untuk platformnya, akan tetapi mereka sudah berhasil mengamankan pendanaan pra-awal dari sejumlah investor ternama, macam East Ventures dan Mirana Ventures, dengan nominal yang dirahasiakan.
Fokus untuk mengatasi problem kesenjangan informasi di ranah Web3 merupakan proposisi yang cukup menarik. Pasalnya, seperti yang kita tahu, kesenjangan informasi ini juga berkontribusi terhadap banyaknya kasus penipuan dan pencurian di segmen NFT. Impaknya pun cukup serius: dalam setahun terakhir, total kerugian yang diakibatkan kasus pencurian NFT diperkirakan menembus angka $100 juta.