Dark
Light

Platform “Robo Trading” Lubna Raih Pendanaan dari East Ventures

1 min read
May 2, 2019
Suntikan dana segar yang diperoleh Lubna akan dimanfaatkan untuk mengembangkan produk dan mencari talenta untuk tim analis
Founder Lubna (ki-ka): Kevin Cahya (CEO) dan Eddy Hartanto (CTO) / Lubna

Lubna, startup penyedia robot perdagangan untuk berbagai macam aset keuangan, mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dari East Ventures. Rencananya dana yang didapat akan dimanfaatkan untuk mengembangkan produk lebih lanjut dan merekrut talenta baru untuk tim analis.

Lubna dikembangkan dengan tujuan untuk menyediakan one-stop solution dalam pedagangan mata uang crypto dan aset keuangan baik untuk pemula maupun profesional. Sistem yang dikembangkan Lubna mampu mengautomasi perdagangan kripto di akun pengguna yang terdaftar di mitra, seperti Indodax, Bitmex, Biance, Bitfinex, dan Huobi.

“Hampir tidak mungkin bagi investor ritel yang memiliki pekerjaan tetap seperti saya untuk mencapai keuntungan maksimal karena kami tidak dapat memantau portofolio kami sepanjang waktu. Selain itu, saya melihat banyak investor ritel, terutama para pemula mengalami kesulitas untuk mencapai hasil positif karena kurangnya paparan dan pengetahuan dalam investasi. Robo trading adalah apa yang kita lihat sebagai solusi,” terang CEO Lubna Kevin Cahya.

Selain Kevin yang memiliki pengalaman di East Ventures, Lubna juga dijalankan oleh Eddy Hartanto dan Arthur Soerjohadi. Dengan pengalaman yang dimiliki ketiganya, mereka menghadirkan algoritma unik yang dianggap teruji di Lubna yang mampu meningkatkan keuntungan dalam proses perdagangan aset.

“Salah satu bot kami memiliki tingkat kemenangan hingga 48% dari total 288 transaksi yang mereka buat selama dua bulan, memberikan investor keuntungan laba hingga 148%,” imbuh Kevin.

Lubna juga menghadirkan dashboard yang memungkinkan pengguna memeriksa analisis fundamendal dan teknis dari perdagangan mereka. Sistem juga akan memberikan pemberitahuan secara real time setiap robot melakukan perdagangan. Robot yang dikembangkan ini diklam tidak hanya membantu pengolahan data tapi juga mampu menghilangkan efek emosional yang sering muncul dalam melakukan investasi. Teknologi kecerdasan buatan yang ada di belakangnya mampu mengambil keputusan dari data-data yang diperoleh.

“Keputusan utama generasi muda untuk berdagang mata uang crypto adalah karena arena ini memiliki penghalang masuk yang rendah, yakni proses yang cepat dan sederhana, mulai dari proses pengenalan produk hingga penarikan uang kembali ke rekening bank. Lubna berada pada posisi yang tepat untuk mempercepat partisipasi populasi muda untuk berinvestasi. Visinya untuk membantu pengguna berdagang dengan mudah akan menjadi keuntungan utama bagi Lubna untuk menjadi perdagangan robot crypto yang sukses pertama di wilayah ini,” terang Partner East Ventures Melisa Irene.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Cara Merekam Layar Komputer dengan Microsoft PowerPoint

Melihat dampak revolusi industri 4.0 dari berbagai sudut pandang. Tanpa peningkatan skill, mustahil buruh bisa bertahan mengerjakan pekerjaan repetitif
Next Story

Nasib Buruh di Era Digital

Latest from Blog

Don't Miss

FTX Bangkrut: Sejarah Jatuh Bangun Salah Satu Bursa Crypto Terbesar di Dunia

Tahun 2022 dianggap sebagai era crypto winters oleh sebagian pakar

Platform Web3 Singapura, AWST, Dapatkan Pendanaan Awal 26,4 Miliar Rupiah

AWST merupakan salah satu start-up Web3 yang berbasis di Singapura.