Hadir satu lagi pemain yang meramaikan segmen pemasaran digital berbasis influencer di Indonesia bernama Blogmint. Layanan Blogmint sendiri dikembangkan pertama kali di India dan juga merupakan inisiatif dari To The New Venture yang berbasis di Singapura. Di Indonesia, Blogmint berencana untuk dapat menjaring 20.000 influencer pada tahun depan.
Blogmint adalah platform influencer marketing. Sederhananya, Blogmint merupakan platform pemasaran digital yang mampu menghubungkan brand dan agensi dengan para influencer yang biasanya terdiri dari pengguna Blog, Youtube, Twitter, Instagram, atau media sosial lain yang punya banyak pengikut.
Awalnya, Blogmint dikembangkan di India pada awal tahun 2015. Dalam jangka waktu 10 bulan, Blogmint mengklaim telah memiliki 19.000 influencer dan lebih dari 200 brand bergabung. Blogmint sendiri pada dasarnya merupakan inisiatif dari To The New Venture yang berbasis di Singapura dan memiliki spesialisasi di pasar berkembang, seperti India dan ASEAN.
Blogmint yang memutuskan masuk ke Indonesia sebenarnya tak lepas dari alasan klasik yang sering didengar, yakni potensi pasar yang besar dan belum digarap. Namun, secara spesifik Blogmint melihat Indonesia sebagai ibukota media sosial di Asia.
Jadi, merupakan hal yang masuk akal bila Indonesia menjadi perluasan pasar utama saat masuk pasar Asia Pasifik (APAC). Kini Blogmint sendiri sedang dalam proses membentuk tim lokal agar bisa mendapatkan hasil yang sama dengan India di pasar Indonesia. CEO Blogmint Irfan Khan mengatakan kepada DailySocial:
“Influencer Marketing adalah the next big thing di pemasaran digital dan Indonesia, seperti halnya pasar Asia lain, masih belum digarap. Ini diikuti dengan fakta bahwa Indonesia memiliki komunitas influencer yang dinamis. Kami memiliki harapan besar besar dari pasar ini.”
Platform Blogmint dan layanannya
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Blogmint adalah platform pemasaran digital yang dapat memudahkan brand dan agensi untuk terhubung dengan influencer. Cara kerjanya, secara kasar dapat dianalogikan sebagai self service marketplace. Influencer mewakili sisi penawaran dan brand atau lembaga mewakili sisi permintaan.
Selain itu, masih ada empat fitur kunci yang ditawarkan dan menjadi diferensiasi Blogmint. Empat fitur kunci tersebut adalah Automation, Transparency, Scalability, dan Real-Time Analytics. Diferensiasi tersebut akan menjadi amunisi Blogmint untuk tetap kompetitif di pasar Indonesia nantinya.
“[Strategi untuk tetap kompetitif] Sederhana, fokus pada diferensiasi kunci Blogmint. Automation (Otomatisasi) […], bersama Transparency untuk Bloggers dan brands akan tetap menjadi inti dari strategi Blogmint,” jelas Irfan.
Di Indonesia, Blogmint akan berkompetisi langsung dengan startup lokal yang bermain di segmen sama, yakni SociaBuzz. SociaBuzz sendiri belum lama ini menjadi salah satu startup yang berhasil lolos dalam program Ideabox batch ketiga dan telah mendapat pendanaan dari angel investor.
Ingin mengulang kesuksesan di India dengan menjaring 20.000 influencer Indonesia di tahun depan
Bagi Blogmint, pencapaian di India merupakan rekam jejak perusahaan yang manis. Wajar bila Blogmint ingin mengecap sukses yang sama di Indonesia yang dilihat sebagai ibu kota media sosial Asia. Target dalam jangka waktu dekatnya, Blogmint ingin dapat menjaring 20.000 influencer di Indonesia.
Irfan mengungkapkan, “Target jangka pendek kami adalah menjaring 20.000 influencer di Indonesia dalam 9-12 bulan ke depan. Dalam jangka panjang, kami [ingin] melihat diri kami sebagai pemimpin pasar segmen influencer marketing di APAC, menolong brand dan agensi berkolaborasi dengan influencer lintas wilayah hanya dengan beberapa klik.”
Di samping itu, Blogmint juga akan meluncurkan serangkaian program Influencer Marketing Adoption. Program tersebut bertujuan untuk mendukung pemberdayaan brand dari semua “ukuran” agar dapat mengambil keuntungan dari kanal Influencer Marketing.
Meski pada dasarnya siapapun yang menjalankan kampanye pemasaran digital adalah target pasar Blogmint, Irfan percaya bahwa Influencer Marketing adalah saluran akuisisi pelanggan digital yang paling cepat berkembang.