Dark
Light

Platform Agregator Pembayaran Aiqqon Permudah UKM Adopsi Pembayaran Non-Tunai

2 mins read
July 15, 2019
Aiqqon berharap bisa menggantikan skema pembayaran menggunakan mesin EDC, ideal untuk pemilik usaha kuliner dan kreatif
Founder Aiqqon Thomas Nugroho / DailySocial

Masih rendahnya penggunaan mesin Eletronic Data Capture (EDC) di kalangan industri kreatif menjadi salah satu alasan mengapa Aiqqon Triarta Mas hadir di tanah air. Platform agregasi pilihan pembayaran online untuk bisnis UKM offline ini resmi hadir dalam bentuk aplikasi mobile.

Saat acara soft launching hari ini, (15/07), Founder Thomas Nugroho menyebutkan, Aiqqon hadir untuk memenuhi kebutuhan bagi pemilik bisnis UKM mulai dari pemilik usaha kuliner, jasa, dan lainnya untuk mulai mengadopsi cara pembayaran secara non-tunai.

“Saat ini kami mencatat dari sekitar 63 juta UKM di Indonesia hanya sekitar 1,1 juta unit mesin EDC yang sudah digunakan oleh berbagai merchant di Indonesia. Sulitnya proses pendaftaran dan verifikasi dari Bank, menjadikan tidak banyak pemilik bisnis UKM yang mendapatkan kesempatan untuk mengoperasikan mesin EDC untuk pembayaran.”

Melalui platform Aiqqon, kini pemilik bisnis UKM bisa menerima pembayaran menggunakan kartu kredit hingga e-wallet tanpa harus memiliki mesin EDC. Hanya memanfaatkan platform Aiqqon, semua pilihan pembayaran tersebut sudah bisa diterima. Masih tersedia di Jakarta, fokus dari Aiqqon saat ini adalah menambah jumlah merchant, jumlah pengguna untuk melakukan pembayaran dan pembelian jasa dan produk yang ada di aplikasi Aiqqon dan melancarkan kegiatan pemasaran.

“Meskipun baru beroperasi sekitar satu bulan, namun aplikasi kami sudah diunduh oleh pengguna dengan jumlah yang cukup besar. Transaksi dengan pembayaran kartu kredit pun sudah kami peroleh dari jasa desain interior dengan jumlah hampir Rp100 juta,” kata Thomas.

Startup binaan perusahaan modal ventura Mandiri Capital Indonesia (MCI) ini masih memiliki rencana untuk melakukan fundraising tahap awal dari beberapa investor lokal dan asing.

“Kami terus membuka peluang untuk fundraising, namun fokus kami saat ini adalah memperkuat sistem dan bersiap untuk mengikuti Singapore Fintech Festival akhir tahun ini,” kata Thomas.

Cara kerja Aiqqon

Dengan menggunakan aplikasi Aiqqon, pengguna dapat memilih untuk menggunakan berbagai alat pembayaran, termasuk kartu kredit, kartu debit dan uang elektronik, baik yang diterbitkan dari beragam Bank Penerbit maupun dari berbagai penyedia uang elektronik di Indonesia. Lebih jauh proses tersebut dapat dilakukan tanpa investasi alat tambahan apapun, seperti mesin EDC dan proses due diligence yang menyulitkan. Cukup mengunduh aplikasi dan mendaftar secara online.

Prosesnya pembayaran pun terbilang cukup sederhana. Klik logo “Bayar” di aplikasi dilanjutkan dengan Scan QR Code atau memasukkan 6 angka order ID yang diperoleh dari mitra ketika akan bertransaksi, dilanjutkan menambahkan metode pembayaran yang ingin digunakan (kartu kredit ataupun kartu debit yang berlogo Visa, Mastercard, ataupun JCB).

Pemilik usaha yang ingin bergabung dengan platform Aiqqon cukup mengunggah KTP dan akun rekening bank ke dalam platform. Jika sudah lolos proses verifikasi bisa memilih metode pembayaran yang diinginkan. Aiqqon disebut tidak mengenakan biaya administrasi kepada merchant.

“Kami bisa menjamin informasi kartu kredit yang tersimpan milik pengguna aman dengan menerapkan proses 3D Secure dan OTP dari masing-masing bank. Bukan hanya untuk menerima pembayaran Aiqqon juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan pembayaran tanpa mesin EDC,” kata Thomas.

Selain kartu kredit tersedia juga pilihan pembayaran melalui Doku, Midtrans, OVO, LinkAja, Trumoney, Bank Mandiri, BNI dan Maybank. Aiqqon disebut sudah berada di bawah pengawasan dan naungan Bank Indonesia. Perusahaan juga sudah terdaftar di Kemenkominfo dan mengklaim sudah memenuhi persyaratan ISO 207001.

Potensi pengembangan

Aiqqon berencana menambah pilihan pembayaran dengan cara PayLater dengan menambah kemitraan dengan platform Kredivo dan Akulaku demi mudahkan kebutuhan konsumen.

Untuk membantu mitra meningkatkan usahanya, Aiqqon juga akan menghadirkan layanan pembiayaan atau modal usaha tambahan untuk merchant yang memenuhi persyaratan dan dinilai layak mendapatkan tambahan modal.

“Selain memanfaatkan data analytics, kami juga melihat rating dan jumlah transaksi yang berhasil didapatkan oleh merchant selama bergabung dengan kami. Masih dalam rencana namun ke depannya pembiayaan ini akan kami hadirkan untuk merchant Aiqqon,” kata Thomas.

Application Information Will Show Up Here
Kantor Lazada Indonesia yang terletak di gedung Capital Place memiliki dua lantai dengan konsep "open space" di area indoor dan outdoor
Previous Story

DStour #68: Mengunjungi Kantor Lazada Indonesia

Next Story

[Panduan Pemula] Disable ULPS, Obat Booting 20 Menit pada Laptop AMD Dual Graphics

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah