Mendapatkan pinjaman uang dengan sistem gadai barang sebenarnya bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia. Meskipun demikian kebanyakan bisnis pinjaman ini masih dilakukan dengan sistem offline. Kalaupun ada yang bersifat online, itu masih bisa dihitung dengan jari. Melihat kesempatan ini, Pinjam Indonesia mencoba hadir dengan solusi “immediate cash” bagi mereka yang sedang membutuhkan bantuan keuangan.
Pinjam Indonesia didirikan oleh Teguh B. Ariwibowo yang bermitra dengan Romeo B. S Reijman dengan bisnis utama berfokus pada sistem gadai. Pinjam Indonesia sendiri didirikan dengan tujuan untuk membantu masyarakat yang memiliki masalah keuangan, karena terkadang bagi sebagian orang aktivitas meminjam dapat menimbulkan rasa malu, gengsi, dan kurang percaya diri. Untuk meminimalisir hal tersebut, Pinjam Indonesia menjanjikan untuk mengeliminasi semaksimal mungkin adanya tatap muka antara konsumen dengan pihak peminjam.
Sesungguhnya Pinjam Indonesia saat ini masih belum bisa diakses secara penuh. Informasi yang ditampilkan pun tidak terlalu banyak jika Anda mengunjungi situsnya. Teguh sendiri mengungkapkan, “Pinjam sekarang sudah kami test dan dalam tahap pre-register. Rencananya akan kami luncurkan versi beta pada akhir bulan atau paling lambat awal bulan depan.”
“Setelah itu kami akan launch secara bertahap dan kami ingin Pinjam untuk dapat diterima nasabah menjadi partner yang dapat diandalkan. Dalam rangka awal kami mencoba menawarkan kepada calon nasabah yaitu bebas biaya registrasi dan administrasi serta gratis layanan antar jemput untuk konsumen domisili di Jakarta Selatan,” tambahnya.
Jika nanti Pinjam Indonesia sudah resmi meluncur, layanan ini akan berusaha memberikan kemudahan dalam mekanisme penggunaannya. Konsumen nantinya dapat menaksir barang mereka secara online untuk mendapatkan taksiran awal dari pihak Pinjam Indonesia. Jika sudah mencapai kata sepakat, Pinjam akan menawarkan kepada konsumen untuk mengantar barangnya langsung ke kantor atau memilih layanan antar jemput untuk proses offline valuation. Jika setuju dengan offline valuation dari tenaga penaksir Pinjam, barulah mereka mendapatkan cash.
Layanan Pinjam Indonesia akan diuji coba untuk konsumen yang berdomisili di daerah Jakarta terlebih dahulu, sebelum pengembangan ke kota-kota lainnya. Untuk tetap menjaga kualitas pelayanan, Pinjam juga menjanjikan layanan real time 27/7 agar konsumen mendapatkan penawaran angka terbaik dengan tarif biaya modal yang mereka juga dapat tentukan sendiri.
Teguh mengatakan, “Mimpi besar kami yaitu jadi salah satu pelaku bisnis keuangan masa depan yang berkembang dengan basis teknologi. Tetapi kalau sekarang, kami cuma terus fokus mengembangkan inovasi dalam layanan dan fitur startup ini dulu. Sekarang pinjam dapat menerima kolateral (jaminan) seperti BPKB motor, laptop, handphone, kamera, dan logam mulia.
“Ke depannya kami sudah tergambar mau seperti apa, tetapi belum dapat kami publikasikan sekarang. Kami hadir sebagai alternatif solusi atas ‘immediate cash’ masyarakat Indonesia sekarang ini,” tutup Teguh.