Sejak awal diciptakan, Raspberry Pi sudah ditujukan untuk membantu pembelajaran ilmu komputer. Di tahun 2014, sempat muncul sebuah laptop bernama Pi-Top di Indiegogo. Menggunakan Raspberry Pi sebagai otaknya, Pi-Top dirancang untuk mengajarkan dasar-dasar elektronika sekaligus coding. Wujudnya memang jauh dari laptop standar, tapi idenya tetap menarik untuk dieksekusi.
Kini pengembangnya sudah punya versi baru Pi-Top yang jauh lebih matang. Desainnya kini lebih mirip laptop tradisional, dengan trackpad yang diposisikan di bawah dan layar 14 inci beresolusi 1080p yang dapat dilipat 180 derajat.
Versi baru ini juga lebih mudah dirakit ketimbang sebelumnya, dan yang paling menarik, keyboard-nya dapat digeser ke bawah untuk mengoprek jeroannya. Saat terbuka, tampak sebuah Raspberry Pi 3 diikuti oleh sepasang rel magnetik yang didesain untuk memudahkan pengguna menambahkan komponen dan aksesori baru.
Aksesorinya dibundel ke dalam Inventor’s Kit, yang terdiri dari tiga set modul: Music Maker, Space Race dan Smart Robot. Semuanya melibatkan penggunaan LED, tombol, resistor, dan berbagai macam komponen lainnya guna memberikan pengalaman belajar dasar-dasar elektronika yang menarik.
Modul-modul itu bisa langsung diprogram dari Pi-Top, yang berarti pengguna dapat mempelajari kesinambungan hardware dan software secara bersamaan. Pi-Top menjalankan sistem operasi khusus bernama Pi-TopOS Polaris, dan pengguna dapat mengakses sejumlah software standar seperti browser Chromium, LibraOffice atau memainkan Minecraft Pi Edition.
Pi-Top saat ini sudah dipasarkan seharga $320, cukup mahal mengingat Raspberry Pi 3 sendiri bisa didapat dengan modal sekitar $35 saja.
Sumber: Engadget.