22 July 2021

by Wiku Baskoro

PES Jadi eFootball, Resmi Akan Hadir Free to play

Akhirnya pengumuman sudah resmi, eFootbal akan jadi game gratisan

Sebuah lompatan yang menarik dilakukan KONAMI untuk game genre olahraga mereka yaitu PES. Mereka mengubah nama judul game ini menjadi eFootball dan mengubah skema pembelian game jadi gratis dengan in app purchse (DLC) dalam game.

Rumor tentang rilis secara gratis dari game eFootball ini memang sudah muncul beberapa waktu lalu namun lewat pengumuman resmi dari Konami yang kami dapatkan via email, menjadikan keputusn ini sudah diketok palu. eFootball akan jadi gratisan. Tidak hanya itu, game ini juga akan jadi game lintas platform antara konsol, PC dan perangkat mobile.

Nama eFootball sendiri sebenarnya sudah bersama game PES, yaitu sebagai program esports atau turnamen resmi mereka. Selain itu, tambahan kata eFootball sendiri sudah muncul secara kentara di PES 2020 yang dinamakan eFootball PES2020. Namun nampaknya Konami tidak ingin membuat pengguna pusing dan menjadikan namanya jadi eFootball saja.

eFootball dikembangkan menggunakan Unreal Engine dan akan tersedia musim gugur atau mendekati akhir tahun di Indonesia. Kemungkinan antara September - November. Dalam rilis reminya disebutkan bahwa game ini di buat ulang menggunakan Unreal Engine dan dijanjikan memberikan pendekatan yang baru dari game yang bisa dibilang dedengkot game sepak bola yang sudah mendarah daging bagi penggemar genre game ini.

Tidak seperti game lapak sebelah alias FIFA 22, eFootball akan dikembangkan dengan acuan tidak hanya untuk next gen console tetapi juga konsol lama seperti PS 4, Xbox One, bahkan juga akan tersedia untuk perangkat berbasis iOS dan Android. Namun tetap, pemain bisa menikmati pengalaman grafis yang lebih tinggi jika menggunakan next gen console.

Masih dikutip dari rilis, janji apa saja yang akan dihadirkan oleh Konami di nama baru ini? Konami melakukan modifikasi dari engine Unreal yang digunakan untuk game ini dan akan menjadi engine dari seri ini dalam beberapa tahun ke depan. Konami juga menyebutkan bahwa kolaborasi antara pemain bintang dengan teknologi yang ada di generasi konsol baru memungkinkan mereka menghadirkan game yang paling realists saat ini (klaim mereka).

Animasi dalam game juga disebutkan dirombak. Konami menyebut teknologi yang digunakan untuk meng-capture gerakan para pemain mereka sebagai Motion Matching. Proses ini memungkinkan pengembang game mengambil data gerakan menjadi animasi dan memilih yang paling akurat secara realtime. Sistem ini menyediakan 4 kali lebih banyak animasi dari yang sebelumnya.

Sama seperti EA di FIFA 22, premis yang digembar-gemborkan adalah pengalaman yang lebih real dalam bermain sepak bola. Gameplay yang realistis ini memang jadi semacam tujuan utama yang ingin dikejar dua genre sepak bola paling besar di ranah gamers, seri FIFA dan eFootball (PES).

Namun yang menqarik dari eFootball adalah, gameplay hasil teknologi Motion Matching akan bisa juga dinikmati di semua platform eFootball tersedia, termasuk mobile.

Untuk gameplay memang akan terus di-update informasinya oleh Konami, jadi dalam rilis memang belum banyak yang dijelaskan. Namun satu lompatan besar yang dilakukan untuk seri ini adalah menjadi game gratisan untuk semua platform. Yes, saya jadi bisa nabung untuk beli FIFA 22 dan mengunduh gratis eFootball. :D

Kabar buruk untuk kolektor game fisik, eFootball hanya akan tersedia secara digital dengan penambahan konten dan mode game akan dilakukan secara rutin setelah game resmi dirilis nanti. Kalau tersedia gratis, gimana Konami dapat duitnya? Nah ini yang menarik.

Tentu saja jawabannya adalah DLC. Jika biasaya update pemain atau konten lain kita hanya membutuhkan kuota internet dan kuota hard disk saja, kini Anda juga harus menyiapkan uang. Karena Konami akan menjual mode game secara terpisah dengan model DLC. Dalam peluncuran, yang tersedia gratis adalah pertandingan lokal dengan klub seperti FC Barcelona, Juventus, FC Bayern, Manchester United dan beberapa tim lain. Hmm...sepertinya di FIFA 22 tetap tidak akan ada nama Juventus. :D

Sebenarnya konten terbatas untuk game gratisan ini jadi mirip versi demo. Kebetulan untuk PES seri tahun lalu saya mengunduh hanya versi demo saja. bisa memainkan beberapa menu tetapi kalau mau full harus membeli game secara lengkap. Nah, model DLC ini bisa jadi mirip dengan itu tetapi tentunya dengan integrasi yang lebih halus.

Konami juga menyebutkan bahwa pengalaman yang fair dan seimbang akan mereka hadirkan untuk berbagai platform, jadi kemungkinan besar kita tidak akan lagi melihat game mobile PES terlalu cupu untuk dimainkan tim konsol. Pengalaman yang sama ini tentunya sangat dibutuhkan jika Konami memang akan menjual jargon cross-platform sebagai jualan utama mereka.

Dalam peluncurannya, hanya versi mobile yang akan abses untuk dikembangkan terakhir. Sisanya, pemain bisa menikmati pengalaman yang sama untuk eFootball.

Lebih lengkap tentang roadmap pengembangan dan rilis, termasuk rencana esports eFootball bisa dilihat di sini (saya kutip langsung dari rilis):

Early Autumn:

  • All-new gameplay experience, powered by Unreal® Engine
  • Cross-generation matchmaking (i.e. PlayStation®5 vs. PlayStation®4, Xbox Series X|S vs. Xbox One)
  • Local Matches featuring FC Barcelona, Juventus, FC Bayern, Manchester United and more

Autumn:

  • Cross-platform matchmaking between consoles and PC (i.e. PlayStation®5 vs. Xbox Series X|S, PlayStation®5 vs. PC Steam®, etc.)
  • Team Building Mode (Name TBC) opened – build your own team by acquiring players
  • Online Leagues (Name TBC) opened – take your original team and compete in a global, competitive league
  • Match Pass system – earn items and players by playing eFootball™ 

Winter:

  • Mobile controller support added
  • Full cross-platform matchmaking across all available platforms including mobile when using a compatible controller
  • Professional and amateur esports tournaments kick-off

Sedih juga rasanya, sebagai pemain Winning Eleven (WE) kelas warung Indomie waktu masa kuliah dan sekarang berkhianat menjadi pemain FIFA, rasa nostalgia untuk judul game ini tidak akan lepas dalam ingatan. Namun era memang sudah berubah. Agak menarik memang ketika Konami mulai menyasar pengguna mobile untuk judul game konsol/PC mereka. Sejauh yang saya tahu, peminat untuk game PES versi mobile di Indonesia (sebagai contoh) tidak sedikit. Apakah ini juga dilihat Konami sebagai masa depan gamers game sepak bola mereka? Bisa jadi.

Cross-platform memang menjadi salah satu perkembangan di dunia game selain metaverse. Saya sendiri penganut 'isme' bahwa game seharusnya tidak eksklusif di satu platform, bisa dimainkan di banyak platform bahkan harusnya fitur save-nya pun bisa cross platform.

Menjadi menarik sebenarnya melihat seperti apa nanti game eFootball ini ketika dirilis, dan bagaimana kemampuan Konami untuk menghadirkan pengalaman yang sama untuk semua platform. Apakah pengalamannya bisa benar-benar sama, termasuk apakah nanti esports-nya juga akan dijalankan antar platform?

Oh ya sampai lupa. Salah satu jualan game sepak bola adalah ambasador alias muka dari game ini. Kalau FIFA 22 menggunakan Mbappe sebagai ambasador utama dan beberapa pemain lain di trailer mereka. eFootball memilih Lionel Messi dan Neymar Jr. sebagai muka utama game mereka. Sedangkan Andrés Iniesta dan Gerard Piqué menjadi bagian dalam pengembangan game sebagai advisors untuk gameplay di sisi penyerangan dan pertahanan. 

Info lengkap tentang game dan tautan media sosial untuk mendapatkan update selanjutnya bisa dilihat di sini.

PS: Muka Messi kok kerasa memelas gitu ya di web resmi? Apakah karena dia dipotong gajinya di kontrak yang baru? :D