Dark
Light

Perusahaan Modal Ventura Amerika Serikat Parkpine Capital Siap Gelontorkan 200 Miliar Rupiah untuk Startup Indonesia

1 min read
April 27, 2018
Managing Partner Parkpine Capital Ahmed Shabana / DailySocial
Managing Partner Parkpine Capital Ahmed Shabana / DailySocial

Perusahaan modal ventura asal Amerika Serikat Parkpine Capital mengungkapkan siap menggelontorkan dana sebesar US$15 juta (lebih dari 200 miliar Rupiah) untuk investasi perdana ke startup Indonesia.

“Kami sudah memberikan komitmen untuk penggalang dana putaran pertama [secara total] sebesar $150 juta. Sekitar $15 juta bakal ke Indonesia dan akan kami lakukan lewat co-investing. Ini investasi pertama kami ke Indonesia,” ucap Managing Partner Parkpine Capital Ahmed Shabana di sela-sela acara Global Venture Summit 2018, Kamis (26/4).

Shabana menerangkan, investasi tersebut diambil dari penggalangan dana putaran pertama yang dimulai perusahaan sejak akhir tahun lalu. Pihaknya menargetkan sebesar $150 juta dapat terkumpul dari berbagai Limited Partner (LP). Proses tersebut awalnya ditargetkan rampung pada April 2018, namun mundur jadi Oktober 2018.

Rencananya tahapannya akan dibagi menjadi dua bagian. Sebanyak US$75 juta untuk investasi awal, dan sisanya untuk investasi lanjutan. Untuk investasi awal, sebanyak US$15 juta akan dikhususkan untuk Indonesia.

Menurutnya, Indonesia dianggap sebagai pasar yang menjanjikan dari segi populasi yang didominasi kalangan millennial, penetrasi internet dan smartphone yang tinggi, dan tingginya ketertarikan untuk mencoba teknologi baru. Oleh karenanya, Indonesia dianggap sebagai negara tepat untuk dimasuki Parkpine Capital.

Untuk kriteria startup yang bakal dibidik, sambung Shabana, tidak ada yang spesifik harus bergerak di bidang tertentu dan produknya tidak rumit. Perusahaan juga diharuskan sudah memiliki penghasilan sendiri dan mau berekspansi ke pasar global.

Besaran dana yang dikucurkan untuk pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, adalah investasi Seri A. Hal ini cukup berbeda dengan besaran investasi untuk pasar Amerika Serikat yang kebanyakan adalah tahap awal (seed).

“Kami terbuka dengan startup segmen apapun dari Indonesia, asalkan mereka sudah memiliki penghasilan dan mau ekspansi ke pasar global seperti Meksiko dan lainnya.”

Sebelumnya perusahaan sudah mempelajari pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, lewat ajang tahunan Global Venture Summit (GVS) yang sudah digelar di Indonesia sejak tahun lalu. Pertama kali ajang ini diadakan di Bali, kemudian untuk tahun ini di Jakarta.

GVS adalah salah satu portofolio Parkpine Capital yang dikhususkan untuk mempelajari ekosistem di suatu negara sekaligus mencari mitra bisnis dan calon startup yang akan disasar. Selain di Indonesia, GVS juga diadakan di Meksiko, Los Angeles, dan Dubai.

“Rencananya tahun depan kami akan adakan kembali GVS di Bali, pada Maret sebelum pemilihan umum dilakukan. Nanti skalanya akan lebih besar dari sebelumnya dengan target pengunjung yang lebih banyak,” tutupnya.

Wesley Harjono dan Jupe Tan dari Plug and Play / DailySocial
Previous Story

GK-PnP Terus Jembatani Startup Binaan dan Mitra Korporasi

Next Story

Akuisisi Weebly, Square Rogoh Kocek $365 Juta

Latest from Blog

Don't Miss

Semakin Banyak Developer Game yang Tertarik dengan Blockchain Game

Belakangan, semakin banyak developer game yang tertarik dengan blockchain game.
(Ki-ka) Partner Tunnelerate Ayunda Afifa, Bharat Ongso, Ivan Arie Sustiawan, and Riswanto / Tunnelerate

Co-Founder dan eks-CEO TaniHub Ivan Arie Sustiawan Ingin Bangkitkan “Founder” Startup Lokal Melalui Perusahaan Modal Ventura Tunnelerate

“Someday I would like to give back to the community.”