Dark
Light

Perangkat Android Berkemungkinan Membocorkan Lokasi Melalui History Wi-Fi

1 min read
July 10, 2014

Mengikuti perkembangan teknologi di dunia, kini nyaris setiap orang telah memiliki smartphone bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga pusat informasi, hiburan, dan pekerjaan. Salah satu sistem operasi yang paling banyak digunakan ialah Android.

Dibalik ketenarannya, belum lama ini dikabarkan bahwa Android mampu membocorkan informasi pengguna memanfaatkan kesalahan pada sistem koneksi Wi-Fi mereka.

Riset dari EFF (Electronic Frontier Foundation) mengatakan bahwa pengguna perangkat Android yang berumur kurang dari tiga tahun, berkemungkinan besar menyebarkan informasi lokasi pengguna yang terdapat di jangkauan Wi-Fi yang sama. History lokasi pengguna didapatkan dari jaringan Wi-Fi yang sebelumnya telah tersambung di perangkat melalui fitur Preferrred Network Overload.

Masalah ini pertama kali ditemukan pada sistem operasi Android Honeycomb. Saat perangkat sibuk mencari jaringan Wi-Fi, PNO secara berkala memberikan daftar besar dari jaringan Wi-Fi yang pernah terkoneksi sebelumnya, fitur ini lebih sering ketika perangkat dalam keadaan sleep.

Kebocoran informasi ini ditengarai ketika Wi-Fi mencari lokasi dengan nama tempat tertentu, contohnya ‘Kantor A’ atau ‘Rumah Dodiz’, kemudian dari daftar tersebut pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat melacak pergerakan dan aktivitas tanpa sepengetahuan pengguna.

Meskipun begitu, ada solusi yang tersedia untuk pengguna yang ingin melindungi privasi mereka, caranya cukup ke pengaturan perangkat ‘Advance Wi-Fi’ lantas pilih ‘Keep Wi-Fi on during sleep’ menjadi ‘Never’. Namun langkah ini tentu saja mengakibatkan penggunaan paket data dan tenaga baterai sedikit meningkat.

Langkah lainnya adalah dengan secara manual menghapus semua jaringan Wi-Fi yang dianggap privat atau bahkan tidak mengaktifkannya sama sekali. Selain itu, pengguna juga dapat mencari untuk menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk melakukan hal ini secara otomatis untuk mereka.

EFF juga telah meminta pendapat Google untuk mengatasi permasalahan ini dalam tingkat sistem operasi yang mendasar, namun Google belum ingin berkomentar lebih jauh.

“Karena perubahan perilaku ini akan berpotensi mempengaruhi konektivitas pengguna ke jalur akses tersembunyi, kita masih menyelidiki perubahan apa yang tepat untuk masa mendatang,” ucap Google masih dari riset EFF.

 

[ilustrasi foto: Shutterstock]

This Android Channel is sponsored by Baidu. Baidu Browser provides a new mobile browsing experience! Quick, convenient and with more content and resources, Baidu Browser satisfies all your browsing needs. Fast: Exclusive kernel increases browsing speed by 30%; Compact: Lightweight, uses little memory, runs smoothly; Huge resources: Quickly access the content, news and images you’re interested in; Free: 100% free to download and use. Download Baidu Browser: link.

Previous Story

Sony Rilis Xperia C3, Andalkan Fitur Kamera untuk Selfie

Next Story

Microsoft Akan Mengakhiri Dukungan Mainstream Pada Windows 7 Awal Tahun Depan

Latest from Blog

Don't Miss

Tablet-8-Juta-Buat-Kerja,-Pilih-Xiaomi-Pad-6S-Pro-atau-OPPO-Pad-2-1

Tablet 8 Juta Buat Kerja, Pilih Xiaomi Pad 6S Pro atau OPPO Pad 2?

Tren work from anywhere (WFA), membuat penggunaan tablet yang dilengkapi
Samsung-Galaxy-Z-Fold6-atau-Galaxy-Z-Flip6,-Mana-yang-Lebih-Cocok-untuk-Anda

Samsung Galaxy Z Fold6 Vs Galaxy Z Flip6, Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?

Samsung Galaxy Z Fold6 dan Galaxy Z Flip6 adalah dua