Memotret adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Setelah memiliki kamera digital untuk pertama kalinya, saya pun mulai aktif mengikuti berbagai workshop dan komunitas fotografi.
Bagi para penggemar fotografi seperti saya, menjadi fotografer profesional merupakan sebuah impian yang menurut saya sangat mungkin untuk dicapai. Sebab, potensi karir dan peluang bisnis dalam fotografi sangatlah luas.
Meski bisnis fotografi juga terpukul akibat pandemi covid-19, namun kita harus optimis bahwa badai pasti berlalu. Saat ini, kita bisa mematangkan persiapan dan giat menyerap ilmu. Ada banyak sekali workshop dan webinar fotografi yang bisa diikuti.
Lalu, peralatan esensial apa saja yang dibutuhkan untuk membuka bisnis fotografi?
1. Dua Kamera
Saya mulai dari memilih setidaknya dua kamera, kenapa harus dua? Selain tentunya sebagai backup, kamera kedua bisa digunakan oleh penembak kedua atau menggunakan dua kamera langsung dengan dua lensa yang berbeda.
Untuk kebutuhan foto, kamera dengan sensor full frame memiliki banyak keunggulan dibanding APS-C terutama di kondisi pencahayaan rendah. Namun, kamera APS-C juga mampu menghasilkan foto yang berkualitas.
Skenario rekomendasi dari saya untuk Sony, kita bisa mengandalkan kamera utama dengan Sony A7 III atau A7 II juga masih sangat baik untuk foto meski fitur videonya sangat minim. Lalu, untuk kamera sekunder bisa memilih Sony A6xx series.
Dari Canon, kita juga bisa menggunakan konfigurasi full frame dan APS-C. Misalnya untuk kamera utama bisa mengandalkan Canon EOS R atau EOS RP, kemudian untuk APS-C bisa menggunakan EOS M50 atau EOS M6 Mark II.
Untuk Fujifilm, kita akan sepenuhnya mengandalkan kamera APS-C. Kombinasi yang pas menurut saya ialah Fujifilm X-T4 atau X-T3 sebagai kamera utama, kemudian X-T30/X-T20 sebagai kamera sekunder.
2. Lensa
Lensa turut andil besar terhadap kualitas foto yang kita hasilkan, oleh karena itu memilih lensa yang tepat menjadi sangat penting dan pastikan mencakup focal length lebar hingga tele. Saya akan mulai dari tiga opsi lensa, yaitu dua lensa fix/prime dan satu lensa zoom.
Kenapa lensa fix? Karena memiliki aperture besar yang berguna untuk mengambil beauty shoot dan bisa diandalkan di kondisi pencahayaan rendah. Juga harganya lebih terjangkau, hasilnya tajam, dan ukurannya lebih compact.
Kita akan ambil satu lensa fix wide angle yang ekuivalen 35mm atau yang lebih lebar seperti 28mm, 24mm, dan seterusnya. Lalu, satu lensa fix tele menengah seperti 50mm, 85mm, atau 105mm. Pilih sesuai kebutuhan dan yang Anda suka.
Kemudian satu lensa zoom berkualitas dan kalau bisa yang memiliki aperture konstan f2.8. Harus diakui, harganya terbilang mahal bahkan bisa dapat satu bodi kamera lagi. Rentang zoom-nya sesuaikan kebutuhan, apakah butuh yang wide angle seperti 18-35mm atau yang mencakup lebih banyak seperti 24-105mm, hingga tele 70-200mm.
3. Laptop
Sebelum lanjut saya ingin bertanya, apakah ada kebutuhan mengedit video dan seberapa tinggi mobilitas Anda? Ada dua model laptop yang bisa kita pilih yaitu antara laptop gaming yang menawarkan performa tinggi atau laptop mainstream premium yang menawarkan portabilitas dengan performa yang cukup saja.
Untuk kenyamanan dan efisiensi kerja jangka panjang, saya merekomendasikan laptop gaming 15,6 inci ditambah investasi monitor eksternal. Pastikan Anda membeli laptop dengan prosesor terbaru, berarti antara 10th Gen Intel Core H-Series dan AMD Ryzen 4000 H-Series. Ditambah penyimpanan berbasis SSD dan RAN 16GB dengan konfigurasi dual-channel.
Namun lain ceritanya kalau Anda mementingkan portabilitas, ada banyak pilihan laptop ultra thin yang menyuguhkan performa cukup tinggi. Namun biasanya, prosesor yang digunakan ialah versi hemat daya atau biasanya U-Series (ultra-low power).
4. Memori
Saat memilih SD card, kualitas juga harus diutamakan dari kecepatan baca tulisnya, kapasitas, dan juga merek. Karena tugasnya penting, yaitu menyimpan project foto dan video yang sedang berjalan. Untuk project foto, kapasitas 32GB masih cukup ideal tapi bila mengambil video juga maka harus 64GB atau 128GB. Pastikan kecepatannya minimal 95MBps atau bila merekam video 1080p dan 4K sudah mendukung video class 30 (V30).
Pekerjaan Anda, hasil foto dan video merupakan aset yang sangat berharga. Maka dari itu, manajemen dan solusi penyimpanan harus dipikirkan matang-matang untuk backup dan arsip. Strategi backup yang populer salah satunya 3-2-1, artinya saat menangani project yang berjalan kita harus punya tiga salinan. Dua bersifat offline, misalnya di hardisk laptop dan satu di harkdisk eksternal, serta satu di cloud storage.
5. Aksesori Lainnya
Aksesori pendukung lainnya berikut bisa disesuiakan dengan kebutuhan, seperti tripod yang juga banyak jenisnya. Misalnya tripod travel tentu berbeda dengan tripod video, juga yang harus diperhatikan ialah bahannya yaitu aluminium atau carbon fiber.
Selanjutnya flash eksternal atau Speedlight dengan flash trigger bila perlu. Terkait pemeliharaan dan keamanan kamera, tentunya kita harus menyimpan di tempat yang aman yaitu drybox, cleaning kit, strap, dan juga tas kamera.
Verdict
Kalau ditotal semuanya, modal untuk peralatan fotografi ini memang cukup besar. Namun kita tidak harus membeli semuanya dalam satu waktu, kita bisa mulai dengan sepasang kamera dan lensa. Kemudian sambil membangun portofolio, kita melengkapi alat-alat yang dibutuhkan.