Dark
Light

Penonton Konten Facebook Gaming di Indonesia Naik 210 Persen

1 min read
May 8, 2020
facebook gaming indonesia
Indonesia adalah salah satu pasar Facebook Gaming dengan pertumbuhan terbesar.

Saat ini, Twitch masih menjadi platform streaming game nomor satu. Meskipun begitu, pertumbuhan dari Facebook Gaming juga sangat pesat. Pada 2019, pertumbuhan viewership Facebook mencapai 210 persen jika dibandingkan dengan tahun 2018. Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan paling pesat, mencapai 210 persen, ungkap Michael Rose, Head of Southeast Asia, Games Partnerships at Facebook dalam konferensi pers yang diadakan pada 8 Mei 2020.

Di Indonesia, empat dari lima game terpopuler untuk ditonton adalah mobile game, seperti Mobile Legends, Free Fire, dan PUBG Mobile. Namun, Michael menekankan bahwa Facebook tidak fokus pada game-game tertentu saja. Dia berkata, “Kami bekerja sama dengan semua games dan mempunyai ikatan kerja sama yang erat dengan developer dan publishers seperti Moonton, Tencent, dan lain-lain untuk bersama-sama membuat game mereka berkembang dan mendukung industri esports juga. Fokus kami adalah gaming secara keseluruhan, termasuk kreator dan konten esports. Jadi kami juga mendukung turnamen dan acara-acara esports dari waktu ke waktu.”

Memang, belum lama ini, Facebook Gaming merilis fitur baru, yaitu Tournaments. Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan semua pengguna untuk membuat turnamen sendiri, mulai dari proses registrasi, pengaturan bracket sampai perhitungan skor. Tidak heran jika Facebook tertarik untuk masuk ke dunia gaming. Diperkirakan industri gaming bernilai US$120 miliar. Sementara jumlah gamer di dunia mencapai 3,5 miliar orang. Di Facebook sendiri, ada 700 juta orang yang berinteraksi dengan konten gaming. Per Maret 2020, terdapat 450 ribu grup gaming dengan total pengguna aktif bulanan mencapai 160 juta orang.

facebook gaming indonesia
Data pertumbuhan Facebook Gaming di Indonesia.

Bagi orang-orang yang tertarik untuk menjadi kreator konten di Facebook Gaming, Michael menjelaskan, tersedia dua program. Pertama adalah Level Up. Program ini ditujukan untuk kreator baru yang masih ingin mengembangkan fanbase mereka. Sementara program kedua adalah Partnership, yang ditujukan untuk para kreator konten yang telah memiliki fanbase sendiri. Michael membanggakan, pemasukan yang didapatkan oleh kreator konten di Facebook Gaming sudah cukup untuk menghidupi mereka. Jadi, mereka bisa menjadikan streamer sebagai karir. Michael lalu memberikan penjelasan tentang tiga sumber pemasukan bagi streamer di Facebook Gaming.

Sumber pemasukan pertama adalah iklan berupa gambar atau video yang akan diselipkan di dalam konten sang streamer. Selain itu, kreator konten juga akan bisa mendapatkan pemasukan dari Star yang diberikan oleh penonton. Jadi, para pengguna Facebook bisa membeli sejumlah Star yang dapat mereka berikan pada streamer sebagai wujud apresiasi mereka. Para kreator lalu dapat mengumpulkan Star dan menukarnya dengan uang.

Terakhir adalah Fan Support. Fitur Fan Support serupa dengan fitur Subscribe di Twitch. Jadi, penonton akan membayar sejumlah biaya setiap bulannya. Sebagai gantinya, dia akan bisa mendapatkan akses ke konten khusus, seperti stiker atau video eksklusif. Sepanjang April 2020, telah ada 5,6 juta Star yang dikirimkan oleh penonton Indonesia pada kreator konten di Facebook Gaming.

Sumber header: Android Police

Previous Story

Turnamen Point Blank Against COVID-19 Jadi Ajang Galang Dana Melawan Virus Corona

Traveloka dikabarkan mengakuisisi startup sistem pembayaran berbasis kode QR Dimo melalui perusahaan cangkang (special purpose vehicle / SPV)
Next Story

Tahun Lalu Dimo Dikabarkan Telah Diakuisisi Traveloka Group

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,