Kalau kita melihat deretan NFT terpopuler seperti Bored Ape Yacht Club, CryptoPunks, maupun Doodles, kita tahu bahwa semuanya masuk kategori NFT PFP (profile picture) yang diciptakan dengan bantuan algoritma komputer. Peran seorang artis memang masih sangat krusial, sebab merekalah yang menciptakan gambar masing-masing atribut dalam proyek PFP NFT, sebelum akhirnya dicocokkan menjadi ribuan kombinasi oleh algoritma komputer.
Namun bagaimana seandainya jika artisnya pun kita ganti menjadi mesin? Bagaimana seandainya suatu NFT benar-benar diciptakan tanpa campur tangan manusia? Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang akhirnya mendorong Reid Hoffman untuk bereksperimen. Sosok yang dikenal sebagai pendiri LinkedIn tersebut baru-baru ini meluncurkan NFT yang murni dibuat menggunakan kecerdasan buatan alias AI.
Lewat Twitter, Reid mengumumkan “Untranslatable Words”, proyek NFT-nya yang berisikan 11 aset NFT di blockchain Solana. Semua aset NFT dalam proyek ini dibuat dengan melibatkan DALL-E 2, AI canggih bikinan OpenAI yang belakangan mendadak populer berkat kemampuannya menghasilkan gambar-gambar orisinal hanya dengan bermodalkan deskripsi teks saja.
Inspired by the potential of DALL•E and NFTs — and the possibilities that they unleash together — my team and I have created a number of small image collections that we’ll be tokenizing as NFTs.
The first collection debuts on Magic Eden today.
Here’s why I’m experimenting:
— Reid Hoffman (@reidhoffman) July 21, 2022
Reid menjual koleksi NFT-nya dengan sistem lelang di Magic Eden. Seluruh hasil penjualan (plus royalti yang didapat dari secondary sale), akan disumbangkan ke organisasi nirlaba dan tim kreatif Reid. Untuk aset-aset NFT yang tidak laku, Reid memastikan bahwa semuanya akan ‘dibakar’ dan hilang selamanya.
Reid tidak lupa menjelaskan alasan yang mendasari ketertarikannya dalam eksperimen ini, yakni kemampuan DALL-E untuk menciptakan kelimpahan sekaligus kelangkaan di saat yang bersamaan — kelimpahan karena DALL-E dapat menghasilkan banyak variasi gambar dari satu deskripsi teks saja, kelangkaan karena gambar-gambar yang dihasilkan semuanya orisinal dan bukan sebatas salinan.
Inisiatif NFT dari Reid Hoffman ini datang tidak lama setelah OpenAI mengumumkan bahwa DALL-E 2 kini telah resmi masuk fase beta. OpenAI turut menjelaskan bahwa para pengguna punya hak penuh atas komersialisasi gambar-gambar yang dibuatnya menggunakan DALL-E, dan ini tentu berpotensi memicu tren baru NFT yang diciptakan sepenuhnya oleh kecerdasan buatan.
Sumber: Decrypt.