Setelah mendapatkan pendanaan yang dipimpin MDI Ventures, layanan pembayaran online asal Singapura Red Dot Payment (RDP) mulai melakukan ekspansinya secara regional. Fokus utama RDP sendiri adalah untuk membantu bisnis di sektor travel, charity, dan insurance. Dengan kondisi pasar yang sudah cukup penuh di sektor solusi pembayaran, RDP akan mencoba pendekatan yang berbeda dengan kustomisasi.
Managing Director Red Dot Payment Randy Tan mengatakan, “Jelas sektor pembayaran adalah pasar yang kompetitif di luar sana, tidak terkecuali di Indonesia. Namun kami berencana untuk lebih menjadi lebih baik dari yang lain dengan mengambil pendekatan yang berbeda dan tidak diambil oleh pihak lain yaitu kustomisasi.”
“Sebagai payment gateway premium, kami harus bisa menyelaraskan apa yang klien kami butuhkan dan minta dari perspektif pembayaran. Dengan demikian, dari sudut pandang ini kami bisa memposisikan diri sendiri dan menjadi pemain yang menonjol di pasar,” lanjutnya.
Terkait dengan fokusnya pasar RDP di sektor travel, charity, dan insurance, Randi mengungkapkan bahwa pihaknya melihat pasar tersebut belum begitu tersentuh di sisi solusi pembayaran online. Ini dilihat Randy sebagai kesempatan awal untuk menjangkau dan membangun fondasi yang kuat di pasar Indoensia yang kompetitif.
“Karena Indonesia adalah negara terbesar dalam hal populasi, di Asia Tenggara, maka sejumlah besar peluang dapat bertumbuh dalam waktu dekat dan kami bersemangat menunggu jendelanya untuk terbuka,” ujar Randy.
Red Dot Payment sendiri didirikan pada tahun 2011 oleh Randy yang memiliki latar belakang karier sebagai mantan eksekutif Visa dan Herman Santoso (CTO) yang sebelumnya pernah berkarier di First Data. Selain di Singapura, Red Dot Payment kini sudah beroperasi di Thailand dan Indonesia.
Sebagai pemain baru di pasar Indonesia yang sudah cukup penuh dengan pemain-pemain besar seperti Veritrans, Doku, Faspay, hingga NICEPay dari Korea Selatan, ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan RDP. Mereka harus bisa memahami kompleksitas sektor pembayaran di Indonesia dan juga bisa mengakomodasi berbagai kemungkinan jenis pembayaran karena rendahnya kepemilikan kartu kredit di Indonesia.
Sebagai permulaan, Randy bertujuan untuk bisa menciptakan awareness yang lebih besar untuk RDP agar bisa menjakau pangsa pasar yang lebih luas. Di saat yang bersamaan, pihaknya juga ingin bisa menarik lebih banyak talenta berbakat dan perhatian entitas tertentu di Indonesia.
“Dari sana, kami berniat untuk tumbuh lebih besar, dalam hal sebagai perusahaan dan produk yang dapat kami tawarkan kepada klien potensial. Ini adalah keinginan utama yang ingin kami capai setealh apa yang telah kami tetapkan untuk dilakukan dan mulai,” tandas Randy.
Updated: Ada perbaikan penulisan untuk jabatan, yang sebelumnya kami tulis sebagai CEO, dan riwayat karir Randy Tan dengan rekannya sebelum mendirikan Red Dot Payment.