Tampaknya bukan tidak mungkin jika Indonesia bisa menjadi digital archipelago yang memimpin industri internet di Asia Tenggara. Pertumbuhan cepat bisnis dan startup teknologi mulai memberikan dampak secara masif. Dibuktikan dengan banyak hal, termasuk kepercayaan investor untuk menanamkan modal.
Setiap tahun DailySocial menerbitkan laporan riset bertajuk “Startup Report”, mencatat dinamika dan tren pasar dalam sektor digital. Termasuk untuk tahun 2019, akan ada riset khusus yang mencatat hal-hal menarik dalam industri. Laporan terbaru direncanakan akan diluncurkan pada awal tahun 2020.
Sebagai gambaran awal, kami mencoba menyajikan beberapa temuan menarik untuk Startup Report 2019, khususnya terkait pendanaan. Dari 59 pendanaan yang diumumkan nominalnya, total yang didapat mencapai $2,8 miliar atau setara 40,2 triliun Rupiah. Sementara masih ada 44 transaksi pendanaan lain yang tidak disebutkan nominalnya ke publik.
Selain itu, ada beberapa tren menarik lainnya, berikut ulasan singkatnya:
Sektor finansial masih menarik banyak perhatian investor
Per tanggal 18 Desember 2019, tim DSResearch mencatat ada 110 transaksi pendanaan yang diumumkan oleh startup dan/atau investor Indonesia. Dari jumlah tersebut, sektor finansial dapatkan porsi terbanyak dengan 23 transaksi, disusul SaaS (9), e-commerce (8), dan logistik (6).
Hal ini sesuai yang diprediksikan dalam laporan tahun lalu, bahwa fintech akan semakin menggeliat. Banyak faktor yang mendasari, pertama adalah potensi pasar. Kalangan unbankable di tanah air masih mendominasi, berasal dari kota tier satu sampai tiga. Kedua, regulasi yang semakin terbuka dengan para pelaku usaha. Ketiga, masyarakat mudah beradaptasi dengan pendekatan digital.
Riset khusus mengenai sektor fintech juga sudah diterbitkan sebelumnya melalui Fintech Report 2019.
Pendanaan untuk startup tahap awal mengucur deras
Pendanaan awal (seed funding) masih mendapatkan porsi terbesar, disusul oleh pendanaan seri A. Secara umum investasi tersebut dikucurkan oleh investor kepada startup baru yang sudah berhasil memvalidasi produknya ke pasar, hingga menghasilkan traksi. Tahun ini kategorinya cukup beragam, mulai dari startup penyedia layanan berbasis kecerdasan buatan, platform investasi, kesehatan, dan lain-lain.
Di tahap lanjut, startup Indonesia juga masih dapatkan jumlah yang cukup banyak untuk seri B ke atas ada 27 transaksi yang dibukukan. Sektor finansial dan e-commerce masing-masing mendapatkan 5 transaksi tahap lanjut. Diteruskan car marketplace dan pendidikan masing-masing 2 transaksi.
Gojek mendominasi capaian transaksi pendanaan
Pasca perolehan dari Cool Japan Fund, pendanaan seri F Gojek disebutkan telah capai $2 miliar dari target $3 miliar, dan akan ditutup per Januari 2020. Capaian ini, selain mengukuhkan perusahaan jadi lokal decacorn pertama, juga jadi nominal transaksi pendanaan terbesar yang didapatkan startup Indonesia.
Dilanjutkan Kredivo yang mendapatkan pendanaan dalam dua babak, yakni seri C dan debt funding. Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, Telkomsel Mitra Inovasi, MDI Ventures, Cathay Innovation, Partners for Growth jadi beberapa investor yang terlibat.
Transaksi paling banyak di kuartal ketiga
Pada kuartal ketiga, bulan Juli-September, ada sekitar 36 transaksi pendanaan yang terjadi. Jadi yang terbanyak jika dibandingkan dengan periode waktu sebelum dan sesudahnya. Namun jika melihat dari sisi nominalnya, kuartal di awal dan akhir tahun lebih mendominasi. Di periode tersebut startup unicorn dan centaur mengumumkan perolehan pendanaan barunya.
14 exit melalui akuisisi dan IPO
Tahun ini ada 14 exit yang berhasil dicatatkan oleh pemodal ventura lokal. MDI Ventures memimpin perolehan dengan 3 catatan akuisisi dan 2 IPO. Beberapa startup yang berhasil membawa investornya exit adalah Whispir, Bridestory, Jualo, FemaleDaily, dan sebagainya.
–
Disclosure: Data yang ditampilkan berdasarkan temuan DSResearch dari berbagai transaksi yang diumumkan ke publik per 18 Desember 2019. Ada potensi terjadi perubahan data, berupa penambahan jumlah atau nominal transaksi, pada laporan mendatang.