BRI Ventures mengumumkan keterlibatannya pada putaran pendanaan baru Nium, startup fintech asal Singapura. Selain BRI Ventures, VISA turut berpartisipasi pada putaran ini.
Sebagaimana diberitakan Business Times, Co-founder & CEO Nium Prajit Nanu mengungkapkan bahwa penggalangan dana ini bertujuan untuk merealisasikan rencana ekspansi pasar, baik segmen baru maupun existing, melalui pengembangan produk.
“Kami tertarik untuk berkolaborasi dengan penyedia platform pembayaran lokal yang dapat membantu penetrasi pasar kami lebih cepat. Kami akan tetap fokus untuk melayani pengguna kami, seperti di Eropa, India, Inggris, dan Amerika Serikat (AS),” tutur Nanu.
Selain itu, perusahaan juga berencana membangun infrastruktur pembayaran yang dapat menjangkau pasar ritel, UKM, dan korporasi berskala besar. Upaya ini dilakukan untuk mengejar profitabilitas yang ditargetkan dapat terealisasi di pertengahan 2021.
Nium sebelumnya bernama InstaRem, yang menyediakan platform layanan remitansi yang menyediakan layanan pengiriman yang di 90 negara. Di Indonesia, Nium membuka operasional bisnisnya pada akhir 2019.
Sebelum berganti nama, Nium pernah mendapat suntikan dana dari MDI Ventures di 2014. Saat itu MDI Ventures masih dipimpin oleh Nicko Widjaja yang kini telah memimpin BRI Ventures. Pada kuartal pertama 2020, Nium telah mengantongi nilai transaksi sebesar $2 miliar.
Sementara itu, CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menyebutkan bahwa pihaknya menantikan pertumbuhan bisnis Nium ke depan sejalan dengan ekspansi layanannya yang mulai masuk ke segmen korporasi dan UKM.
“Potensi fintech itu tidak terbatas. Kami berharap dapat mendukung Nium sesuai jalur pertumbuhannya sejalan dengan ekspansinya ke pasar Indonesia dan sekitar,” ujar Nicko.
Tentang BRI Ventures, perusahaan baru berdiri di 2019 dengan suntikan perdana sebesar Rp1,5 triliun dari induk usahanya. Hingga akhir 2019, BRI Ventures baru menyuntik Rp278,11 miliar dalam bentuk penyertaan saham 17 persen ke platform e-money LinkAja.
Dihubungi secara terpisah, VP of Investor Relation and Strategy BRI Ventures Markus Liman mengungkap bahwa sinergi ini nantinya untuk memperkuat bisnis remitansi milik BRI.
“Tidak ada produk baru, tetap sama. Tapi, Nium akan memperkuat dari sisi payment network. Untuk kerja sama ini, kami sedang memasuki tahap uji coba dulu,” ungkap Markus kepada DailySocial.
Sementara, Managing Partner MDI Ventures Kenneth Li mengungkap bahwa kali ini MDI Ventures tidak turut terlibat dalam putaran pendanaan baru Nium. Perusahaan juga belum berencana untuk melakukan exit dalam waktu dekat.
“Untuk exit, Nium sepertinya butuh beberapa [funding] round lagi. Dari sejak pertama investasi sampai sekarang, pertumbuhan Nium sudah mencapai hampir 5 kali. Dari sisi valuasi, pertumbuhannya juga lumayan,” ujarnya kepada DailySocial.
Partisipasi BRI dalam pendanaan baru Nium tampaknya menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk mewujudkan visi menjadi The Most Valuable Bank in Southeast Asia and Home to the Best Talent. BRI agresif untuk memperkuat posisinya di ekosistem keuangan, termasuk fintech dan non-fintech.