Dark
Light

Pemerintah Shanghai-Jing’an Adakan Esports Shanghai Masters dengan Total Hadiah Rp9,86 Miliar

2 mins read
September 10, 2019
Sumber: SHINE / Ti Gong

Pemerintah Shanghai-Jing’an mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan Esports Shanghai Masters pada 28 November sampai 1 Desember mendatang. Ini merupakan bagian dari usaha pemerintah untuk menjadikan kota Shanghai sebagai “ibukota esports“. Salah satu kegiatan yang diadakan dalam Esports Shanghai Masters adalah kompetisi esports. Total hadiah kompetisi tersebut mencapai lima juta yuan (sekitar Rp9,86 miliar). Ada empat game yang akan dipertandingkan, yaitu Dungeon and Fighter (DNF), Overwatch, League of Legends, dan Warcraft III.

Disebutkan, akan ada lebih dari 100 pemain esports yang akan ikut serta dalam perlombaan itu. Kompetisi tersebut tidak hanya diikuti oleh tim lokal, tapi juga tim dari negara lain. Misalnya, kompetisi DNF yang diadakan pada 28 November akan mengadu tim dari Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan. Sementara untuk pertandingan Warcraft III pada 30 November, tim yang akan bertanding berasal dari Tiongkok, AS, Eropa, dan Korea Selatan, lapor The Esports Observer. Untuk kompetisi Overwatch pada 29 November, akan ada empat tim yang ikut dalam Overwatch League yang diundang. Dua di antaranya adalah Shanghai Dragon dan Hangzhou Spark. Pada hari terakhir, diadakan kompetisi League of Legends. Kali ini, pemain yang bertanding adalah atlet esports profesional yang pernah bermain di League of Legends Pro League, League of Legends Champions Korea, League of Legends European Championship, dan League of Legends Championship Series dan telah mengundurkan diri.

Deputy Secretary-General of the Shanghai Esports Association, Wang Yong mengatakan, salah satu alasan Esports Shanghai Masters diadakan adalah untuk menyediakan platform netral. Selama ini, para publisher game punya kecenderungan untuk membuat kompetisi sendiri-sendiri. Kali ini, diharapkan para publisher game akan bisa saling bekerja sama. “Umumnya, pembuat satu game menyelenggarakan kompetisi sendiri. Namun, kita kini menyediakan layanan dan wasit dari pihak ketiga agar mereka semua bisa ikut dalam satu kompetisi, serupa dengan olahraga tradisional. Ini adalah cara baru,” katanya, menurut laporan Sport Business.

Sumber: Esports Observer
Sumber: Esports Observer

Menurut situs berita Tiongkok, SHINE, alasan kegiatan esports ini diadakan di Distrik Jing’an, Shanghai adalah karena pemerintah yang siap untuk mendukung penyelenggaraan acara. Tidak hanya itu, kawasan itu memang dipenuhi dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang esports. Wang mengatakan, Distrik Jing’an merupakan markas dari lebih dari 20 perusahaan esports. Selain dukungan pemerintah, Esports Shanghai Masters juga mendapatkan dukungan dari tiga perusahaan yang terlibat dalam esports, yaitu Bilibili Esports, divisi esports dari platform video Bilibili, operator telekomunikasi Tiongkok, Shanghai Unicom, dan perusahaan jaringan layanan KPMG.

“Kami harap, Esports Shanghai Masters bisa disejajarkan dengan Shanghai Rolex Masters dan balapan Formula 1 di Shanghai. Kami juga ingin, acara dari Shanghai yang membuat lebih banyak orang untuk tahu tentang industri esports di kota ini dan di Tiongkok,” kata Senior Esports Director, NetEase’s Blizzard Cooperation Section, Pang Ye. Industri esports di Tiongkok memang tengah berkembang. Sebelum ini, NetEase mengumumkan rencananya untuk membangun stadion esports kelas A senilai 5 miliar yuan (sekitar Rp10 triliun). Shanghai juga menjadi tempat diadakannya The International 2019, salah satu turnamen Dota 2 paling bergengsi.

Esports Shanghai Masters tidak hanya mengadakan kompetisi esports. Dalam acara ini, juga ada kegiatan lain seperti konferensi dan karnival untuk para fans esports. Untuk konferensi, ada dua topik yang dibahas, yaitu “tiga nilai dalam esports” dan “empat area industri terkait”. Di Indonesia, kegiatan yang menawarkan konferensi bersamaan dengan turnamen esports serupa Esports Shanghai Masters adalah IDBYTE, yang akan diadakan di ICE BSD pada 13-14 September.

Sumber header: SHINE/Ti Gong

Grab dan Sejasa meresmikan layanan Clean & Fix untuk memesan jasa reparasi alat dan perawatan rumah di dalam aplikasi Grab
Previous Story

Grab Resmikan Layanan “Clean & Fix” Bersama Sejasa

Investor kenamaan Indonesia, Nicko Widjaja berbicara tentang masa-masa terkucil, keyakinan sebagai underdog serta pencapaian selama ini
Next Story

Nicko Widjaja dalam Investasi Teknologi: Bangkit dari Rasa Tersisih dan Anggapan Remeh

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,