Kota Bandung selangkah mendekat ke konsep smart city. Pemerintah kota Bandung Senin (14/12) telah resmi meluncurkan platform smart card. Ada pun beberapa jenis pembayaran yang akan didukung smart card ini antara lain uang sekolah, Trans Metro Bandung, dan parkir elektronik.
Berbeda dengan jenis pembayaran elektronik yang digunakan Transjakarta atau Jakarta Commuter Line, smart card kota Bandung merupakan platform yang disediakan oleh pemerintah. Untuk mendukung smart card yang dikembangkannya, pemerintah kota Bandung bekerja sama dengan beberapa pihak seperti BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Mega, dan Telkom.
“Alhamdulillah setelah kita tujuh bulan persiapan kerja sama dengan lima perbankan, BCA, BNI, BRI, Mandiri, dan Mega dibantu dengan Telkom, kita merilis tahap satu,” ucap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil seperti dikutip dari Kompas.
Kang Emil lebih jauh menjelaskan bahwa untuk tahap awal program smart card ini diharapkan mampu menekan penggunaan uang cash, sekaligus mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNP). Selanjutnya untuk tahap berikutnya penggunaan smart card ini diharapkan mampu membantu masyarakat kota Bandung dalam kegiatan sehari-hari.
“Nanti tahap dua masuk ke data pribadi ada data kesehatan, pendidikan. Jadi, kalau ke rumah sakit ke dokter tidak usah membawa record, sampai satu hari seluruh warga Bandung cukup dengan satu kartu untuk semua urusan dari mulai data sampai transaksi,” imbuh kang Emil.
Smart card ini melengkapi jajaran solusi bernafas teknologi pemerintah kota Bandung dalam mengurai permasalahan. Sebelumnya pemerintah kota Bandung sudah lebih dulu akrab dengan solusi berbasis teknologi dengan Bandung Command Center, Panic Button, dan aplikasi pemantau harga pasar secara real time.
