Ketika mencari pekerjaan, biasanya seseorang akan berusaha untuk masuk ke perusahaan besar. Alasannya sederhana, karena perusahaan besar memiliki kemungkinan lebih kecil untuk bangkrut. Lalu, bagaimana dengan pemain esports, yang hidupnya tergantung pada sebuah game? Sama seperti atlet olahraga tradisional, pemain esports profesional juga berlatih secara rutin. Hanya saja, berbeda dengan basket atau sepak bola yang cara bermainnya takkan berubah, dalam esports, game yang dimainkan pasti akan mendapatkan update. Terkadang, update tersebut memengaruhi gameplay. Dan ini bisa menyebabkan masalah bagi pemain profesional.
Inilah alasan mengapa para pemain Fortnite profesional membentuk Fortnite Professional Players’ Association (FNPPA). Dalam pernyataan resminya, FNPPA menyebutkan bahwa tujuan mereka adalah untuk menjadi wadah bagi para pemain Fortnite profesional untuk berdialog dengan pihak developer dan membantu pemain Fortnite profesional menyampaikan aspirasinya terkait masa depan Fortnite sebagai esports. Saat ini, organisasi tersebut memiliki 16 anggota, 8 pemain berasal dari Amerika Utara dan 8 lainnya berasal dari Eropa. Salah satunya adalah Kyle “Bugha” Giersdorf, remaja berumur 16 tahun yang memenangkan kompetisi Solo dalam Fortnite World Cup. Pemain-pemain profesional dari tim ternama seperti NRG Esports, 100 Thieves, FaZe Clan, Fnatic, dan Team SoloMid juga ikut tergabung dalam organisasi itu, menurut laporan The Esports Observer.
Popularitas Fortnite membuat developer dan publisher Epic Games tertarik untuk mengembangkan ekosistem esports dari game tersebut. Epic mengumumkan keberadaan Fortnite World Cup pada Februari 2019. Dengan total hadiah US$30 juta, Fortnite World Cup menarik perhatian banyak orang. Popularitas Fortnite sebagai game esports meroket. Namun, itu bukan berarti tidak ada masalah dalam scene esports Fortnite. Salah satu keluhan para pemain profesional terkait integritas Fortnite sebagai game esports. Sebelum ini, Epic pernah merilis patch yang berdampak pada gameplay tepat sebelum pertandingan. Selain itu, belum lama ini, Epic juga memperkenalkan B.R.U.T.E mech suit, yang membuat para streamer dan juga pemain profesional frustasi karena mech suit itu dianggap membuat game menjadi tidak seimbang.
Alasan lain FNPPA dibentuk adalah untuk mencegah muncul masalah serupa konflik antara FaZe Clan dan streamer Turner “Tfue” Tenney. Tenney menuntut FaZe Clan pada Mei 2019. Ketika itu, salah satu tuduhan Tenney adalah FaZe Clan telah melanggar regulasi buruh di California. Sebagai jawaban, FaZe Clan balas menuntut Tenney atas tuduhan pelanggaran kontrak. Sejak saat itu, masalah ini belum terselesaikan. FNPPA bukanlah organisasi pemain profesional pertama. Pada 2018, Counter-Strike Professional Players’ Association (CSPPA) didirikan dengan bantuan dari Scott “SirScoots” Smith dan Danish Elite Athletes Association. CSPPA dapat membantu pemain untuk menyelesaikan masalah terkait gaji pemain atau jadwal pertandingan.