CEO LonelyPlanet Daniel Houghton dua tahun lalu menjadi buah bibir setelah diangkat sebagai pemimpin situs travel ikonik Lonely Planet pada usianya yang masih 24 tahun. Ia menjadi CEO perusahaan yang sudah berusia 40 tahun itu ketika NC2 membelinya dari BBC Worldwide pada tahun 2013. Sebagai seorang pemimpin muda, Houghton memiliki strategi kepemimpinan tersendiri untuk menyegarkan perusahaan sekaligus belajar dari tim yang dipimpinnya.
“Ketika kami membeli Lonely Planet, saya tidak berpikir banyak tentang apa yang saya akan lakukan,” kata Houghton yang kini berusia 26 tahun. “Aku hanya senang menjadi bagian dari itu.”
Houghton mengatakan tantangan yang ia hadapi adalah perusahaan membutuhkan perubahan besar dalam kepemimpinan, sementara pada saat yang bersamaan juga harus belajar dari timnya. Salah satu tugas pertama Houghton adalah menyingkirkan 20 persen pegawai Lonely Planet di seluruh dunia. Dari sana, ia berusaha membawa perspektif segar untuk lansekap media modern. Ia mengambil alih kemudi padahal ia merupakan pegawai termuda.
“Saya memutuskan sejak awal tidak akan khawatir tentang hal-hal yang tidak bisa saya kendalikan. Saya tidak bisa mengendalikan tahun lahir saya. Saya tidak bisa mengendalikan latar belakang saya,” ujarnya.
Strategi kepemimpinan ala Houghton
Selama beberapa tahun Houghton menjalankan bisnis sendiri dengan lima karyawan. Saat ini ia mengambil alih kepemimpinan sebuah organisasi media dengan ratusan karyawan. Sepanjang perjalanannya, ia mengembangkan strategi kunci yang telah membimbingnya sebagai pemimpin muda:
1. Fokus kepada manusia
“Anda harus menyukai orang-orang yang berbisnis bersama Anda. Ketika saya menjalankan bisnis saya sendiri, saya meluangkan waktu untuk menulis catatan, menghabiskan waktu lebih lama dengan klien dan menunjukkan kepada mereka sesuatu yang mereka tidak tahu atau berinvestasi dalam membantu mereka.”
2. Delegasikan tugas
“Hari kerja saya sangat terstruktur, saya berpegang teguh kepada hal tersebut dan mulai kewalahan. Kuncinya, Anda harus mulai mempercayai orang-orang untuk mengerjakan tugas-tugas penting, sambil tetap mengikuti perkembangannya.”
3. Pilih tim leadership dengan cermat
“Tipe orang yang jago eksekusi belum tentu dapat menjadi pemimpin andal. Anda memiliki tanggung jawab kepada seluruh staf dengan memilih orang yang tepat untuk posisi yang tepat.”
4. Kelilingi diri dengan orang-orang kawakan
“Ada pepatah: Usia muda bukan masalah, namun perlu diakui bahwa ada faktor kurang pengalaman. Namun ingat, saya tidak menjalankan perusahaan ini sendirian, Saya dikelilingi oleh orang-orang yang sangat ahli, dan sangat mendukung saya.”
5. Dengarkan masukan, tetapi percaya kepada keputusan pribadi
“Setiap orang memiliki pendapat. Pada akhirnya Anda yang harus memutuskan. Dengarkan pendapat mereka, namun dengarkan pula insting Anda.”
6. Berusaha terbuka
“Perlakukan orang dengan hormat. Anda harus selalu jujur. Memang, Anda tidak bisa memberitahu semuanya kepada rekan kerja, tetapi sebisa mungkin harus terbuka kepada mereka.”
7. Adil dalam pembagian waktu dan kerja
“Dalam hidup, setiap orang memiliki jumlah waktu yang sama. Jangan meminta orang untuk bekerja lebih keras daripada Anda. Saya yakin, saya juga bekerja lebih keras dari seluruh staf.”