Dark
Light

Pegadaian Umumkan Unit Bisnis G5TAR, Siap Jadi Pemain Fintech Dominan

1 min read
October 2, 2018
G5TAR dipimpin bersama oleh Rama Manusama dan Bhimo Hantoro, berharap memberikan pinjaman hingga Rp15 triliun di tahun 2023
G5TAR dipimpin bersama oleh Rama Manusama dan Bhimo Hantoro, berharap memberikan pinjaman hingga Rp15 triliun di tahun 2023

PT Pegadaian (Pegadaian) mengumumkan pendirian unit bisnis fintech G5TAR untuk mendukung inisiatif perusahaan menjadi pemain fintech dominan. G5TAR merupakan realisasi investasi Rp1,2 triliun yang diumumkan April lalu. G5TAR bakal dipimpin bersama oleh Rama Manusama (sebelumnya Chief of Innovation MDI Ventures) dan Bhimo Hantoro (sebelumnya Consultant di Accenture Belanda). G5TAR ditargetkan bisa menyalurkan dana hingga 15 triliun Rupiah di tahun 2023.

G5TAR disebutkan bakal mengarah menjadi platform lending secara omni-channel, tersedia secara online maupun offline, yang berharap mendigitalisasi bisnis Pegadaian yang kebanyakan saat ini masih berupa kantor fisik, termasuk 4300 gerai di seluruh Indonesia.

Sebagai unit bisnis tersendiri, G5TAR disiapkan menjadi platform peminjaman bagi segmen konsumen perorangan dan bisnis mikro. Saat ini Pegadaian disebutkan memiliki aset Rp50 triliun dan profit Rp2,5 triliun.

“Pada kesempatan ini, kami melihat saatnya untuk melakukan digitisasi beberapa proses dan pertumbuhan bisnis melalui inisiatif fintech terlebih kepada segmen konsumen dan mikro. Fintech di Indonesia memang pesat pertumbuhannya, namun banyak reality check yang harus diperhatikan seperti tingginya harga akusisi konsumen yang akhirnya harus melihat keterbatasan ketika scaling up. Pegadaian memiliki footprint fisik yang dapat menjadi jawaban bagi tantangan ini,” ujar Dirut Pegadaian Sunarso.

Meskipun bisnis lending bakal menjadi pendorong utama bisnis perusahaan, platform digital ini juga akan mendukung bisnis existing Pegadaian, termasuk bisnis gadai.

“Fintech tentunya akan menjadi penggerak ekonomi di masa depan, di mana akan memberikan inklusi finansial bagi segmen konsumen dan usaha yang selama ini belum dijangkau oleh perbankan. Kami menargetkan [menyalurkan dana pinjaman] Rp15 Triliun untuk channel fintech selama empat tahun ke depan,” kata Direktur IT dan Digital Service Teguh Wahyono.

Menyiapkan tim digital

Untuk mendukung inisiatif ini, Pegadaian terus merekrut talenta yang sudah berkecimpung di industri digital, investasi, dan inovasi korporasi.

Selain Rama Manusama dan Bhimo Hantoro yang memimpin inisiatif ini, termasuk dalam jajaran manajemen G5TAR adalah Herdi Sularko (VP Digital Partnership dan Business Development dan Aditya Rachman (PMO dan Change Management). Herdi sebelumnya adalah Head of Synergy and Partnership MDI Ventures, sementara Aditya sebelumnya adalah Country Head LotusFlare, sebuah perusahaan Silicon Valley yang bergerak di bidang data science untuk membantu bisnis perusahaan telekomunikasi dan OTT.

“Kami terus membangun tim yang terdiri dari latar belakang industri yaitu bankingconsulting, telco, modal ventura, dan startup untuk mendukung transformasi kami menjadi perusahaan fintech di masa depan,” tutup Teguh.

Venturra Discovery received investment support from Lippo Group to reach funding for early-stage startups in Southeast Asia
Previous Story

Venturra Discovery Aims for Early-Stage Startups to Pre-Series A Funding

E2Pay acquires e-money license for m-bayar
Next Story

E2Pay Prepares m-Bayar App After Acquiring E-Money License from Bank Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah