Dark
Light

Pasca Diakuisisi Go-Jek, Loket Siapkan Langkah-Langkah Agresif di Segmen Event

1 min read
November 16, 2017
Mohamad Ario Adimas direkrut sebagai VP Marketing Loket untuk mendukung rencana-rencana agresif pasca akuisisi

Bulan Agustus lalu, platform manajemen dan analisis event Loket mengumumkan telah diakuisisi Go-Jek untuk mendorong sinergi antara Go-Tix dan layanan end-to-end Loket. Diawali dengan pengalihan pengelolaan Go-Tix ke Loket, Loket sudah menyiapkan sejumlah langkah agresif menyambut awal tahun depan.

Untuk mendukung langkah-langkah ini, Loket telah merekrut Mohamad Ario Adimas sebagai VP Marketing. Adimas sebelumnya telah berkiprah di sejumlah perusahaan telekomunikasi dan teknologi besar, seperti Indosat, Telkomsel, dan Microsoft.

Adimas kepada DailySocial menegaskan bahwa Loket tetap fokus ke bisnis intinya, sebagai one stop solution untuk manajemen sistem event end-to-end, seperti Ticket Management  System (TMS), event analytics, in-event payment, entertainment booth provider, dan kiosk management.

Pasca akuisisi, sebagai anak perusahaan, Loket secara penuh mengambil alih pengelolaan Go-Tix dari Go-Jek. Meskipun memiliki kanal B2B dan kanal B2C di segmen ini, Adimas memastikan bahwa pihaknya tidak bersifat eksklusif dan membuka diri untuk bermitra dengan berbagai penyedia kanal lain di segmen ini.

Adimas menyebutkan, Loket memiliki sistem afiliasi jaringan yang telah terhubung dengan berbagai platform. Hal ini diklaim memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, karena pemilik platform bisa mendapatkan revenue sharing, sementara pemilik event mendapatkan tempat penyebarluasan informasi event-nya di banyak outlet.

Go-Tix segera tersedia di desktop

Go-Tix selama ini dikenal sebagai platform hiburan yang ekstensif, dari penjualan tiket event, tiket bioskop, hingga tiket pertandingan olahraga. Kebetulan Go-Jek saat ini adalah sponsor utama liga sepakbola Liga 1 bersama Traveloka. Untuk memudahkan akses terhadap platform ini, Loket berencana menghadirkan platform Go-Tix versi desktop di awal tahun 2018.

Menurut Adimas, konsumen cenderung lebih nyaman mengakses layanan di layar yang lebih besar. Pun berbeda dengan platform Go-Jek lain yang hanya menerima uang tunai dan Go-Pay, Go-Tix juga menerima pembayaran dengan kartu kredit. Kombinasi keduanya diharapkan mendorong konsumen untuk lebih mudah bertransaksi.

Kehadiran kembali self service event management system lokal

Pendiri dan CEO Loket Edy Sulistyo sebelumnya adalah Co-Founder Eevent, sebuah self service event management system, yang diakuisisi EnvisionPoint di tahun 2013. Meskipun sudah beralih ke bisnis yang lumayan berbeda, Edy masih memiliki passion di segmen ini.

Di Indonesia sendiri bisa dibilang hampir tidak ada platform manajemen event lokal yang tersedia. Konsumen sudah nyaman dengan Eventbrite dan Meetup yang berasal dari luar negeri. Meskipun mereka cukup mudah digunakan, untuk event-event berbayar, platform pembayaran yang ditawarkan belum cocok dengan kearifan lokal yang persentase kepemilikan kartu kreditnya sangat rendah.

Celah ini yang ingin dimanfaatkan Loket dengan menawarkan platform serupa tapi menggandeng sejumlah metode pembayaran yang akrab dengan masyarakat. Rencananya platform ini juga akan hadir awal 2018.

“Loket berencana menyiapkan self service event management system di mana setiap orang bisa membuat event management system mereka sendiri. [Konsumen] bahkan [bisa] mengelola sistem tiket berbayar sendiri dengan semua local payment [system] yang kita siapkan,” tutup Adimas.

Previous Story

Tak Sanggup Bersaing, Startup On-Demand Lokal di Pontianak Tumbang

Next Story

Apa Saja yang Harus Ada dalam Pitch Deck Startup?

Latest from Blog

Don't Miss

Goplay Studio

GoPlay Rilis Aplikasi “GoPlay Studio” Permudah Kreator Peroleh Penghasilan

GoPlay, layanan live streaming interaktif dari Gojek, memperkenalkan aplikasi “GoPlay
Metrik pada Startup

Serba-Serbi Menentukan Metrik pada Startup

Metrik menjadi sebuah standar bagi pelaku startup dalam mengukur pencapaian