Berita baik untuk para pengembang yang bergerak di bidang digital gaming. Badan riset Ovum merilis risetnya yang menyebutkan bahwa pasar digital gaming di kawasan Asia Pasifik akan mencapai nilai US$30,3 miliar di tahun 2016. Itu dengan prediksi pertumbuhannya secara rata-rata mencapai 18% per tahun — lebih tinggi 2% dari rata-rata global.
Analis consumer telecom Ovum, Neha Dharia, menyebutkan bahwa kawasan ini akan mendorong pertumbuhan digital gaming secara global. Kontribusi terbesar akan datang dari permainan massive multiplayer online gaming (MMOG), sedangkan pertumbuhan tertinggi akan berasal dari mobile gaming.
Pasar terbesar digital gaming akan tetap berada di kawasan Asia Timur, di mana Korea Selatan dan Jepang mencatat angka yang lebih besar ketimbang Cina. Ovum juga memperkirakan bahwa di tahun 2016 akan terdapat lebih dari 900 juta pemain mobile gaming di kawasan Asia Pasifik ini.
Meskipun tidak disebutkan tentang Indonesia di rilis pers ini, tentunya kita tahu bahwa pasar Indonesia merupakan pasar potensial yang sangat masif, baik untuk permainan desktop maupun mobile. Salah satu buktinya adalah peluncuran Angry Birds Facebook di Indonesia.
Semakin meningkat hingga mencapai titik jenuhnya, sehingga banyak produsen game berjatuhan, survival of the fittest. Fit to change, fit to adapt, fit to be innovative.